Naruto, Boruto, dan Himawari (dok. Pierrot/Boruto: Naruto Next Generations)
Serupa seperti Sasuke yang tak piawai mengekspresikan kasih sayang pada anak, Naruto sempat sangat mengecewakan anak-anaknya. Naruto tentu tak bermaksud jahat namun hanya belum piawai menempatkan dirinya sebagai ayah yang bijak.
Misalnya, mengirim kloningan ke perayaan ulang tahun Himawari padahal sudah janji hadir dan terkesan menyepelekan asumsi Boruto tentang matanya yang dikira byakugan. Naruto kurang piawai menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga.
Naruto yatim-piatu sejak bayi, tumbuh dengan dikucilkan warga, hingga kehilangan sosok demi sosok berharga. Perjalanan hidupnya berimbas pada pembentukan dirinya. Namun, pasca pertarungan melawan Momoshiki, Naruto sudah mulai berubah, begitu pula Boruto.
Mereka sama-sama belajar dengan menekan ego masing-masing. Naruto belajar menjadi ayah dan Boruto belajar sebagai anak. Hubungan ayah-anak ini pun perlahan kembali hangat dengan ikatan yang semakin kuat.
Di padatnya dunia kerja, keluarga adalah tempat pulang. Agaknya, ini pula yang dirasakan para bapak tersebut. Selain aktif sebagai shinobi yang melindungi desa Konoha, mereka juga bertanggungjawab sebagai kepala keluarga. Di antara bapak-bapak tersebut, pola pengasuhan siapa nih yang paling kamu kagumi?