sampul Vanity Fair (amazon.com)
Berbeda dengan novel klasik yang memiliki tokoh utama yang cenderung sangat baik, Vanity Fair dikemas dengan satir tentang ambisi sosial dan kemunafikan masyarakat Inggris di masa perang Napoleon. Cerita berfokus pada dua perempuan yang punya nasib yang berbeda. Becky Sharp adalah seorang yatim piatu yang licik dan cerdas. Ia bertekad menggunakan kecantikan dan kecerdikannya untuk meraih kekayaan dan status sosial. Sementara Amelia Sadley adalah perempuan kaya dan lugu yang jatuh miskin.
Becky Sharp adalah tokoh anti-hero yang paling terkenal dalam sejarah sastra. Karena ia memanipulasi pria, berbohong, dan mengkhianati teman demi mencapai tujuannya. Pembaca akan diajak untuk melihat vanity fair atau pasar amal, di mana semua orang sibuk mengejar sesuatu fana dan sering kali gak berharga.
Bagi kamu yang terlalu bosan dengan novel klasik serius, maka bacalah Vanity Fair. Karena novel ini dikemas dengan satir dan jenaka. Novel ini berjumlah hampir 1.000 halaman dalam edisi Bahasa Indonesia dan terbit pertama kali tahun 1847. Meskipun tebal, cerita relatif dinamis.
Membaca novel klasik selama libur panjang memberikan kesempatan untukmu supaya gak membaca dengan tergesa-gesa. Kamu gak harus menyelesaikan halaman demi halaman dengan cepat. Nikmati setiap detail gaya bahasa, perangai tokoh, hingga konteks sejarah yang melatarinya.