Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)

Intinya sih...

  • Diabetes tipe 2 dapat diperparah oleh pola makan tidak teratur dan konsumsi karbohidrat olahan, meningkatkan risiko resistensi insulin dan komplikasi jangka panjang seperti gangguan penglihatan dan kerusakan organ dalam.

  • Hipertensi bisa dipicu oleh melewatkan makan atau konsumsi makanan cepat saji tinggi garam, menyebabkan stres pada tubuh dan memperburuk kemampuan tubuh dalam mengatur tekanan darah, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan demensia.

  • Pola makan acak-acakan yang dominan lemak jenuh, gula, dan garam dapat menjadi pemicu utama penyakit jantung dengan penumpukan lemak di arteri,

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sering telat makan, doyan jajan sembarangan, atau makan malam di jam-jam aneh? Itu bisa jadi alarm buat kesehatan tubuh. Nah, ini dia 5 penyakit yang bisa makin parah kalau pola makan kamu tidak teratur. Bukan cuma bikin badan cepat lelah, tapi efek jangka panjangnya bisa bikin hidup kamu jadi lebih rumit.

Jadi, penting banget buat tahu risiko-risikonya dan gimana cara menyikapinya dengan bijak. Yuk, simak selengkapnya!

1. Diabetes tipe 2

ilustrasi diabetes (pexels.com/AS Photography)

Kalau kamu makan gak teratur dan suka konsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan, tubuh akan kesulitan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pola makan seperti ini bikin insulin, hormon yang tugasnya mengontrol gula darah, kerja keras terus-menerus. Akhirnya, bisa muncul resistensi insulin yang jadi pintu masuk ke diabetes tipe 2.

Kualitas karbohidrat yang buruk, seperti nasi putih atau roti dari tepung halus, mempercepat risiko diabetes. Selain itu, orang yang terbiasa makan tidak teratur cenderung mengalami lonjakan gula darah yang lebih ekstrem. Akibatnya, pankreas dipaksa menghasilkan insulin dalam jumlah banyak, yang dalam jangka panjang bisa melemah dan gagal bekerja optimal. Kondisi ini bisa memperparah komplikasi, mulai dari gangguan penglihatan, kerusakan saraf, sampai masalah organ dalam seperti ginjal dan jantung.

2. Hipertensi

ilustrasi hipertensi (pexels.com/Thirdman)

Sering melewatkan makan atau terlalu sering konsumsi makanan cepat saji yang tinggi garam juga bisa memicu tekanan darah naik. Tubuhmu akan mengalami stres ketika asupan nutrisi datang tidak konsisten. Selain itu, makanan tinggi sodium dan rendah kalium memperburuk kemampuan tubuh dalam mengatur tekanan darah.

Saat tubuh kelebihan gula darah akibat pola makan buruk, pembuluh darah bisa ikut rusak. Ini mempercepat pengerasan dan penyempitan arteri, yang ujung-ujungnya memicu tekanan darah tinggi. Dampaknya bisa serius, hipertensi yang tidak ditangani dengan baik meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan bahkan demensia. Maka dari itu, penting banget menjaga asupan garam, menghindari makanan ultra-proses, dan tetap menjaga ritme makan agar tekanan darah tidak naik turun semaunya.

3. Penyakit jantung

ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pola makan yang acak-acakan, apalagi kalau isinya dominan lemak jenuh, gula, dan garam, jadi pemicu utama penyakit jantung. Makanan ultra-proses seperti gorengan, makanan instan, dan minuman manis berkontribusi besar terhadap penumpukan lemak di arteri, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme tubuh.

Lemak jahat yang terlalu sering masuk ke tubuh bisa menaikkan kadar kolesterol LDL, yang kemudian membentuk plak di dinding pembuluh darah. Lama-lama, arteri makin sempit, aliran darah ke jantung berkurang, dan risiko serangan jantung pun meningkat. Kalau plak ini pecah, bisa terbentuk gumpalan darah yang menyumbat aliran darah sepenuhnya. Akibatnya, bisa terjadi nyeri dada, irama jantung tidak normal, bahkan gagal jantung. Maka itu, memperbaiki pola makan bukan cuma soal angka di timbangan, tapi juga soal menjaga organ paling vitalmu tetap sehat.

4. Penyakit ginjal

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Kalau kamu sering makan berlebihan protein hewani dan lemak tidak sehat, ginjal kamu bisa kena dampaknya. Ginjal punya tugas penting, yaitu menyaring racun dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Tapi kalau tiap hari disuplai dengan makanan yang bikin kerja ginjal makin berat, fungsinya bisa menurun.

Tekanan darah tinggi dan diabetes, dua penyakit yang sangat dipengaruhi pola makan, adalah penyebab utama gangguan ginjal. Keduanya bisa merusak pembuluh darah kecil di dalam ginjal. Kalau sudah begitu, racun dan cairan sisa tidak bisa dibuang dengan efisien. Lama-lama, ginjal bisa rusak total dan memerlukan dialisis atau transplantasi. Maka, menjaga pola makan jadi langkah pencegahan paling sederhana tapi paling berpengaruh buat kesehatan ginjal jangka panjang.

5. Gangguan mood dan fokus (Brain fog)

ilustrasi berpikir (unsplash.com/Ben White)

Otakmu sangat bergantung pada pasokan nutrisi yang stabil. Kalau pola makanmu bikin gula darah naik turun drastis, jangan heran kalau kamu sering merasa lesu, cepat marah, atau susah fokus. Makanan manis dan karbohidrat olahan memicu lonjakan energi instan, tapi diikuti kejatuhan energi yang bikin kamu makin lemas dan tidak produktif.

Saat gula darah berfluktuasi tajam, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Ini membuat emosimu tidak stabil dan membuat rasa cemas makin parah. Otak jadi lambat merespons, daya ingat menurun, dan aktivitas sehari-hari terganggu. Bahkan, kondisi seperti ini bisa meningkatkan risiko depresi. Jadi, kalau kamu sering merasa mood swing atau otak terasa ‘berkabut’, bisa jadi penyebab utamanya adalah pola makan yang tidak konsisten dan kualitas makanan yang rendah.

6. Tips mengatur pola makan yang lebih baik

ilustrasi makanan sehat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mulai makan dengan waktu yang teratur setiap hari. Sarapan sebaiknya tidak terlalu lama setelah bangun tidur agar tubuh punya energi sejak pagi. Cobalah untuk punya jadwal makan yang konsisten, pagi, siang, dan malam, supaya tubuh terbiasa dan sistem pencernaan bekerja lebih stabil. Ini juga membantu mengontrol rasa lapar yang berlebihan dan mencegah ngemil berlebihan di malam hari.

Kedua, utamakan makanan yang segar dan alami. Gantilah makanan instan dengan makanan utuh seperti sayuran, buah, nasi merah, ikan, atau telur. Hindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh yang sering ditemui di makanan kemasan dan cepat saji. Kombinasikan karbohidrat, protein, dan lemak sehat dalam setiap kali makan agar tubuh tetap bertenaga dan gula darah tetap stabil sepanjang hari. Jangan lupa juga konsumsi makanan tinggi serat dan kaya kalium untuk bantu menjaga tekanan darah tetap normal.

Terakhir, coba biasakan mempersiapkan makanan sendiri di rumah. Kalau kamu punya camilan sehat seperti buah potong, yogurt tanpa gula, atau kacang-kacangan, kamu bisa lebih mudah menghindari godaan beli makanan tinggi kalori saat lapar. Perhatikan juga porsi makan sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh, terutama jika kamu punya masalah kesehatan tertentu. Dengan sedikit usaha dan konsistensi, pola makan sehat akan terasa lebih mudah dijalani setiap harinya.

Pola makan yang berantakan bukan cuma bikin perut gak nyaman atau badan terasa lemas. Lebih dari itu, kebiasaan ini bisa memperparah berbagai penyakit serius seperti diabetes, tekanan darah tinggi, jantung, gangguan ginjal, dan bahkan memengaruhi kesehatan mental dan fungsi otakmu. Dengan mengatur waktu makan, memilih makanan berkualitas, dan konsisten dalam pola harian, kamu bisa menjaga tubuh tetap sehat dan lebih tahan terhadap penyakit. Sekarang waktunya kamu ambil kendali dan ubah pola makan jadi lebih teratur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team