Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cemas (pexels.com/Atul Choudhary)
ilustrasi cemas (pexels.com/Atul Choudhary)

Intinya sih...

  • Diabetes dapat menyebabkan kecemasan dan depresi karena tekanan mengatur gula darah dan efek hormon yang berubah-ubah. Rutinitas sehat, konseling, dan dukungan emosional membantu mengurangi beban mental.

  • Penyakit jantung dapat menyebabkan stres berat, PTSD, atau depresi. Olahraga ringan, hobi santai, konseling, obat, dan kontrol rutin membantu menjaga pikiran tetap sehat.

  • Gangguan hormon seperti hipotiroid dan penyakit neurologis seperti stroke dapat memengaruhi mood dan emosi. Pengobatan medis sesuai anjuran dokter serta terapi profesional membantu menjaga stabilitas mental.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hidup kadang sudah cukup bikin stres, apalagi kalau tubuh mulai bermasalah. Beberapa penyakit ternyata gak cuma menyerang fisik, tapi juga bikin mental jadi goyah. Nah, ini dia 5 penyakit yang bisa bikin pikiran berantakan, kenapa itu bisa terjadi, gejalanya kayak gimana, dan cara jitu buat mengatasinya.

Yuk simak selengkapnya!

1. Diabetes

ilustrasi diabetes (pexels.com/AS Photography)

Diabetes itu gak cuma soal gula darah naik turun. Banyak orang yang hidup dengan diabetes ngerasa cemas dan gampang depresi. Ini bisa karena capek mikirin kadar gula tiap hari, takut komplikasi, atau efek hormon yang berubah-ubah gara-gara insulin. Semua itu bikin mental ikut kena.

Capek mengatur makanan, suntik insulin, dan waspada tiap saat bisa bikin orang merasa frustrasi, bahkan merasa bersalah kalau gula darahnya gak stabil. Lama-lama, tekanan kayak gini bikin stres makin parah. Keseharian yang harusnya biasa aja jadi beban terus-menerus.

Untuk bantu pikiran tetap stabil, kuncinya ada di rutinitas sehat. Jaga pola makan, tidur cukup, dan rutin cek gula darah bisa bantu mengurangi beban mental. Selain itu, ngobrol sama psikolog atau ikut komunitas juga bantu banget buat ngerasa gak sendirian. Dukungan emosional dari sekitar itu penting banget biar kamu tetap kuat menjalani semuanya.

2. Penyakit jantung

ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau denger kata penyakit jantung, yang langsung kepikiran pasti soal serangan jantung atau tekanan darah tinggi. Tapi yang sering dilupakan adalah dampak mentalnya. Banyak pasien jantung yang mengalami stres berat, PTSD, atau depresi karena hidupnya berubah total sejak kena penyakit ini.

Rasa cemas soal hasil tes, takut serangan kambuh, atau badan yang gampang capek bikin pikiran terus-terusan tegang. Belum lagi kalau harus berhenti kerja atau aktivitas sosial jadi berkurang, makin bikin ngerasa kesepian dan gak berguna.

Meski kelihatannya berat, tapi ada banyak cara buat membantu. Olahraga ringan, hobi yang bikin santai, dan konseling bisa bantu jaga pikiran tetap sehat. Apalagi kalau dibarengi sama obat dan kontrol rutin, tubuh dan pikiran bakal bisa saling mendukung buat sembuh bareng-bareng.

3. Hipotiroid dan ganggua hormon

ilustrasi sakit (unsplash.com/Alexander Grey)

Gangguan hormon kayak hipotiroid, Cushing’s, atau Addison’s bisa bikin mood jadi naik-turun gak karuan. Kalau hormon tiroidmu rendah, biasanya badan gampang capek, susah mikir, dan ngerasa sedih terus. Ini karena hormon langsung ngaruh ke otak dan cara kita ngatur emosi.

Gak cuma soal mood. Konsentrasi bisa buyar, semangat buat ngapa-ngapain hilang, dan kamu jadi merasa gak percaya diri. Semua itu bisa muncul barengan, bikin hari-hari jadi berat banget buat dijalanin.

Untungnya, begitu hormon diobati dan kembali normal, pikiran juga perlahan mulai membaik. Minum obat sesuai anjuran dokter, atur makan, dan tidur cukup bisa bantu jaga stabilitas. Kalau masih berasa down, boleh banget cari bantuan profesional buat terapi atau sekadar tempat cerita.

4. Kondsi neurologis (Stroke, nyeri kronis)

ilustrasi nyeri (pexels.com/Kindel Media)

Penyakit yang nyerang otak atau saraf, kayak stroke atau nyeri kronis, punya dampak mental yang lumayan besar. Setelah kena stroke, sekitar sepertiga orang mengalami depresi karena bagian otaknya yang mengatur emosi bisa terganggu.

Kalau terus-menerus merasakan sakit, misalnya sakit punggung, saraf kejepit, atau autoimun, itu bisa bikin stres berat. Rasa sakit bikin stres, lalu stres makin memperparah rasa sakit. Siklus ini menyiksa banget dan bikin hidup terasa penuh beban.

Orang yang mengalami ini biasanya juga merasa kehilangan kemampuan, harus menerima perubahan hidup yang gak gampang, dan susah menikmati hal-hal kecil. Gabungan fisioterapi, konseling, dan teknik relaksasi kayak meditasi atau yoga bisa bantu banget buat melepas beban di kepala. Walau gak langsung sembuh total, tapi bisa membantu banget buat pelan-pelan bangkit lagi.

5. Penyakit autoimun dan infeksi (Lyme, HIV)

ilustrasi seseorang sedang sakit (unsplash.com/engin akyurt)

Penyakit kayak Lyme disease atau HIV sering kali kasih efek samping ke kondisi mental. Banyak pasien merasa capek berkepanjangan, sulit fokus, dan mood yang terus menurun meskipun pengobatan fisiknya udah jalan.

Peradangan dari dalam tubuh bisa ganggu keseimbangan zat kimia di otak. Itu sebabnya muncul rasa cemas berlebihan atau depresi yang seolah gak ada ujungnya. Sistem imun yang terus bekerja juga bikin badan terasa lelah terus, dan ini langsung berpengaruh ke semangat hidup.

Yang bisa dilakukan adalah tetap jalani pengobatan utama, tapi jangan lupakan dukungan mental. Terapi, ngobrol sama psikolog, dan punya lingkungan yang suportif bisa bikin pemulihan lebih cepat. Jangan remehkan kekuatan istirahat cukup, makan bergizi, dan olahraga ringan. Hal sederhana tapi efeknya luar biasa buat bantu otak dan tubuh pulih bareng-bareng.

6. Cara cerdas hadapi dampak mental dari penyakit fisik

ilustrasi temen (unsplash.com/Simon Maage)

Masing-masing penyakit tadi punya tekanan mentalnya sendiri. Ada yang bikin takut, malu, bahkan sampai putus asa. Tapi kamu tetap punya kendali buat jaga kewarasan di tengah semua itu. Salah satunya adalah tetap terhubung sama orang lain. Ketemu teman, ngobrol santai, atau sekadar nanya kabar bisa banget bantu menurunkan rasa sepi dan stres.

Selain itu, jaga rutinitas harian. Tidur teratur, makan sehat, dan olahraga ringan meskipun cuma jalan kaki juga bikin tubuh dan pikiran lebih seimbang. Jangan ragu cari bantuan profesional kalau pikiran sudah mulai sumpek. Gabungan pengobatan medis, terapi bicara, dan kebiasaan sehat adalah paket komplit buat pulihkan diri, luar dan dalam.

Kesehatan fisik dan mental itu saling terhubung. Kalau tubuh kena masalah, pikiran biasanya ikut terganggu. Tapi dengan tahu penyakit apa saja yang bisa nyerang mental kamu, kamu bisa lebih waspada dan siap ambil langkah. Mulai dari pengobatan medis sampai jaga gaya hidup sehat, semuanya penting. Jangan lupa, kamu gak sendirian. Banyak orang juga lagi berjuang, dan bantuan itu selalu ada kalau kamu mau cari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team