Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi radang dingin (emedihealth.com)
ilustrasi radang dingin (emedihealth.com)

Intinya sih...

  • Kulit terasa kebas dan mati rasa, terutama di ujung jari, telinga, hidung, atau kaki

  • Kulit berubah warna menjadi pucat atau abu-abu karena kurangnya oksigen

  • Muncul sensasi nyeri atau terbakar setelah tubuh mulai hangat sebagai tanda jaringan sudah rusak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Radang dingin atau frostbite bukan cuma masalah orang yang tinggal di negara bersalju. Di Indonesia pun, kondisi itu bisa muncul kalau tubuh terlalu lama terpapar suhu dingin ekstrem, misalnya saat naik gunung, berada di ruangan ber-AC terlalu lama, atau terkena hujan deras dalam waktu lama. Sayangnya, banyak orang yang nggak sadar kalau gejalanya sudah muncul dan malah dianggap biasa.

Padahal, kalau dibiarkan, radang dingin bisa merusak jaringan tubuh dan berujung pada komplikasi serius. Biar kamu lebih aware, yuk kenali lima gejala radang dingin yang sering diabaikan tapi bisa berbahaya kalau gak segera ditangani.

1. Kulit terasa kebas dan mati rasa

ilustrasi kulit terasa kebas (pexels.com/Kaboompics.com)

Salah satu gejala awal radang dingin adalah kulit yang tiba-tiba terasa kebas atau mati rasa. Biasanya terjadi di ujung jari, telinga, hidung, atau kaki, bagian tubuh yang paling jauh dari jantung dan paling rentan kehilangan panas. Sensasi ini muncul karena pembuluh darah menyempit dan aliran darah ke area tersebut menurun drastis.

Kalau kamu merasa bagian tubuhmu mulai gak responsif atau seperti “hilang rasa”, jangan anggap enteng. Ini bisa jadi tanda awal bahwa jaringan mulai membeku dan butuh penanganan cepat. Jangan tunggu sampai kulit berubah warna atau terasa nyeri.

2. Kulit berubah warna jadi pucat atau abu-abu

ilustrasi kulit pucat (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Kulit yang terkena radang dingin biasanya berubah warna jadi pucat, abu-abu, atau bahkan kebiruan. Ini terjadi karena aliran darah ke area tersebut terganggu, dan jaringan mulai kekurangan oksigen. Warna kulit yang gak normal ini sering dianggap sebagai “masuk angin” atau “kedinginan biasa”.

Padahal, perubahan warna ini bisa jadi sinyal bahwa jaringan mulai rusak. Kalau kamu melihat kulitmu berubah warna setelah terpapar dingin, segera hangatkan area tersebut secara perlahan. Jangan langsung rendam air panas karena bisa memperparah kerusakan.

3. Muncul sensasi nyeri atau terbakar setelah dingin

tangan wanita (pexels.com/Juan Pablo Serrano)

Setelah tubuh mulai hangat, area yang terkena radang dingin bisa terasa nyeri atau seperti terbakar. Ini bukan tanda pemulihan, tapi justru bisa jadi indikasi bahwa jaringan sudah mulai rusak. Rasa sakit ini muncul karena saraf mulai aktif kembali dan merespons kerusakan.

Kalau kamu merasa nyeri hebat setelah sebelumnya mati rasa, jangan anggap itu sebagai hal wajar. Bisa jadi itu fase lanjutan dari frostbite yang butuh penanganan medis. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang jaringan bisa pulih.

4. Kulit mengeras dan tampak lilin

ilustrasi kulit wajah (pexels.com/Miriam Alonso)

Saat radang dingin makin parah, kulit bisa mengeras dan tampak seperti lilin (licin, pucat, dan kaku). Ini menandakan bahwa jaringan sudah mulai membeku dan kehilangan elastisitas. Kondisi ini bisa berbahaya karena menandakan frostbite tingkat lanjut.

Kalau kamu melihat kulitmu berubah tekstur seperti ini, jangan tunggu sampai muncul luka atau lepuh. Segera cari bantuan medis atau hangatkan tubuh secara bertahap. Kulit yang mengeras adalah alarm tubuh bahwa ada kerusakan serius yang sedang terjadi.

5. Muncul lepuh atau luka setelah terpapar dingin

ilustrasi kulit tubuh(pexels.com/Ximena Mora)

Lepuh atau luka yang muncul setelah tubuh kembali hangat adalah tanda bahwa jaringan sudah mengalami kerusakan cukup dalam. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah paparan dingin ekstrem, dan sering dianggap sebagai iritasi biasa. Padahal, ini adalah fase akhir dari frostbite yang bisa berujung pada infeksi.

Kalau kamu melihat lepuh di kulit setelah berada di suhu dingin, jangan pecahkan atau oles sembarangan. Biarkan area tetap bersih dan segera konsultasi ke tenaga medis. Luka akibat radang dingin bisa berisiko tinggi kalau gak ditangani dengan benar.

Radang dingin bukan cuma soal rasa dingin yang gak nyaman, tapi bisa jadi kondisi serius kalau kamu gak peka sama gejalanya. Mengenali tanda-tanda awal bisa bantu kamu mencegah kerusakan jaringan dan komplikasi yang lebih berat. Jadi, jangan anggap enteng rasa kebas atau kulit yang berubah warna, karena tubuh selalu ngasih sinyal, tinggal kamu mau dengar atau tidak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team