Henri Becquerel (youtube.com/@Ecole Polytechnique)
Sebagai ahli fisika terapan di National Museum of Natural History, Paris, Henri Becquerel memiliki ketertarikan untuk melakukan studi tentang fosforesensi pada uranium. Fosforesensi terjadi ketika energi yang diserap oleh suatu material dilepaskan kembali secara bertahap dalam bentuk cahaya. Berbeda dengan fluoresensi yang terjadi secara simultan dengan keberadaan sumber cahaya, fosforesensi akan tetap berlangsung hingga beberapa waktu meskipun sumber cahaya dihilangkan.
Penemuan sinar X oleh Wilhem Roentgen pada 1896 menginspirasi Becquerel untuk melakukan uji coba penemuan sinar X pada material uranium yang telah menjadi objek penelitiannya. Menurut Becquerel, uranium juga bisa memancarkan sinar X jika berada di bawah paparan sinar matahari.
Untuk membuktikannya, Becquerel menempatkan uranium di atas pelat foto yang sudah dibungkus kertas hitam. Setelah berada di luar ruangan dan terkena sinar matahari, garis-garis bayangan kristal uranium mulai tampak di atas pelat foto.
Sayangnya, cuaca Paris kala itu mulai mendung sehingga Becquerel tidak bisa melanjutkan risetnya lebih lanjut. Becquerel lantas menyimpan uranium beserta pelat fotonya di dalam laci kerjanya.
Betapa terkejutnya Becquerel saat kemudian menemukan garis-garis yang jelas di atas pelat foto. Sampai di sini Becquerel berkesimpulan bahwa uranium memiliki kemampuan fosforesensi dengan sendirinya tanpa memerlukan sinar matahari.
Penelitiannya lebih lanjut juga menemukan fakta penting terkait garis-garis sinar dari uranium. Sinar yang dipancarkan uranium ternyata dapat berubah arah jika berada di bawah pengaruh medan listrik ataupun medan magnet, tidak seperti sinar X yang sama sekali tak terpengaruh.
Penemuan Becquerel menarik minat pasangan Pierre dan Marie Curie untuk meneliti lebih lanjut tentang pancaran sinar uranium dan mengantarkan keduannya pada studi kimia nuklir terkait senyawa radioaktif. Pada tahun 1903, Becquerel bersama Pierre dan Marie Curie meraih penghargaan Nobel terkait penemuan fenomena radioaktif, dikutip dari American Physical Society.