Shikamaru Nara dan Temari adalah salah satu pasangan yang difavoritkan penggemar serial Naruto dan Boruto. Perjalanan cinta mereka terkesan unik dan menarik namun juga terasa sangat alami.
Saat ini mereka sudah menikah dan memiliki seorang putra, Shikadai Nara. Usut punya usut, ternyata perjuangan keduanya cukup dramatis, lho. Apa saja sih ujian cinta mereka?
Temari adalah sulung dari tiga bersaudara. Dia satu tim dengan kedua adik laki-lakinya, Kankuro dan Gaara. Gaara diceritakan satu angkatan dengan Shikamaru.
Gaara berulang tahun di Januari sedangkan Shikamaru pada September. Namun, tak begitu kentara apakah Gaara lahir di tahun yang sama dengan Shikamaru. Dengan kata lain, anak tunggalnya Shikaku dan Yoshino ini bisa jadi malah lebih muda dari adik-adik iparnya.
Mungkin karena itu pula Kankuro, yang memang lebih tua, kadang meledek Shikamaru. Kendati demikian, mereka tentu tetap menghargai suami dari kakaknya tersebut.
Temari merupakan tipikal anak sulung perempuan pada umumnya. Dia dominan. Watak ini mengingatkan Shikamaru pada ibunya, Yoshino, yang juga terkesan galak baginya.
Sebaliknya, Shikamaru justru pria yang enggan repot. Kendati demikian, Shikamaru pun tentu punya sisi kharismatik yang sanggup meluluhkan kerasnya Temari.
Watak yang sekilas tampak bertolak belakang itu ternyata menjadi jembatan saling melengkapi. Buktinya, keduanya saling jatuh hati dan mantap menikah.
Shikamaru dan Temari terbuka tentang hubungan asmara mereka saat perayaan pernikahan Naruto dan Hinata. Namun, agaknya benih cinta sudah mulai tumbuh jauh sebelumnya.
Ibarat pasangan jarak jauh yang jarang bertemu, mereka kerap menghabiskan waktu bersama sembari melaksanakan agenda dua desa. Benih cinta pun tumbuh kian subur.
Shikamaru bahkan rela bangun pagi untuk mengantar kepergian Temari kembali ke Suna. Tak hanya itu, Naruto juga sempat menduga keduanya berpacaran.
Mereka perdana jumpa di ujian chuunin sebagai rival. Shikamaru memang (memilih) kalah dalam pertarungan tapi ternyata justru sukses memenangkan hati Temari.
Seiring kuantitas dan kualitas pertemuan, mereka kian dekat. Akan tetapi, mereka tak dapat kerap berinteraksi. Tak hanya jarak jauh, Shikamaru dan Temari juga sesama shinobi aktif.
Mereka mengemban tanggungjawab yang menyita waktu di desa masing-masing. Namun, benih cinta tak mati. Pasca misi yang nyaris merenggut nyawa Shikamaru, mereka akhirnya menyadari perasaan satu sama lain.
Sempat muncul pergolakan, terutama Dewan Suna, terkait rencana pernikahan mereka. Hubungan mereka dikhawatirkan menimbulkan konflik politik di antara kedua desa kelak.
Pasalnya, Temari dan Shikamaru sesama orang penting. Pasca intrik itu usai pun pernikahan mereka masih dibayangi status ningrat Temari. Shikamaru kerap dianggap tak cukup layak sebagai pasangan hidupnya.
Bahkan, tetua klan Nara memintanya menjadi politikus agar berkesempatan ikut jamuan makan daimyo seperti isterinya, Temari, yang berasal dari keluarga inti Kazekage. Beliau bertujuan agar klan Nara tak dipandang sebelah mata oleh Dewan Suna.
Tentunya, Shikamaru terus mengelak. Dia tetap teguh sebagai Asisten Hokage. Temari pun tak pernah mempermasalahkan omongan miring tersebut. Pernikahan mereka tetap awet.
Wah, perjuangan cinta Shikamaru dan Temari patut diacungi jempol, nih. Berbagai macam rintangan berhasil dilalui bersama. Semoga rumah tangganya langgeng, deh!