Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tipe MBTI (pexels.com/ Atlantic Ambience)
ilustrasi tipe MBTI (pexels.com/ Atlantic Ambience)

Intinya sih...

  • Ekstrovert mendapatkan energi dari interaksi sosial, sementara introvert merasa tenang saat sendiri.

  • Ekstrovert mudah bersosialisasi dan terbuka dengan siapapun, sementara introvert lebih selektif dalam bersosialisasi.

  • Ekstrovert berpikir sambil berbicara, sedangkan introvert berpikir dulu sebelum bicara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ngomongin ekstrovert dan introvert memang bukan hal baru lagi dalam keseharian. Selain istilah ini sudah cukup akrab buat kita, huruf pertama di MBTI ini juga sering dijadikan indikator untuk menilai kepribadian seseorang. Tapi, banyak loh orang yang masih salah paham dengan mengira ekstrovert itu selalu ramai dan introvert itu pemalu. Padahal, kedua dimensi ini lebih dalam dari sekadar ramai atau pendiam saja.

Pemahaman Ekstrovert dan introvert lebih ke arah bagaimana seseorang mendapatkan energi dalam kehidupan sehari-hari. Ekstrovert me-recharge energinya lewat interaksi sosial, sementara introvert merasa tenang saat punya waktu sendiri. Yuk, kita kupas 5 perbedaan utama mereka biar kamu makin mengerti posisimu di spektrum MBTI ini.

1. Sumber energi

ilustrasi kepribadian MBTI (pexels.com/ Helena Lopes)

Ekstrovert merasa bersemangat saat berinteraksi dengan banyak orang. Nongkrong bareng teman, diskusi kelompok, atau sekadar ngobrol santai sudah cukup bikin mood mereka naik. Bagi mereka, energi sosial itu ibarat bahan bakar.

Tapi sebaliknya bagi Introvert berurusan dengan banyak orang justru cepat membuat energi mereka habis. Mereka butuh waktu sendiri untuk mengisi ulang baterai sosial mereka setelah berinteraksi terlalu lama. Bukan berarti mereka gak suka bersosialisasi, hanya saja ‘me time’ menjadi kunci supaya mereka tetap stabil.

2. Cara bersosialisasi

ilustrasi kepribadian MBTI (pexels.com/ ELEVATE)

Ekstrovert cenderung ramah dan mudah membuka obrolan dengan orang baru. Mereka sangat terbuka dengan siapapun, dan bisa membicarakan apa saja. Orang ekstrovert merasa nyaman menjadi pusat perhatian dan biasanya punya lingkaran sosial yang luas. Lingkungan sosial inilah yang menjadi tempat di mana mereka merasa hidup.

Sementara itu, orang Introvert lebih selektif dalam bersosialisasi. Mereka lebih suka obrolan mendalam dengan beberapa orang dekat daripada basa-basi dengan banyak orang. Kualitas hubungan bagi mereka jauh lebih penting daripada kuantitas teman. Mereka juga biasanya mempertimbangkan hal apa yang perlu dibagi dan apa yang harus disimpan untuk diri sendiri.

3. Gaya komunikasi

ilustrasi tipe kepribadian MBTI (pexels.com/ Fauxels)

Orang ekstrovert biasanya berpikir sambil berbicara. Mereka sering mengeluarkan ide secara spontan, lalu menyusunnya saat percakapan berlangsung. Hal ini bikin mereka terdengar ekspresif dan penuh energi. Makanya, gak heran kalau kamu punya teman ekstrovert dan terasa selalu ‘on’ kapanpun dan di mana pun.

Sedangkan, introvert cenderung berpikir dulu sebelum bicara. Mereka lebih hati-hati memilih kata dan sering menimbang apa yang ingin disampaikan. Karena itu, obrolan mereka biasanya terasa lebih dalam dan penuh makna. Mereka bahkan sering mengesankan kita dengan apa yang disampaikan. Seperti ada kedalaman dalam setiap pemikiran yang diutarakan.

4. Cara menghadapi dunia luar

ilustrasi tipe kepribadian MBTI (pexels.com/ Katrin Bolvtsova)

Ekstrovert merasa nyaman dengan lingkungan yang dinamis. Mereka suka kegiatan baru, bertemu orang-orang, dan menjelajahi dunia luar. Hal ini membuat mereka sering terlihat lebih aktif dan penuh inisiatif. Mereka gak cuma spontan, tapi juga menjadi inisiator yang menggagas berbagai aktivitas untuk dilakukan bersama.

Berbeda dengan orang Ekstrovert, tim Introvert justru lebih menikmati dunia internal mereka. Gak heran kalau mereka bisa betah berjam-jam tenggelam dalam buku, menulis, sekadar merenung, atau berdiam diri di rumah yang penuh ketenangan. Bagi mereka, dunia dalam diri sendiri sama kayanya dengan dunia luar, hanya saja lebih sunyi dan terasa pribadi.

5. Fokus dan atensi

ilustrasi tipe kepribadian MBTI (pexels.com/ Keira Burton)

Dalam soal fokus, Ekstrovert cenderung memusatkan perhatian ke luar. Mereka peduli dengan tren, situasi sekitar, dan bagaimana orang lain merespons. Makanya, mereka cepat tanggap terhadap perubahan lingkungan. Mereka bahkan sering terkesan FOMO dan harus update tentang apapun. Sedangkan Introvert lebih fokus pada dunia batin mereka sendiri. Mereka sering memikirkan ide, refleksi pribadi, atau perasaan dalam hati. Walau kelihatan tenang, sebenarnya mereka sedang aktif di dalam pikirannya sendiri.

Perbedaan ekstrovert dan introvert bukan soal siapa yang lebih baik. Dunia butuh ekstrovert yang berani tampil dan membawa energi, tapi juga butuh introvert yang mendalam dan penuh refleksi. Dua-duanya sama-sama berharga dengan caranya masing-masing. Kalau kamu tahu dirimu lebih ke ekstrovert atau introvert, ini bisa jadi modal kuat buat memahami cara terbaik mengisi energimu dan dalam membangun relasi. Yang paling penting, jangan lupa menghargai gaya orang lain, ya. Karena justru keberagaman inilah yang bikin interaksi manusia terasa lengkap dan menarik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team