Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seseorang sedang tidur (pexels.com/cottonbro studio )
Ilustrasi seseorang sedang tidur (pexels.com/cottonbro studio )

Intinya sih...

  • Buat prioritas jadwal untuk mengatur tugas dan kegiatan yang penting dan mendesak

  • Batasi penggunaan media sosial menjelang tidur untuk menjaga kualitas tidur

  • Hindari diskusi berat atau pikiran negatif sebelum tidur agar otak rileks dan siap beristirahat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai mahasiswa, kamu seringkali merasa terjebak dalam lingkaran tugas, organisasi, dan kegiatan sosial. Waktu 24 jam sehari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semuanya. Akibatnya, tidur seringkali menjadi korban. Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan kinerja akademik.

Jangan salah, tidur bukan cuma soal istirahat. Saat tidur, otak memproses informasi, memperbaiki sel-sel tubuh, dan memulihkan energi. Kurang tidur bisa menyebabkan penurunan konsentrasi, daya ingat, dan mood, yang tentu saja akan berdampak negatif pada nilai dan produktivitasmu. Jadi, bagaimana caranya mendapatkan tidur berkualitas di tengah kesibukan yang padat? Yuk, simak 5 tips berikut ini!

1. Buat prioritas jadwal

Ilustrasi Mahasiswa sedang mengatur to-do list (pexels.com/Ivan Samkov)

Sebagai mahasiswa, kamu seringkali merasa punya banyak sekali hal yang harus dilakukan. Tugas kuliah menumpuk, rapat organisasi menunggu, belum lagi kegiatan sosial atau kerja paruh waktu. Kalau kamu tidak punya prioritas yang jelas, semua kegiatan ini bisa terasa seperti beban berat yang akhirnya membuatmu begadang atau stres. Padahal, dengan mengatur prioritas, kamu bisa lebih tenang dan punya waktu yang cukup untuk istirahat.

Coba deh, buat daftar semua tugas dan kegiatan yang harus kamu lakukan. Lalu, tentukan mana yang paling penting dan mendesak. Mungkin tugas dengan deadline besok, atau rapat organisasi yang sangat krusial. Setelah itu, alokasikan waktu spesifik untuk masing-masing kegiatan di jadwalmu. Jangan lupa sisihkan waktu khusus untuk istirahat dan tidur. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa kewalahan dan bisa tidur lebih tenang karena tahu semua sudah terencana.

2. Batasi penggunaan media sosial

Ilustrasi seseorang cemas (pexels.com/Liza Summer)

Media sosial memang asyik dan bisa jadi hiburan, tapi kalau tidak dibatasi, bisa jadi pencuri waktu tidurmu. Seringkali kamu tidak sadar sudah berjam-jam scroll tanpa henti, padahal waktu tidur sudah lewat. Selain itu, cahaya biru dari layar handphone atau laptop bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang bikin mengantuk, sehingga jadi sulit tidur.

Untuk menjaga kualitas tidur, coba deh batasi penggunaan media sosial, terutama menjelang tidur. Kamu bisa pakai fitur screen time di handphone untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi, atau cukup matikan notifikasi setelah jam tertentu. Lebih baik lagi, letakkan handphone jauh dari jangkauanmu satu jam sebelum tidur. Ganti dengan membaca buku fisik atau mendengarkan musik yang menenangkan.

3. Hindari diskusi berat sebelum tidur

Ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Pernah nggak sih, kamu diskusi serius atau bahkan berdebat dengan teman atau keluarga menjelang tidur? Atau mungkin kamu malah kepikiran masalah tugas yang belum selesai? Diskusi atau pikiran yang berat dan memicu emosi, entah itu marah, cemas, atau sedih, bisa membuat otak kamu jadi aktif dan sulit untuk tenang. Akibatnya, kamu jadi susah tidur atau tidurnya tidak nyenyak.

Sebisa mungkin, hindari pembahasan topik yang sensitif atau memicu stres di malam hari, apalagi menjelang waktu tidur. Kalau ada masalah yang perlu dibicarakan, tunda saja sampai besok pagi saat pikiranmu lebih jernih. Sebelum tidur, coba fokus pada hal-hal yang positif atau lakukan aktivitas yang menenangkan, seperti menulis jurnal atau meditasi singkat. Biarkan pikiranmu rileks dan siap untuk beristirahat.

4. Jangan memaksakan diri tidur

Ilustrasi seseorang melamun (pexels.com/cottonbro studio)

Kadang, kamu sudah berbaring di kasur, memejamkan mata, tapi tidur tak kunjung datang. Makin kamu berusaha keras untuk tidur, justru makin sulit rasanya. Pikiran malah jadi sibuk menghitung domba atau memikirkan hal-hal lain. Memaksa diri untuk tidur justru bisa menimbulkan kecemasan dan frustrasi, yang pada akhirnya malah kontraproduktif.

Jika kamu sudah mencoba tidur selama 15-20 menit tapi masih terjaga, jangan terus-terusan berbaring di kasur. Lebih baik bangkit dari tempat tidur dan lakukan aktivitas ringan yang tidak melibatkan layar gadget. Misalnya, membaca buku di ruang lain, mendengarkan musik lembut, atau melakukan peregangan ringan. Lakukan sampai kamu merasa mengantuk lagi, baru kembali ke tempat tidur. Ini akan membantu otakmu mengasosiasikan tempat tidur hanya dengan tidur.

5. Prioritaskan tugas penting

ilustrasi membuat jadwal di laptop atau menulis rencana di planner (pexels.com/ Ivan Samkov)

Di tengah tumpukan tugas kuliah dan tanggung jawab organisasi, seringkali kamu merasa semua hal itu sama pentingnya. Padahal, tidak semua tugas memiliki bobot atau deadline yang sama. Kalau kamu mencoba mengerjakan semua hal sekaligus tanpa prioritas, kamu bisa jadi kewalahan dan akhirnya mengorbankan waktu tidur untuk mengejar semua pekerjaan itu.

Mulai sekarang, coba deh identifikasi tugas mana yang benar-benar penting dan memiliki dampak besar pada nilaimu atau kelangsungan organisasi. Fokuskan energimu pada tugas-tugas tersebut terlebih dahulu. Untuk tugas yang kurang mendesak atau kurang penting, kamu bisa menundanya atau bahkan mendelegasikannya jika memungkinkan. Dengan memprioritaskan, kamu akan merasa lebih terkontrol, mengurangi stres, dan punya waktu yang lebih teratur untuk istirahat.

Pentingnya mengatur prioritas tidak dapat disangkal. Mari optimalkan waktu dengan fokus pada tugas utama, sehingga keseimbangan antara produktivitas dan tidur berkualitas dapat tercapai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team