ilustrasi seseorang (unsplash.com/Alexandra Fuller)
Arogansi hanya membuatmu terlihat membosankan. Tidak ada yang bakal menaruh simpati. Apalagi respek. Kamu tahu kenapa?
Karena itu memuakkan. Orang-orang sudah kenyang dan sedikit geli melihat arogansi yang masih tumbuh subur. Merasa paling digdaya dan berkuasa di atas dunia yang fana ini. Padahal hidup ini hanya sementara saja.
Olehnya itu, kamu memilih untuk jadi pribadi yang rendah hati. Kamu tidak suka fexing. Mengumbar kehidupan pribadimu di hadapan temanmu. Karena kamu ingin jaga perasaannya.
Selain itu, kamu tidak menyeleksi orang yang akan jadi temanmu lewat jalur status sosial. Karena potensinya yang muncul adalah sebagai fake friend. Olehnya itu, kamu bertindak bijak.
Kamu melihat pada apa yang orang lain sering tidak perhatikan. Yaitu hatinya. Asalkan ia adalah orang yang tidak toksik, positive vibes, mau berbenah, maka kamu welcome untuknya.