Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merokok (unsplash.com/Dimitri Bong)

Intinya sih...

  • Sulit berhenti dan gelisah saat menjauh dari media sosial atau game adalah tanda kecanduan yang sering diabaikan.
  • Kecanduan membuat aktivitas lain terasa membosankan, mengurangi kemampuan menikmati hal lain dalam hidup, dan seringkali menutup logika.
  • Gejala putus kebiasaan, peningkatan toleransi terhadap stimulus tertentu, dan perluasan waktu atau jumlah aksi merupakan tanda berkembangnya kecanduan.

Pernah merasa gak bisa lepas dari sesuatu, seperti media sosial, kopi, atau bahkan game? Mungkin kamu merasa itu normal, tapi sebenarnya ada tanda-tanda kecil yang bisa menunjukkan kamu mulai kecanduan.

Artikel ini akan membahas tanda-tanda tersebut, supaya kamu bisa menyadarinya lebih awal. Jangan sampai jadi masalah besar di kemudian hari. Yuk, simak sampai habis! 

1. Sulit berhenti, meskipun hanya sebentar

ilustrasi bermain game (pixabay.com/Pexels)

Kamu bilang cuma ingin cek sebentar, tapi akhirnya berjam-jam tenggelam di media sosial atau game. Sulit berhenti adalah salah satu tanda kecanduan paling umum. Ketika kamu merasa hampa atau gelisah saat mencoba menjauh dari hal tersebut, itu bisa jadi alarm bahaya.

Dorongan berulang untuk terus melakukan suatu aktivitas hingga mengabaikan hal lain, seperti makan atau tidur, adalah gejala khas kecanduan. Ingat, kadang tubuhmu juga butuh istirahat!

2. Kehilangan minat pada aktivitas lain

ilustrasi kebiasaan (unsplash.com/Thought Catalog)

Dulu kamu semangat hangout sama teman atau punya hobi tertentu, tapi sekarang semuanya terasa membosankan dibandingkan hal favoritmu. Nah, ini tanda bahaya! Ketika kecanduan mengambil alih, aktivitas lain yang dulu menyenangkan jadi terasa tidak berarti.

Kecanduan sering mengurangi kemampuan seseorang untuk menikmati hal-hal lain dalam hidup. Jadi, kalau semua yang kamu pikirkan hanya tentang 1 hal, ada baiknya mulai bertanya pada diri sendiri, "Apa aku baik-baik saja?"

3. Ada dampak negatif, tapi tetap dilakukan

ilustrasi menonton (unsplash.com/Mollie Sivaram)

Kecanduan sering kali menutup logika. Misalnya, kamu tahu begadang untuk nonton drama atau main game bikin kerjaan terbengkalai, tapi tetap melakukannya. Lebih parah lagi, mungkin kamu sudah dapat teguran dari orang terdekat, tapi tetap aja sulit berhenti.

Orang yang kecanduan cenderung mengabaikan konsekuensi negatif, baik fisik maupun emosional. Jadi kalau pola ini mulai muncul dalam hidupmu, bisa jadi ini adalah tanda serius untuk mencari solusi.

4. Muncul perasaan gelisah ketika tidak bisa melakukannya

ilustrasi badmood (unsplash.com/christopher lemercier)

Kamu pernah merasa cemas, gelisah, atau bahkan marah ketika jauh dari sesuatu yang biasa kamu lakukan? Misalnya, baterai smarthpone habis, atau koneksi internet lambat, langsung bikin mood anjlok seharian. Ini salah satu tanda kecanduan yang sering diabaikan!

Gejala ini dikenal sebagai withdrawal atau gejala putus kebiasaan. Perasaan tidak nyaman itu terjadi karena tubuhmu sudah terlalu terbiasa dengan rangsangan tertentu, sehingga sulit beradaptasi tanpa itu.

5. Terobsesi untuk lebih banyak dan lebih lama

ilustrasi kopi hijau (unsplash.com/Jason Leung)

Awalnya 1 cangkir kopi cukup bikin semangat, tapi sekarang harus 2 atau 3. Awalnya cuma nonton 1 episode, sekarang harus 1 musim maraton. Ketika kebutuhan untuk lebih banyak atau lebih lama meningkat, itu tanda kecanduan sedang berkembang. 

Peningkatan toleransi terhadap stimulus tertentu adalah salah satu kriteria utama kecanduan. Jadi, kalau kamu merasa terus-terusan kurang meski sudah melakukannya, coba refleksi, deh.

Kecanduan bisa datang dari hal-hal kecil yang terlihat biasa, tapi kalau dibiarkan terus-menerus, bisa merusak kualitas hidup. Sadari tanda-tandanya sejak dini dan jangan ragu minta bantuan dari orang terdekat atau profesional jika merasa kesulitan mengatasinya. Hidup itu lebih indah kalau bisa dijalani secara seimbang, bukan cuma terfokus pada 1 hal saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team