5 Hal yang Selalu Dikhawatirkan Orang Gagal Menurut Psikolog

- Kebiasaan overthinking menghambat kemajuan hidup
- Rasa takut terhadap kegagalan membuat terlalu perfeksionis dan terjebak dalam stagnasi
- Pemikiran negatif dan kurangnya self-worth mempengaruhi kesuksesan seseorang
Menurut pandangan psikologi, kekhawatiran berlebih atau overthinking merupakan salah satu ciri mendasar yang membedakan antara orang sukses dengan orang gagal. Orang sukses, cenderung tidak fokus terhadap hal-hal yang mereka terus merasa cemas dan khawatir, karena mereka tahu kebiasaan tidak baik ini hanya akan menghambat kemajuan mereka. Sebaliknya, orang gagal terus mendikte kekhawatiran yang menghantui hidup mereka. Pada akhirnya, terjebak dalam kekhawatiran ini membuat hidup menjadi stagnan dan tak ada kemajuan.
Yup, kebiasaan overthinking atau cemas berlebih ini sering kali dianggap sepele. Padahal, jika terus-menerus tertanam di dalam benak kamu, kebiasaan ini dapat membuatmu tidak memiliki kemajuan apapun dalam hidup. Pasalnya, kamu sendiri akan menjadi lebih takut untuk memulai banyak hal-hal baru dan menyenangkan. Sementara, dalam setiap tindakan dari keputusan yang kamu buat, sudah secara alami pasti ada risiko yang harus dihadapinya. Jadi, jika kamu merasa memiliki tujuh ciri khawatir berlebih seperti di bawah ini, sebaiknya segera disingkirkan!
1. Takut gagal

Sebenarnya, dalam dunia psikologi, rasa takut dapat menjadi motivator terbaik agar kamu mau melangkah maju ke depan. Namun, berbeda halnya jika ketakutan ini merupakan rasa takut akan gagal. Sikap takut terhadap kegagalan ini justru akan menjadi bumerang, kamu jadi lebih suka menunda, terlalu perfeksionis, dan pada akhirnya terjebak dalam stagnasi. Orang-orang yang seperti ini biasanya bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam untuk memikirkan potensi dampak negatif dari tindakan yang baru akan mereka ambil.
Kemudian, karena rasa takut gagal, kebanyakan dari mereka memilih tidak mengambil tindakan apa-apa bahkan mundur kembali. Mereka melewatkan bagaimana kegagalan merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan kesuksesan. Coba kamu perhatikan lagi, banyak tokoh-tokoh sukses terkenal di luar sana, sebelumnya telah mengalami kegagalan berkali-kali sebelum menemukan formula menuju kesuksesannya. Orang-orang gagal, bisa jadi terlalu fokus takut akan gagal, sampai mereka pun tak berusaha untuk menjadi sukses.
2. Membandingkan diri dengan orang lain

Kekhawatiran lain yang membuat seseorang gagal, bahka sebelum berusaha sukses adalah pemikiran untuk selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jika kamu baru saja merintis karis sebagai penulis, jangan berlebihan membanding-bandingkan bagaimana tulisan kamu terlihat lebih kurang daripada penulis dengan jam terbang yang sudah tinggi. Kamu mungkin menyalahkan diri kamu karena merasa tulisan kamu tampak sangat buruk dan kualitas masih sangat jauh dari orang lain di profesi yang sama.
Jika kamu terus larut dalam perbandingan diri dengan orang lain tanpa henti, pada akhirnya kamu malah bisa merasa tidak punya kemampuan, kemudian sudah ragu lebih dahulu terhadap kemampuan diri. Padahal, setiap orang memiliki pertumbuhan dan perkembangan masing-masing saat ingin mencapai sesuatu yang diinginkan. Tetapi kalau kamu tidak bisa menghargai kemajuan unik yang kamu lalui sebagai proses, maka semua itu akan sia-sia. Ingat, faktanya setiap orang itu punya perjalanannya sendiri, kecepatannya sendiri, dan keahlian unik masing-masing.
3. Kesalahan di masa lalu

Kamu masih suka punya kebiasaan memikirkan kesalahan di masa lalu? Ternyata terlalu overthinking terhadap kesalahan yang sudah berlalu di masa lampau, juga bisa menjauhkan kamu dari kesuksesan. Faktanya, penelitian menemukan bahwa orang yang sering kali merenungi kesalahan di masa lalu, cenderung akan lebih rentan mengalami kondisi depresi atau anxiety. Sebab, ketika kamu terus memikirkan kesalahan di masa lalu, artinya kamu akan terjebak pada pemikiran negatif berulang.
Jadi, kamu sendiri pun tidak akan bisa melihat pelajaran seperti apa yang bisa dipetik dari kesalahan tersebut. Padahal, kesalahan di masa lalu seharusnya bisa menjadi salah satu guru terbaik untuk membuat kamu lebih maju ke depan. Memandang kesalahan sebagai pembelajaran inilah yang banyak diterapkan oleh orang sukses. Orang sukses akan merenungkan apa kesalahannya, belajar dari kesalahan tersebut, dan kemudian melanjutkan hidup yang lebih baik. Orang sukses tahu, masa lalu tidak bisa diubah, sementara jangan sampai masa lalu mendikte kehidupan kamu di masa kini.
4. Kebutuhan akan persetujuan orang lain

Kebiasaan selalu ingin menerima persetujuan atau validasi eksternal, bisa terjadi berkat berbagai faktor, seperti norma di masyarakat, tekanan teman sebaya, atau bisa juga ekspektasi keluarga yang terlalu besar. Sayangnya, kebiasaan ini dapat membuat kamu jadi terbiasa harus menunggu persetujuan orang lain dahulu, sebelum memutuskan sesuatu. Akhirnya, kamu kesulitan mengikuti nilai yang diri kamu sebenarnya anggap lebih benar dan lebih yakini. Pencarian validasi eksternal ini bisa sangat menguras tenaga dan pikiran, bahkan berujung penyesalan, hingga menghambat pertumbuhan pribadi.
Akhirnya menghalangi dirimu sendiri menemukan potensi terbaik yang ada. Sementara itu, orang-orang sukses biasanya justru memiliki kepercayaan diri itu penting, termasuk percaya terhadap keputusan yang dibuat sendiri. Orang sukses sudah tahu bahwa mereka tidak bisa menyenangkan semua orang, jadi mereka memilih fokus terhadap apa yang sudah menjadi nilai dan tujuan mereka. Keyakinan diri ini membuat lebih berani ambil risiko, membuat keputusan cepat, dan akhirnya sampai pada kesuksesan.
5. Self-worth yang rendah

Kesuksesan itu dimulai dari kepercayaan diri kamu terhadap kemampuan yang kamun miliki, sayangnya kebanyakan orang gagal tidak memiliki self-worth yang cukup baik ini. Orang-orang yang gagal ini biasanya akan terus terjebak dalam pikiran bahwa mereka tidak cukup baik, tidak cukup pintar, atau bahkan tidak cukup mampu dalam mencapai impian mereka. Kurangnya self-worth ini bentuknya dapat beragam, bisa jadi dari keengganan kamu untuk mengambil tantangan baru karena terlalu takut akan gagal.
Bisa jadi, bentuk self-worth yang kurang ini berupa potensi yang tidak mau ditunjukkan dengan optimal, karena merasa tidak pantas untuk sukses. Apa yang perlu kamu pahami, meskipun semua manusia tidaklah sempurna, namun saat dilahirkan setiap manusia setidaknya nilai dari dalam diri. Setiap manusia memiliki bakat dan kemampuan unik yang berbeda-beda. Mengenali dan mempercayai nilai diri yang dimiliki merupakan langkah pertama yang dapat mengantarkan kamu menuju impianmu.
Pemikiran khawatir mengenai banyak hal, memang berkaitan erat dengan sukses atau gagalnya seseorang. Penelitian terkait konsep tersebut pun sudah sering kali dilakukan oleh psikologi. Salah satu kunci terpenting yang bisa kamu pahami ini mengenai konsep self-fulfilling prophecy, yakni sebuah keyakinan atau ekspektasi yang memengaruhi orang untuk bertindak, sehingga apa yang diyakini itu benar-benar bisa menjadi kenyataan. Sama halnya dengan orang gagal, saat pikiran negatif terus menghantui, hasilnya pun bisa terwujud, sebagaimana pikiran negatif ada di kepala.