Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang wanita dalam perjalanan memahami diri (pexels.com/Blue Bird)
ilustrasi seorang wanita dalam perjalanan memahami diri (pexels.com/Blue Bird)

Intinya sih...

  • Mengajukan pertanyaan pada diri sendiri membuka peluang untuk introspeksi dan refleksi diri
  • Identifikasi ketakutan untuk mencegah mencapai potensi maksimal
  • Mengenali dan memenuhi kebutuhan diri agar bisa memprioritaskan perawatan diri dan pertumbuhan pribadi

Masih sering bingung untuk memahami diri sendiri? Salah satu cara ampuh yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengajukan sejumlah pertanyaan, guna meningkatkan pertumbuhan pribadi dan kesadaran diri. Saat kamu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, kamu akan membuka peluang untuk mengintropeksi dan refleksi diri. Cara ini memungkinkan kamu untuk menyelami lebih dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan akhirnya memperoleh pemahaman lebih baik mengenai diri.

Dengan mengajukan pertanyaan, kamu telah menantang keyakinan dan asumsi yang sebelumnya sudah ada di dalam diri. Kamu mungkin jadi pribadi yang dipenuhi rasa ingin tahu dan berpikir open minded, sehingga mau mengeksplorasi berbagai perspektif dan kemungkinan. Kedua pola pikir tersebut penting untuk dimiliki, agar kamu lebih berani keluar dari zona nyaman dan merangkul lebih banyak pengalaman. Jadi, apa saja pertanyaan-pertanyaan yang bisa kamu gali untuk diri kamu sendiri?

1. Apa saja ketakutan kamu dan bagaimana ketakutan itu menghambatmu?

potret seorang wanita sedang merenung sendirian (pexels.com/Josh Hild)

Dengan mengidentifikasikan ketakutan, kamu bisa memperoleh wawasan yang mencegah kamu mencapai potensi maksimal. Jadi, coba renungkan sejenak untuk memikirkan apa yang paling membuatmu takut. Kemudian, pikirkan kembali bagaimana ketakutan tersebut sering kali mempengaruhi tindakan dan keputusan kamu. Untuk dapat mengenali diri lebih dalam, memahami lebih dahulu apa yang kamu takuti adalah langkah pertamanya.

Ketakutan tersebut bisa berupa dan berakar dari apa saja. Seperti kamu mungkin takut saat harus berbicara di depan banyak orang, kamu takut saat harus lebih dahulu berkenalan dengan orang baru, kamu terlalu takut mengikuti komunitas baru meskipun kamu tertarik, dan lain sebagainya. Meskipun begitu, sadar atau tidak, ketakutanmu bicara di depan umum, membuatmu tidak bisa menunjukkan ide cemerlang dimiliki. Jadi, temukanlah cara lain untuk mengatasinya.

2. Apa saja kebutuhan kamu dan bagaimana cara memenuhinya?

potret seorang wanita sedang membaca buku sendirian (pexels.com/Lucas Andrade)

Penting untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan kamu, agar dapat menjalani kehidupan yang lebih memuaskan. Luangkanlah waktu kamu untuk mengidentifikasi kebutuhan emosional, spiritual, fisik, finansial, intelektual hingga apa yang merupakan passion atau tujuan hidup kamu. Renungkanlah apakah kamu memenuhi kebutuhan ini dengan baik atau mungkin ada hal-hal yang memerlukan perhatian lebih.

Saat kamu sudah lebih memahami kebutuhan diri, kamu jadi lebih bisa memprioritaskan perawatan diri dan pertumbuhan pribadi. Dengan begitu, kamu bisa mengkategorikan, membuat daftar jelas, mengenai bagaimana cara yang akan kamu lakukan untuk dapat memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini. Saat kamu sudah mengetahui arah kebutuhan kamu, maka hidup kamu pun akan lebih teratur.

3. Bagaimana jati diri kamu? Apakah sudah hidup dengan autentik?

potret seorang wanita sedang melakukan jurnaling (pexels.com/MART PRODUCTION)

Selanjutnya, cobalah untuk jelajahi konsep kebenaran di dalam hidup kamu. Apakah ada kebenaran yang selama ini kamu sangkal atau hindari? Renungkan kembali keyakinan atau kebohongan yang kamu katakan kepada diri sendiri. Pertimbangkan dampak hidup yang selaras dengan kebenaran kamu dibandingkan dengan kehidupan yang tidak autentik. Saat kamu merangkul apa yang menurut kamu benar, maka kamu akan lebih mudah menerima.

Kehidupan yang kamu jalani pun bisa terasa lebih memuaskan. Kamu pasti sudah sering mendengar, saat seseorang memilih hidup berdasarkan apa yang membuat orang lain bahagia, pada akhirnya meskipun tercapai kamu bisa tetap merasa hampa. Itulah mengapa, penting untuk lebih memahami diri dengan menelaah kembali apa kamu sudah menjadi dirimu sendiri yang benar-benar autentik. Ingat, setiap manusia itu unik dengan caranya masing-masing.

4. Bagaimana ketakutan, kebutuhan, dan kebenaran saling berdampingan?

potret seorang wanita sedang menulis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Periksa hubungan antara ketakutan, kebutuhan, dan kebenaran kamu. Apakah ada pola atau tema tertentu yang muncul? Dengan memahami bagaimana faktor-faktor ini akan saling bersinggungan, dapat memberikan wawasan berharga tentang motivasi dan pengaruh yang mendasarinya di hidup kamu. Cara ini dapat membantu kamu untuk mengindentifikasi area yang membutuhkan pertumbuhan dan perubahan pribadi. 

Pada akhirnya, faktor-faktor di atas yang akan membentuk bagaimana diri kamu akan menghadapi dunia. Ketiga faktor ini juga faktanya akan selalu bersinggungan dan tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena, untuk memahami diri kamu lebih jauh, kamu harus menemukan cara bagaimana ketiganya bisa tetap saling melengkapi. Dengan begitu, kamu bisa hidup dengan merasa lebih utuh.

5. Apa saja langkah harus dilakukan untuk mengatasi ketakutan, memenuhi kebutuhan, dan menjalani kebenaran kamu?

potret wanita sedang membaca (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Setelah kamu memperoh pemahaman yang mendalam mengenai ketakutan, kebutuhan, dan kebenaran dalam hidup kamu, penting untuk mengambil tindakan. Pikirkan perubahan apa yang perlu kamu buat  untuk mengatasi ketakutan, memenuhi kebutuhan, dan menjadi diri kamu yang autentik. Tetapkan tujuan tertentu dan buatlah rencana untuk menerapkan perubahan ini. Kamu harus ingat jika pertumbuhan pribadi membutuhkan waktu dan kesabaran.

Jadi, bersikap baiklah terhadap diri sendiri saat kamu menjalani perjalanan penemuan  dan transformasi diri ini. Tidak perlu merasa terburu-buru, karena tak jarang setiap manusia pun bisa berubah-ubah kebutuhan, ketakutan, dan kebenarannya. Oleh karenanya, selalu melalui proses untuk memahami dirimu lebih jauh ini jangan membatasi dirimu hanya pada satu area sama saja. Selagi bisa, bukalah sebanyak-banyak peluang dan kesempatan.

Pada akhirnya, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada diri kamu sendiri adalah sebuah katalisator untuk menemukan jati diri dan transformasi diri. Ketika kamu menemukan jawabannya, dapat membuat kamu memiliki kendali lebih balik terhadap hidupmu dan membuat pilihan lebih sadar. Jadi, terimalah kekuatan dari bertanya dan jadikanlah prosesnya sebagai upaya menuju eksplorasi dan pertumbuhan diri.

Editorial Team