Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Quotes Novel To Kill a Mockingbird yang Mengubah Pola Pikir Kamu

Novel To Kill a Mockingbird (instagram.com/thebooksblogeer)
Intinya sih...
  • Novel To Kill a Mockingbird ditulis oleh Harper Lee dan meraih Pulitzer Prize.
  • Pandangan berbeda dalam memandang suatu hal adalah hal yang wajar dan harus dihormati.
  • Karya ini mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan, menolak diskriminasi, dan hidup penuh kerukunan.

To Kill a Mockingbird adalah novel yang ditulis oleh penulis legendaris, Harper Lee. Novel yang terbit pada tahun 1960 ini telah meraih berbagai penghargaan dan diakui hingga belahan dunia. Termasuk, memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 1961 dan diadaptasi menjadi film yang meraih 3 piala Oscars pada tahun 1963.

Salah satu yang membuat unik adalah novel ini dikisahkan dari sudut pandang seorang anak berusia 10 tahu bernama Scout. Novel ini menceritakan berbagai isu-isu sosial yang terjadi di Amerika pada masa itu. Berikut 5 quotes bijak To Kill a Mockingbird yang bakal mengubah pola pikirmu!

1. Jangan mudah menghakimi orang lain

ilustrasi orang saling memahami (pexels.com/Jack Sparrow)

"Kau baru bisa memahami seseorang kalau kau sudah memandang situasi dari sudut pandangnya." —Harper Lee

Sering terjadi kita lupa bahwa setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memandang suatu hal yang sama. Kita tidak bisa mengharapkan setiap orang untuk memiliki pandangan yang sama dengan kita. Misalnya, pandangan terkait membaca di buku fisik itu penting dilakukan. Namun, di sisi lain ada pula pandangan yang menganggap bahwa tidak masalah membaca buku digital.

Kedua pandangan tersebut kembali lagi pada preferensi setiap orang yang berbeda-beda. Kita tidak perlu menghakimi terkait pandangan yang benar dan salah. Sebab, pada dasarnya tidak ada sudut pandang sepenuhnya benar maupun salah. Setiap sudut pandang setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

2. Hindari kesombongan diri

ilustrasi orang yang tidak sombong (pexels.com/Yan Krukau)

"Orang yang berakal sehat tak pernah berbangga dengan bakatnya."—Harper Lee

Kita pasti pernah dihadapkan dengan seseorang yang meninggikan diri ketika mengetahui sesuatu. Ketahuilah bahwa orang yang berakal sehat adalah mereka yang merendahkan hatinya di hadapan orang lain. Mereka tidak mudah meremehkan orang lain hanya karena merasa dirinya lebih pintar.

Kita tidak perlu menjadi seseorang yang selalu menunjukkan apa yang kita ketahui kepada orang lain. Sebab, tidak semua orang menyukai ketika kita lebih tahu dari mereka. Ingatlah bahwa orang berakal sehat sejati adalah mereka yang tidak suka membanggakan diri.

3. Semua manusia itu setara

ilustrasi setiap manusia setara (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

"Orang kulit hitam adalah manusia juga." —Harper Lee

Banyak sekali stigma di masyarakat yang memandang rendah satu kaum tertentu. Misalnya, diskriminasi terhadap ras, suku, bahkan warna kulit seseorang. Novel karya Harper Lee ini mengajarkan kita bahwa setiap manusia itu setara. 

Kita tidak boleh memperlakukan orang lain secara berbeda hanya karena ras, suku, maupun warna kulit. Misalnya, hanya karena seseorang memiliki kulit tidak putih maka mereka pantas untuk dizalimi. Tentu hal tersebut adalah tindakan yang seharusnya kita hindari.

4. Jangan menjadi pribadi yang pembenci

ilustrasi orang yang tidak suka membenci (pexels.com/Ivan Samkov)

"Kalau hanya ada satu jenis manusia, mengapa mereka tidak bisa rukun? Kalau mereka semua sama, mengapa merepotkan diri untuk saling membenci?"—Harper Lee

Setiap manusia memiliki fisik yang berbeda, bahkan anak kembar identik pun pasti memiliki perbedaan. Namun, ingatlah bahwa perbedaan yang dimiliki manusia itu tidak seharusnya dijadikan sebagai alasan untuk bermusuhan. Justru perbedaan itu adalah keunikan yang harus dihargai satu sama lain. 

Apa untungnya kita saling membenci jika kita sama-sama manusia, terlepas perbedaan fisik yang ada. Bukankah sebagai sesama manusia seharusnya kita dapat hidup penuh kerukunan? Untuk apa kita meributkan perbedaan ketika kita bisa melihat kesamaan, yaitu kita sama-sama manusia?

5. Belajar cara hidup di dunia

ilustrasi orang yang hidupnya lebih bermakna (pexels.com/Andrea Piacquadio)

"Selalu ada jenis orang-orang yang terlalu sibuk memikirkan akhirat sehingga tak pernah belajar hidup di dunia ini."—Harper Lee

Sebagai manusia tentu kita harus memikirkan tanggung jawab kita kepada Sang Pencipta. Manusia memang harus memikirkan kehidupan setelah kematian kelak. Namun, kita juga tidak boleh melupakan tanggung jawab kita kepada sesama manusia. 

Manusia akan selalu membutuhkan orang lain. Entah seberapa taat seseorang, pasti tetap membutuhkan orang lain. Kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Oleh karena itu, kita harus belajar cara hidup di dunia, salah satu caranya adalah selalu berbuat baik kepada sesama.

Penting bagi kita memiliki pola pikir yang baik dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Jika kita memiliki pola pikir yang baik maka boleh jadi kehidupan kita akan lebih bermakna. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alya Rekha Anjani
EditorAlya Rekha Anjani
Follow Us