Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Rekomendasi Film Horor Bertema Media Sosial, Bikin Merinding!

cuplikan film Ratter (dok. Vertical Entertainment/Ratter)
Intinya sih...
  • Film horor bertema media sosial menggabungkan teknologi dan elemen supernatural
  • Film-film seperti Ratter, Host, Unfriended, dan Friend Request membuat penonton merasa takut dengan cara unik
  • Alur cerita yang hanya menampilkan layar komputer menciptakan atmosfer berbeda yang mampu membuat penonton merasakan ketegangan

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, di balik layar tersebut tersembunyi kengerian yang mengintai. Industri perfilman horor telah memanfaatkan kekhawatiran ini dengan menciptakan genre film yang memanfaatkan ketakutan akan teknologi dan interaksi online.

Dengan sentuhan teknologi dan elemen supernatural, film-film ini berhasil membuat penonton merasa takut. Penasaran film apa saja yang memiliki tema tersebut? Yuk, simak beberapa rekomendasi film horor bertema media sosial.

1. Ratter (2015)

cuplikan film Ratter (dok. Vertical Entertainment/Ratter)

Ratter adalah film horor thriller bertema media sosial yang dirilis pada tahun 2015, disutradarai oleh Branden Kramer dalam debut penyutradaraannya. Film ini diinspirasi oleh film pendek yang juga ditulis dan disutradarai oleh Kramer, berjudul Webcam. Film ini dirilis pada 24 Januari 2015 di Slamdance Film Festival dan dirilis secara terbatas di Amerika Serikat pada 12 Februari 2016 oleh Destination Films dan Vertical Entertainment.

Ratter mengisahkan Emma Taylor, seorang mahasiswa pascasarjana yang baru saja pindah ke New York setelah putus cinta. Saat menetap di apartemennya di Brooklyn, Emma mulai mendapati perangkat elektroniknya seperti laptop dan ponselnya terkena hacking oleh seorang penguntit misterius. Film ini menggambarkan ancaman yang mungkin kita hadapi dalam era digital, terutaman di media sosial.

2. Host (2020)

cuplikan film Host (dok. Shadowhouse FIlms/Host)

Host adalah film horor supranatural independen dari Inggris yang dirilis pada tahun 2020 dan disutradarai oleh Rob Savage. Film ini unik karena dibuat seluruhnya menggunakan Zoom selama pandemi COVID-19, dengan para pemeran yang mengendalikan kamera, suara, efek praktis, dan cahaya mereka sendiri, sementara Savage memberikan arahan dari rumahnya. Dengan durasi hanya 56 menit, Host berhasil menghadirkan alur cerita yang sangat menyeramkan.

Host menceritakan tentang sekelompok teman yang mengadakan sesi memanggil arwah melalui Zoom selama lockdown COVID-19 di London. Mereka menunjuk medium bernama Seylan untuk memimpin sesi tersebut, tetapi sesuatu yang tak terduga terjadi ketika mereka secara tidak sengaja memanggil roh jahat yang mulai menyerang mereka satu per satu di rumah masing-masing. Alur cerita ini terkesan cukup sederhana namun mampu membuat penontonnya merasakan ketegangan.

3. Unfriended (2014)

cuplikan film Unfriended (dok. Blumhouse Productions/Unfriended )

Unfriended adalah film horor bertema media sosial yang dirilis pada tahun 2014, disutradarai oleh Levan Gabriadze dan ditulis oleh Nelson Greaves. Film ini diproduksi oleh Bazelevs Company serta Blumhouse Productions. Keunikan film ini adalah seluruh ceritanya terjadi di layar komputer, menggambarkan serangkaian peristiwa menegangkan melalui panggilan video Skype, pesan teks, dan media sosial.

Alur cerita Unfriended berpusat pada sekelompok teman yang sedang dalam panggilan video grup ketika mereka mulai diteror oleh entitas misterius yang menggunakan akun media sosial teman mereka yang sudah meninggal, Laura Barns. Laura bunuh diri setahun sebelumnya setelah video memalukannya diunggah secara anonim ke internet. Inovasi alur yang hanya menampilkan layar komputer berhasil menciptakan atmosfer berbeda yang membuat penonton merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari percakapan yang mengerikan ini.

4. Friend Request (2016)

cuplikan film Friend Request (dok. SevenPictures Film/Friend Request)

Friend Request adalah film horor supranatural yang dirilis pada tahun 2016, disutradarai oleh Simon Verhoeven dan diproduksi Wiedemann & Berg Film, serta SevenPictures Film dan Two Oceans Productions. Friend Request menggabungkan unsur horor supernatural dengan dunia digital, menciptakan teror yang melibatkan kutukan dan dendam melalui platform media sosial.

Friend Request menceritakan tentang Laura Woodson, seorang mahasiswa populer di kampus yang menerima permintaan persahabatan dari Marina Mills, seorang mahasiswi aneh yang terobsesi dengan Laura. Ketika Laura memutuskan pertemanan di media sosial, Marina melakukan bunuh diri dan melepaskan kutukan jahat yang mulai menghantui Laura dan orang-orang di sekitarnya. Sosok Marina muncul dalam bentuk entitas digital yang menyerang kehidupan sosial dan psikologis Laura, satu per satu membunuh teman-temannya.

5. Unfriended: Dark Web (2018)

cuplikan film Unfriended: Dark Web (dok. Blumhouse Productions/Unfriended: Dark Web)

Unfriended: Dark Web adalah sekuel dari film Unfriended yang dirilis pada tahun 2018. Film ini disutradarai oleh Stephen Susco dan diproduksi oleh Blumhouse Productions dan Bazelevs Company. Film ini memiliki cerita yang berdiri sendiri dengan fokus pada kengerian dari dunia maya dan aktivitas di dark web.

Ceritanya berpusat pada Matias, seorang pemuda yang tanpa sadar menemukan laptop lama yang berisi file dan akses ke situs-situs dark web. Saat ia dan teman-temannya mengakses file tersebut selama panggilan video, mereka terjebak dalam jaringan kejahatan dan pengintaian mengerikan dari kelompok misterius yang mengancam keselamatan mereka. Film ini kembali menggunakan format screenlife, di mana seluruh cerita tersaji melalui layar komputer.

Film-film horor bertema media sosial ini menyajikan kengerian yang berbeda dengan cara menghubungkan ketakutan kita pada teknologi dan kehidupan online. Keempat film diatas sukses membuat penonton merasa takut dengan cara yang unik dan berbeda. Jadi, apakah kamu berani menonton film-film di atas sendirian?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us