ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Tidur yang terganggu tidak hanya membuat tubuh lelah, tapi juga memengaruhi fungsi otak. Berikut adalah beberapa dampak kognitif yang terjadi akibat gangguan tidu:
- Masalah daya Ingat dan konsentrasi: Kurang tidur secara terus-menerus dapat menyebabkan sulit fokus, pelupa, dan penurunan kinerja mental. Hal ini bisa dialami di semua usia, mulai dari remaja hingga lansia. Otak membutuhkan tidur untuk memperkuat memori dan menyusun informasi yang diterima sepanjang hari. Tanpa tidur yang cukup, otak kesulitan bekerja optimal.
- Risiko penyakit saraf: Pada usia lanjut, gangguan tidur yang kronis seperti insomnia atau sleep apnea telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer dan demensia. Tidur yang terganggu dapat mempercepat penumpukan plak di otak yang menjadi ciri khas penyakit tersebut. Menjaga tidur yang cukup dan berkualitas sejak dini bisa menjadi salah satu cara mencegah penurunan fungsi otak.
Hubungan antara usia dan gangguan tidur sangat erat dan nyata. Mengenali perubahan tidur berdasarkan tahap usia dapat membantumu mengambil langkah tepat untuk memperbaiki kualitas tidur. Jangan abaikan sinyal-sinyal gangguan tidur, karena dampaknya bisa serius terhadap kesehatan fisik dan mental. Tidur bukan sekadar istirahat, tapi juga fondasi penting untuk hidup sehat dan bahagia di setiap fase kehidupan.