Momoshiki menyerang Sasuke (dok. Pierrot/Boruto: Naruto Next Generations) | Kurama menyerang Kakashi (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)
Sosok Momoshiki sebagai dewa di sini tidak hanya superior dalam segi kekuatan, tapi juga intelektual.
Kala itu, Kurama, seakan hanyalah seekor hewan liar saja yang ketika "kumat," hanya bisa menyerang siapapun secara membabi buta. Sedangkan Momoshiki, sesosok dewa di sini, dapat memilah. Siapa yang harus diprioritaskan untuk dibunuh, siapa yang harus diserang, bahkan sespesifik, bagian mananya yang harus diserang. Seperti Sasuke yang waktu itu diincar mata rinnegannya.
Identitas Momoshiki sebagai dewa di sini seharusnya sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisi, nasib, atau "kutukan" Boruto, dalam beberapa aspek, lebih berat dibandingkan Naruto.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sebuah peribahasa yang sungguh menggambarkan hubungan bapak dan anak di sini. Walau ironisnya, pengalaman buruklah yang justru menyamakan mereka. Namun, mengingat kala itu Naruto dapat melewati masa kelamnya, apakah Boruto juga optimis untuk mampu, melalui masa kelamnya tersebut?