Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan menggunakan handphone (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan menggunakan handphone (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Merasa lelah padahal gak melakukan aktivitas berat, otak terus aktif memproses informasi tanpa jeda.

  • Sulit fokus dan mudah terdistraksi karena efek dari otak yang terlalu sering multitasking digital.

  • Ngerasa cemas kalau gak pegang HP, tanda bahwa kamu terlalu terikat dengan dunia digital.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih kamu merasa lelah banget padahal seharian cuma duduk depan laptop atau scroll HP? Rasanya otak penuh, mata perih, tapi tetap susah berhenti online. Di era serba digital kayak sekarang, capeknya bukan cuma fisik tapi juga mental, dan itu sering disebut digital burnout.

Kehidupan kita sekarang nyaris gak pernah lepas dari layar. Mulai dari kerja, hiburan, sampai ngobrol sama teman, semuanya online. Tapi kalau terus-terusan terpapar tanpa jeda, bisa-bisa kesehatan mental kamu yang jadi taruhannya. Yuk, kenali lima tanda kamu mungkin sudah mengalami kelelahan digital!

1. Merasa lelah padahal gak melakukan aktivitas berat

ilustrasi perempuan kelelahan (freepik.com/freepik)

Kamu bangun tidur, langsung cek notifikasi, lanjut meeting Zoom, lalu scroll media sosial sampai malam. Meskipun secara fisik gak ngapa-ngapain, rasanya tetap capek luar biasa. Itu karena otak kamu terus aktif memproses informasi tanpa jeda.

Kelelahan digital bisa bikin tubuh terasa lemas dan gak punya energi. Kamu mungkin merasa kurang semangat, padahal istirahat cukup. Kalau ini sering terjadi, bisa jadi waktunya kurangi screen time secara sadar.

2. Sulit fokus dan mudah terdistraksi

ilustrasi perempuan burnout (freepik.com/freepik)

Kamu buka laptop buat kerja, tapi lima menit kemudian udah buka YouTube, Twitter, atau TikTok. Fokusmu cepat buyar dan susah balik lagi ke tugas awal. Ini salah satu efek dari otak yang terlalu sering multitasking digital.

Digital burnout bisa bikin kamu gak bisa bertahan lama mengerjakan satu hal. Pikiran jadi gampang melayang, dan produktivitas pun menurun. Kalau kamu mulai kehilangan kemampuan fokus, mungkin tubuhmu minta istirahat dari layar.

3. Ngerasa cemas kalau gak pegang HP

ilustrasi perempuan cemas (freepik.com/stockking)

Pernah merasa gelisah cuma karena lupa bawa HP sebentar? Atau panik kalau notifikasi lama gak muncul? Rasa cemas ini bisa jadi tanda bahwa kamu terlalu terikat dengan dunia digital.

Digital burnout bisa muncul dalam bentuk kecemasan ringan sampai berat kalau kita terus-menerus terhubung. Saat otak merasa harus selalu aktif merespons, kamu jadi gak pernah benar-benar tenang. Yuk, coba sesekali puasa digital untuk mengembalikan keseimbangan mentalmu.

4. Waktu tidur terganggu karena main gadget terus

ilustrasi perempuan susah tidur (freepik.com/karlyukav)

Scroll media sosial sebelum tidur memang kelihatan sepele. Tapi kebiasaan ini bisa ganggu kualitas tidurmu secara signifikan. Layar gadget memancarkan cahaya biru yang bikin otak susah istirahat.

Akhirnya, kamu susah tidur nyenyak dan bangun dalam kondisi masih capek. Kelelahan digital seringkali ditandai dengan gangguan pola tidur seperti ini. Mulai sekarang, coba biasakan untuk off screen minimal 1 jam sebelum tidur, ya.

5. Merasa jenuh tapi gak tahu apa penyebabnya

ilustrasi perempuan merasa jenuh (freepik.com/senivpetro)

Kamu mulai merasa hidup monoton, kehilangan semangat, dan gak punya motivasi. Semua hal terasa membosankan, padahal gak ada masalah besar yang sedang terjadi. Perasaan ini bisa jadi gejala digital burnout yang sering gak disadari.

Terlalu banyak informasi dan stimulasi dari dunia maya bisa bikin otakmu kelelahan secara emosional. Kamu jadi cepat lelah secara mental, meskipun rutinitas berjalan seperti biasa. Coba rehat sebentar, pergi keluar rumah, dan rasakan dunia nyata tanpa layar.

Digital burnout bisa datang diam-diam, tapi dampaknya nyata buat kesehatan mental dan fisik. Gak ada salahnya pelan-pelan mengurangi screen time dan memberikan ruang untuk diri sendiri. Yuk, jaga keseimbangan antara dunia online dan offline biar kamu tetap sehat jiwa dan raga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team