5 Hal Ini Membuat Orang yang Teramat Sensitif Sering Kewalahan

04 Feb 2024, 18:00 WIB

ilustrasi menutup telinga (unsplash.com/elyaspasban)

Orang yang teramat sensitif, atau disebut juga sebagai Highly Sensitive People (HSPs), memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan. Baik itu rangsangan dari eksternal maupun internal. Meskipun sensitivitas ini dapat menjadi kekuatan, terkadang hal itu juga dapat membuat mereka merasa kewalahan dan stres.

Jika kamu pernah merasa kewalahan atau bahkan stres dengan beberapa hal di sekitarmu, bisa jadi kamu memang termasuk dalam kategori ini. Sehingga, dengan memahami dirimu lebih baik akan membantumu mengatasi banyak hal yang membuat tidak nyaman. Berikut ini merupakan lima hal yang sering membuat orang dengan sensitivitas tinggi menjadi kewalahan dan stres. Simak apa saja hal tersebut sebagai berikut!

1.Suara yang terlalu keras dan berisik

ilustrasi seseorang berani tampil beda (unsplash.com/jannerboy62)

Orang yang terlalu sensitif sangat tidak menyukai sesuatu yang hingar bingar. Mulai dari suara yang tiba-tiba keras, keributan, suara di keramaian, musik yang kencang hingga percakapan yang berulang-ulang. Itu semua bisa membuat kewalahan dan sangat mengganggu di telinga.

Sama halnya dengan mendengar orang yang sedang marah atau bernada tinggi. Hal tersebut bisa bikin pikiran dan perasaan menjadi terguncang, meskipun orang tersebut sedang tidak berbicara denganmu. Hanya saja perasaanmu yang teramat sensitif dalam menanggapi setiap rangsangan tersebut.

2.Terlalu banyak kegiatan terjadwal dalam satu waktu

ilustrasi bekerja dengan deadline (unsplash.com/freestockpro)

Ada orang yang bisa melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu secara bersamaan. Atau mengatur dengan baik bagaimana itu bisa dikerjakan dengan deadline yang berdekatan. Namun, bagi orang yang teramat sensitif, rasanya itu mustahil bisa dilakukan.

Sebab kamu akan sangat merasa kewalahan dalam memprioritaskan satu hal di antara banyak hal dalam satu waktu. Seringnya, kamu bingung harus berbuat apa terlebih dahulu. Seakan semua hal mendesak untuk dikerjakan secara bersama-sama. Pada akhirnya, ini akan menghambat produktivitasmu karena terlalu banyak berpikir.

3.Pencahayaan yang terlalu terang

ilustrasi pencahayaan (unsplash.com/patrick_schneider)

Orang yang sangat sensitif juga tidak menyukai pencahayaan yang terlalu berlebihan. Sorotan lampu putih di setiap sudut, atau menyoroti di ruangan bakal bikin kamu pusing. Tak jarang kamu mungkin akan menggunakan topi atau mengambil sesuatu untuk melindungi diri dari pencahayaan tersebut.

Sebab jika tidak, kamu akan kesulitan untuk fokus pada situasi di sekitar. Atau bahkan malah akan sakit kepala karena tidak nyaman. Pencahayaan buatan ini tentu gak sebaik cahaya alami yang menenangkan.

4.Menjadi tempat curhat untuk membuang emosi orang lain

ilustrasi berbicara (unsplash.com/wocintechchat)

Terkadang curhatan orang gak hanya sebatas cerita lalu dilupakan. Bisa juga ada yang sampai membuat orang yang diajak curhat kewalahan. Sebab kamu akan menampung semua curhatan yang sedang ia ceritakan kepadamu.

Seperti halnya sedang menjadi tempat untuk menampung semua buangan emosi orang lain. Jika kamu teramat sensitif maka kamu tak akan mudah untuk mendengarkan curhatan. Sebab akan berakhir dengan rasa gelisah hingga stres karena kamu menampung semua beban mereka.

5.Melihat kekerasan langsung atau dari menonton film

ilustrasi menonton film (unsplash.com/anetakpawlik)

Orang dengan sensitivitas tinggi akan cenderung merespons lebih dalam pada apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Termasuk sesederhana dalam menonton film atau drama di televisi. Semua tampilan dalam bentuk negatif atau berupa kekerasan akan membuat kamu merasa sangat pedih.

Hal ini pada dasarnya bisa menjadi sumber stres yang cukup signifikan. Peristiwa yang kamu lihat akan membuat kamu merasa seakan sedang mengalami konflik. Dimana konflik tersebut akan menghadirkan respons emosional yang sangat kuat, walau situasinya sebenarnya tidak seburuk yang dirasakan.

Penting bagimu mengenali diri sendiri, terutama pada hal-hal yang bisa menggganggu kenyamananmu. Dan juga melatih diri untuk mengembangkan strategi pengelolaan stres yang efektif. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menjalani kehidupan yang seimbang dan nyaman, tanpa stres berlebihan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.