6 Momen Pengorbanan Terbesar di One Piece yang Tak Akan Terlupakan

One Piece mungkin tampak sebagai anime yang penuh keceriaan, namun tak jarang cerita berbelok menjadi kelam dalam sekejap. Seiring berkembangnya alur cerita, para penggemar telah menyaksikan banyak karakter One Piece menghadapi kematian dan penderitaan di tangan orang lain.
Ini merupakan peristiwa yang sangat berdampak, terutama mengingat dunia One Piece didominasi oleh para bajak laut yang terkenal dengan sifat serakahnya. Oleh karena itu, setiap pengorbanan yang dilakukan oleh karakter dalam One Piece memiliki makna yang istimewa.
Tak dapat dipungkiri, tindakan-tindakan penuh kasih sayang ini telah membawa perubahan positif bagi dunia One Piece. Berikut adalah enam momen pengorbanan terbesar di One Piece yang tak akan terlupakan!
6. Shanks mengorbankan lengan kirinya untuk Luffy

Shanks, kapten Bajak Laut Rambut Merah dan salah satu Yonko, adalah sosok yang sangat kuat dan mampu menguasai ketiga jenis Haki. Hanya dengan melepaskan ledakan Haki Penakluknya, ia mampu membuat Laksamana Ryokugyu ketakutan dan menghentikannya menyerang Momonosuke serta para sarung pedang.
Sebelum menjadi Yonko, Shanks pernah mengunjungi Desa Foosha untuk mengisi persediaan. Di sanalah ia bertemu dengan Luffy. Ketika Luffy dilempar ke laut oleh Higuma, Shanks muncul tiba-tiba dan menyelamatkan Luffy dari kematian. Namun, penyelamatan tersebut harus dibayar mahal dengan lengan kiri Shanks.
5. Pedro membantu Topi Jerami melarikan diri dari Pulau Whole Cake

Pedro pernah memimpin Bajak Laut Nox, namun petualangannya harus berakhir setelah ia ditangkap oleh Big Mom. Ia memilih untuk menjauhi dunia perompakan hingga Topi Jerami tiba di Zou. Tekadnya kembali berkobar, dan ia memutuskan untuk mendampingi Luffy ke Pulau Whole Cake dalam misi penyelamatan Sanji.
Setelah misi mereka berhasil, Topi Jerami justru terjebak dan tidak bisa meninggalkan wilayah kekuasaan Big Mom. Dalam situasi genting ini, Pedro mengambil keputusan berani untuk mengorbankan dirinya dengan meledakkan diri, membebaskan Thousand Sunny, dan memberikan kesempatan bagi Bajak Laut Topi Jerami untuk melarikan diri dengan selamat.
4. Portgas D. Ace mengorbankan dirinya untuk melindungi Luffy

Portgas D. Ace merupakan Komandan Divisi Kedua dari Bajak Laut Whitebeard. Ia merasa puas dengan perannya, hingga Blackbeard, seorang anggota divisinya, membunuh Thatch. Ace merasa berkewajiban untuk mencari dan menghukum Blackbeard atas perbuatannya. Saat akhirnya berhadapan dengan sang pembelot, Ace siap melepaskan amarahnya.
Namun, Blackbeard terbukti terlalu kuat bagi Ace. Akhirnya, Ace dijebloskan ke Impel Down dan kemudian dipindahkan ke Marineford. Ace telah pasrah menerima takdirnya, tetapi Luffy tidak menyerah dan berusaha membebaskan kakak angkatnya. Setelah bertarung sengit, Luffy lengah sesaat, memberi Akainu kesempatan untuk menghabisi nyawanya. Namun, Ace sigap dan dengan cepat bereaksi. Ia melompat menghalangi serangan tersebut untuk menyelamatkan adiknya. Jika tidak, perjalanan Luffy mungkin akan berakhir di sana.
3. Bartholomew Kuma mengorbankan kesadarannya untuk menyelamatkan Bonney

Bartholomew Kuma mengalami masa kecil yang penuh kesulitan, namun hal itu tidak menghalanginya untuk menjadi salah satu karakter paling baik, bahkan mungkin yang paling baik hati, dalam dunia One Piece. Setelah memakan Nikyu Nikyu no Mi, Kuma memiliki kemampuan untuk mengambil rasa sakit dari tubuh orang lain dan menanggungnya sendiri.
Namun, pengorbanan-pengorbanan kecil itu tidak sebanding dengan apa yang ia lakukan untuk Jewelry Bonney. Kuma merelakan identitas dan hidupnya demi keselamatan putrinya. Ia bahkan tidak merasa sedih kehilangan dirinya sendiri. Sebaliknya, ia merasa bahagia karena nyawa putrinya akan terlindungi. Selain membantu Bonney, Kuma juga rela menerima penderitaan yang berkepanjangan untuk melindungi Thousand Sunny dari segala ancaman.
2. Bon Clay rela kehilangan kebebasannya dua kali demi Luffy

Bon Clay awalnya muncul sebagai antagonis yang bekerja di bawah Baroque Works pimpinan Crocodile. Namun, ia mengalami perubahan hati setelah Crocodile tertangkap. Bon Clay pertama kali membantu Topi Jerami melarikan diri dari kejaran Hina dan Marinir. Kemudian, di Impel Down, ia memilih untuk tetap tinggal agar Luffy dan para tahanan lainnya bisa mencapai Marineford.
Kedua tindakan ini menunjukkan betapa besar pengorbanan Bon Clay, terutama karena ia sebenarnya tidak perlu melakukan semua itu demi Luffy. Namun, ia melakukannya karena menganggap Luffy sebagai sahabat sejati. Bisa dikatakan bahwa tanpa bantuan Bon Clay, perjalanan Bajak Laut Topi Jerami mungkin akan berakhir lebih cepat.
1. Corazon mencuri Ope Ope no Mi untuk Law

Corazon atau Donquixote Rosinante adalah adik kandung Donquixote Doflamingo, namun kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan sang kakak. Corazon dikenal sebagai sosok yang baik hati dan penuh kasih sayang. Ketika mengetahui tentang penyakit yang diderita Law, Corazon membawanya berkeliling dunia untuk mencari pengobatan dari dokter-dokter terbaik. Sayangnya, tak seorang pun mampu menyembuhkan Law muda. Kegagalan ini tidak mematahkan semangat Corazon, justru semakin memotivasinya untuk berusaha lebih keras.
Akhirnya, Corazon mendapat informasi tentang rencana transaksi Ope Ope no Mi. Tanpa ragu, ia memutuskan untuk mencuri Buah Iblis tersebut dan memberikannya kepada Law. Misi Corazon berhasil, namun ia harus menanggung luka parah. Setelah memberikan Buah Iblis kepada Law, Corazon menyadari bahwa waktunya telah tiba. Sebagai tindakan terakhir yang penuh kasih, ia mengorbankan dirinya agar Law bisa melarikan diri dari cengkeraman Doflamingo dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Keenam momen pengorbanan ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah dunia bajak laut yang penuh dengan ambisi dan konflik, masih ada ruang untuk kasih sayang, kesetiaan, dan keberanian yang luar biasa. Mereka menunjukkan bahwa pengorbanan sejati tidak hanya tentang memberikan nyawa, tetapi juga tentang merelakan sesuatu yang berharga demi melindungi orang-orang yang dicintai atau memperjuangkan keyakinan yang dipegang teguh.
Pengorbanan-pengorbanan ini tidak hanya menyentuh hati para karakter, tetapi juga menggugah emosi para penonton, membuat mereka semakin terikat dengan dunia One Piece dan karakter-karakternya yang penuh warna.