Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu sebelum Idul Fitri, untuk diri sendiri dan tanggungan keluarga, serta membantu fakir miskin.
  • Besaran zakat fitrah tidak dihitung dalam uang, melainkan dalam beras atau makanan pokok lokal, dengan waktu pembayaran terbaik sejak awal Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri.
  • Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan yang berhak, lebih diutamakan untuk fakir dan miskin di lingkungan sekitar agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.

Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu sebagai bentuk penyucian diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selain itu, zakat fitrah juga bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan agar bisa merayakan Idul Fitri dengan layak. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami dengan benar tentang zakat fitrah, seperti siapa yang wajib membayarnya, berapa besarannya, dan kapan waktu terbaik untuk menunaikannya.

Agar tidak keliru, penting bagi kamu untuk memahami panduan lengkap mengenai zakat fitrah. Dengan begitu, kamu bisa menunaikannya sesuai syariat dan memberikan manfaat yang lebih luas. Yuk, simak lima panduan penting tentang zakat fitrah yang harus kamu ketahui sebelum menunaikannya.

1. Pengertian zakat fitrah dan tujuannya

ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu sebelum Hari Raya Idul Fitri. Kewajiban ini tidak hanya berlaku untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang menjadi tanggungan, seperti anak-anak atau anggota keluarga lainnya. Zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan jiwa dari kesalahan atau kekurangan selama berpuasa serta membantu fakir miskin agar mereka juga bisa menikmati hari raya dengan penuh kebahagiaan.

Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan Idul Fitri bukan hanya milik mereka yang mampu, tetapi juga hak bagi mereka yang kurang beruntung. Oleh karena itu, membayar zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang bisa mempererat hubungan antara sesama.

2. Siapa saja yang wajib membayar zakat fitrah?

ilustrasi zakat (freepik.com/jcomp)

Zakat fitrah diwajibkan bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, bahkan bayi yang baru lahir sebelum Idul Fitri. Kewajiban ini berlaku bagi mereka yang memiliki kelebihan makanan atau harta pada hari terakhir Ramadan dan malam Idul Fitri. Jika seseorang memiliki cukup makanan untuk dirinya dan keluarganya, serta masih ada kelebihan, maka ia wajib membayar zakat fitrah.

Selain itu, kepala keluarga bertanggung jawab untuk membayar zakat fitrah bagi anggota keluarganya yang menjadi tanggungannya, seperti istri, anak-anak, dan orang tua yang tinggal bersamanya. Dengan memahami siapa saja yang wajib membayar zakat fitrah, kamu bisa memastikan bahwa ibadah ini terlaksana dengan benar dan sesuai dengan ketentuan agama.

3. Besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan

ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)

Besaran zakat fitrah tidak dihitung dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari di daerah setempat. Umumnya, zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk beras sebanyak 2,5 kg atau setara dengan 3,5 liter per orang. Namun, di beberapa negara, pemerintah atau lembaga zakat menetapkan nominal tertentu jika ingin membayar dalam bentuk uang yang setara dengan harga makanan pokok tersebut.

Jumlah ini bisa berbeda tergantung harga bahan pokok di masing-masing daerah. Oleh karena itu, sebelum membayar zakat fitrah, pastikan kamu mengecek besaran yang berlaku di tempatmu agar bisa menunaikannya dengan tepat.

4. Waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah

ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)

Zakat fitrah memiliki waktu tertentu yang dianjurkan untuk dibayarkan agar pahalanya lebih sempurna. Waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah adalah sejak awal Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Namun, yang paling utama adalah membayarkannya di malam takbiran atau sebelum salat Idul Fitri dilaksanakan.

Jika zakat fitrah dibayarkan setelah salat Idul Fitri, maka statusnya bukan lagi zakat fitrah, melainkan sedekah biasa. Oleh karena itu, jangan menunda-nunda pembayaran zakat fitrah agar kewajiban ini tidak terlewat dan bisa tersampaikan kepada yang berhak tepat waktu.

5. Siapa yang berhak menerima zakat fitrah?

ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)

Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil (pengelola zakat), mualaf, budak yang ingin merdeka, orang yang terlilit utang, pejuang di jalan Allah, dan musafir yang kehabisan bekal.

Namun, dalam praktiknya, zakat fitrah lebih diutamakan untuk fakir dan miskin agar mereka bisa merayakan Idul Fitri dengan layak. Sebaiknya, zakat fitrah diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan di lingkungan sekitar terlebih dahulu sebelum menyalurkannya ke tempat lain. Dengan menyalurkan zakat fitrah secara tepat, manfaatnya bisa dirasakan lebih luas dan membantu mereka yang membutuhkan dengan lebih optimal.

Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang diajarkan dalam Islam. Dengan memahami pengertian, kewajiban, besaran, waktu pembayaran, dan penerima zakat fitrah, kamu bisa menunaikannya dengan lebih baik dan sesuai syariat. Jangan sampai kewajiban ini terlewat atau dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Semakin banyak orang yang memahami dan menjalankan zakat fitrah dengan benar, semakin besar pula manfaat yang bisa dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.

Editorial Team