Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi saat memasukkan uang Rupiah ke dalam dompet (pexels.com/Ahsanjaya)
Ilustrasi saat memasukkan uang Rupiah ke dalam dompet (pexels.com/Ahsanjaya)

Intinya sih...

  • Membedakan kebutuhan dan keinginan, prioritas pada kebutuhan utama

  • Memikirkan konsep delaying gratification, aturan tunggu waktu tiga hari sebelum membeli barang non-esensial

  • Manfaatkan promo atau cashback, hemat tanpa mengurangi gaya hidup dengan bijak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengatur keuangan memang gampang-gampang susah. Banyak orang ingin hidup hemat, tapi sering kali terasa seperti hukuman karena tidak bisa nongkrong, tidak bisa jajan, bahkan jadi minder saat lihat teman belanja. Padahal, ngirit tidak harus bikin kamu kehilangan kebahagiaan sehari-hari. Kuncinya ada pada cara pintar mengelola uang tanpa memotong semua kesenangan.

Nah, berikut ini lima tips ngirit tanpa bikin hidup tersiksa, uang aman hidup tenang. Scroll dibawah ini!

1. Membedakan kebutuhan dan keinginan

Rumah (freepik.com/wirestock)

Banyak orang sulit ngirit karena tidak bisa membedakan kebutuhan dengan keinginan. Kebutuhan seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi wajib diprioritaskan. Sementara itu, keinginan seperti nongkrong setiap hari atau beli barang hanya karena diskon bisa ditunda atau dikurangi.

Dengan membuat daftar kebutuhan utama, kamu akan lebih mudah menyaring mana pengeluaran yang benar-benar penting. Saat muncul godaan belanja, coba tanyakan pada diri sendiri apakah ini kebutuhan atau sekadar keinginan?. Pertanyaan sederhana ini bisa membantu menghindari pemborosan tanpa merasa dikekang.

2. Memikirkan konsep delaying gratification

Berpikir (freepik.com/wayhomestudio)

Sering kali, kamu langsung membeli sesuatu begitu menginginkannya. Padahal, menunda pembelian bisa membuatmu sadar bahwa barang itu sebenarnya tidak terlalu penting. Cobalah terapkan aturan tunggu waktu tiga hari sebelum memutuskan membeli barang non-esensial.

Dengan cara ini, kamu memberi waktu untuk berpikir lebih jernih. Kalau setelah beberapa hari masih merasa perlu, barulah pertimbangkan. Kalau tidak, uangmu tetap aman. Metode ini membuat ngirit terasa lebih ringan karena kamu tetap bisa memberi ruang untuk membeli, tapi dengan pertimbangan matang.

3. Manfaatkan promo atau cashback

Diskon (freepik.com/KamranAydinov)

Di era serba digital, promo, cashback, dan diskon bukan lagi hal langka. Kalau pintar memanfaatkannya, kamu bisa hemat lumayan banyak tanpa mengurangi gaya hidup. Misalnya, pakai aplikasi e-wallet atau kartu tertentu yang sering kasih promo makan atau belanja.

Tapi, hati-hati juga, jangan sampai promo malah bikin kamu boros. Kuncinya adalah pakai promo hanya untuk hal yang memang sudah ada dalam rencana belanja. Jadi, kamu benar-benar hemat, bukan hemat palsu karena tergoda diskon.

4. Mencari hiburan yang murah atau gratis

Ilustrasi menonton (freepik.com/freepik)

Banyak orang merasa hidup jadi membosankan saat ngirit karena harus mengurangi hiburan. Padahal, hiburan tidak selalu berarti keluar banyak uang. Ada banyak opsi gratis atau murah seperti membaca buku, jalan-jalan ke taman kota, atau nonton film di platform streaming yang sudah berlangganan.

Dengan mencari alternatif hiburan, kamu tetap bisa recharge energi tanpa menguras dompet. Kuncinya adalah lebih kreatif dalam mencari kesenangan. Hidup hemat bukan berarti berhenti bersenang-senang, melainkan pintar memilih kegiatan yang ramah di kantong.

5. Menetapkan budget untuk jajan

Menentukan Budget (freepik.com/pressfoto)

Banyak orang merasa tersiksa waktu ngirit karena langsung meniadakan jajan sama sekali. Padahal, manusiawi banget kalau sesekali pengen kopi, camilan, atau nongkrong bareng teman. Solusinya, coba tetapkan budget khusus jajan yang realistis tiap bulan atau minggunya.

Dengan cara ini, kamu masih bisa menikmati hal-hal kecil yang bikin hati senang tanpa merasa bersalah. Rasanya lebih ringan karena tetap ada ruang untuk self-reward, tapi pengeluaran tetap terkendali. Ngirit juga jadi terasa lebih manusiawi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team