potret Werner Heisenberg (commons.wikimedia.org/unknown author)
Sebagai salah satu fisikawan jenius asal Jerman, Heisenberg ditunjuk untuk memimpin program nuklir Nazi, proyek ambisius untuk membangun senjata atom yang bisa mengubah arah perang. Di mata rezim Hitler, beliau adalah aset negara yang sangat berharga, seorang ilmuwan yang diharapkan bisa menyaingi kecerdasan para fisikawan dan Proyek Manhattan di Amerika.
Heisenberg dan timnya mencoba mengembangkan reaktor nuklir dan memahami reaksi fisi sebagai langkah awal menuju bom atom. Namun, proyek nuklir Jerman tidak pernah berhasil seperti Proyek Manhattan. Ada banyak spekulasi, apakah karena keterbatasan sumber daya, tekanan politik, atau karena Heisenberg sendiri yang sengaja memperlambatnya?
Salah satu momen paling misterius adalah pertemuannya dengan Niels Bohr di Denmark tahun 1941. Banyak sejarawan percaya pertemuan itu berisi peringatan atau kode samar bahwa ia tidak ingin benar-benar membuat bom untuk Nazi, tapi hingga kini motif pastinya masih menjadi perdebatan sejarah.
Setelah perang, Heisenberg ditangkap oleh pasukan Sekutu dalam operasi rahasia bernama Misi Alsos, sebagaimana yang dijelaskan Atomic Heritage Foundation. Beliau, bersama ilmuwan Jerman lainnya, dikirim ke Inggris dan diam-diam dipantau selama berbulan-bulan di tempat bernama Farm Hall.
Heisenberg kembali ke Jerman setelah itu dan melanjutkan kariernya sebagai ilmuwan sipil. Meski beliau tidak pernah menghadapi pengadilan seperti beberapa tokoh Nazi lainnya, namanya tetap berada di wilayah abu-abu sejarah: apakah Heisenberg ilmuwan netral yang terseret arus perang, atau intelektual yang diam-diam menolak kehancuran?