Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Alasan Kamu Sering Merasa Capek Padahal Sudah Tidur Cukup

Ilustrasi seorang pria lelah (unsplash.com/sammywilliams)
Ilustrasi seorang pria lelah (unsplash.com/sammywilliams)
Intinya sih...
  • Kualitas tidur gak sebagus yang kamu kira, bisa mempengaruhi pemulihan fisik dan emosional.
  • Tidur larut malam bisa ganggu proses hormon tubuh, meski durasi tidur cukup.
  • Stres berkepanjangan, overtraining, kekurangan nutrisi, gangguan hormon, dan kurangnya pemulihan mental juga bisa bikin kamu tetap merasa lelah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Capek terus meski tidur 8 jam? Mungkin bukan cuma soal kasur!

Kadang kamu udah tidur 7--8 jam tapi bangun tetap merasa kayak habis lari maraton? Jangan buru-buru salahin kurang tidur, karena faktanya, ada banyak hal lain yang bisa bikin tubuh dan pikiran tetap lelah meski kamu merasa udah cukup istirahat.

Yuk, cek 7 alasannya. Bisa jadi salah satunya (atau beberapa sekaligus!) sedang kamu alami tanpa sadar.

1. Kualitas tidur gak sebagus yang kamu kira

Ilustrasi Ilustrasi wanita tidur di tempat tidur di bawah selimut (unsplash.com/vagabondage)
Ilustrasi Ilustrasi wanita tidur di tempat tidur di bawah selimut (unsplash.com/vagabondage)

Tidur cukup bukan berarti tidur berkualitas. Bisa aja kamu sering terbangun tengah malam, mimpi buruk, atau jarang masuk ke fase tidur Rapid Eye Movement (REM) yang dalam. Fase tersebut merupakan salah satu tahap dalam siklus tidur yang ditandai dengan gerakan mata yang cepat dan aktivitas otak yang meningkat, mirip dengan saat terjaga

Padahal, fase REM penting buat pemulihan fisik dan emosional. Kalau kamu gak masuk ke fase ini dengan optimal, tubuh gak bisa memperbaiki dirinya dengan sempurna.

2. Kamu sering tidur terlalu larut

Ilustrasi jam di malam hari (unsplash.com/alex_vicol)
Ilustrasi jam di malam hari (unsplash.com/alex_vicol)

Tidur larut malam bisa bikin jam biologis (circadian rhythm) kamu berantakan. Ini bisa ganggu proses hormon tubuh, termasuk hormon pertumbuhan dan kortisol yang penting buat regenerasi sel dan energi.

Akibatnya, walau durasi tidur cukup, kualitas dan efeknya tetap gak maksimal.

3. Kelelahan akibat stres berkepanjangan

Ilustrasi pria memakai atasan putih depan laptop (unsplash.com/Tim Gouw)
Ilustrasi pria memakai atasan putih depan laptop (unsplash.com/Tim Gouw)

Stres memicu peningkatan hormon kortisol. Kalau kamu terlalu sering overthinking, cemas, atau bawa beban pikiran ke tempat tidur, otakmu tetap “aktif” saat kamu tidur.

Ini bikin tubuh gak benar-benar rileks, dan kamu bangun dalam kondisi lebih lelah dari sebelumnya.

4. Terlalu banyak latihan fisik tanpa recovery

Ilustrasi orang mengangkat barbel (unsplash.com/victorfreitas)
Ilustrasi orang mengangkat barbel (unsplash.com/victorfreitas)

Kamu rajin olahraga tapi malah gampang capek? Mungkin kamu mengalami overtraining.

Dalam jurnal Cureus (2024), disebutkan bahwa atlet yang kurang waktu pemulihan meski tidurnya cukup tetap mengalami kelelahan kronis, gangguan mood, hingga gangguan imun karena kurangnya regenerasi tubuh.

5. Kebutuhan kalori dan nutrisi tidak terpenuhi

Ilustrasi makanan bergizi (unsplash.com/Dan Gold)
Ilustrasi makanan bergizi (unsplash.com/Dan Gold)

Tubuh butuh energi untuk pulih, dan kalau kamu makan terlalu sedikit atau gak seimbang, proses pemulihan saat tidur terganggu.

Akhirnya kamu bangun dengan rasa lesu karena tubuh "kehabisan bahan bakar" untuk memperbaiki diri semalam.

6. Gangguan hormon tanpa disadari

Ilustrasi wanita menghadap wajah pria (unsplash.com/Giorgio Trovato)
Ilustrasi wanita menghadap wajah pria (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Hormon seperti kortisol, insulin, dan bahkan hormon reproduksi ikut berperan dalam proses tidur dan energi. Gangguan hormon ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari gaya hidup gak sehat, stres, sampai gangguan kesehatan tertentu.

Dalam kondisi itu, kamu bisa merasa capek terus meskipun secara teknis sudah tidur cukup.

7. Kurangnya pemulihan mental dan emosional

Ilustrasi emoji kuning tersenyum (unsplash.com/timmossholder)
Ilustrasi emoji kuning tersenyum (unsplash.com/timmossholder)

Kadang capek itu bukan soal fisik, tapi mental. Kalau kamu punya banyak beban pikiran, tekanan hidup, atau burnout kerja, tidur gak akan menyembuhkan semuanya.

Jurnal penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang rendah sangat berkorelasi dengan gejala depresi ringan hingga sedang. Jadi, jangan abaikan kesehatan mental!

Jadi, kalau kamu merasa capek terus padahal udah tidur cukup, coba cek lagi: apakah kualitas tidurmu benar-benar baik? Apakah ada faktor lain seperti stres, pola makan, atau olahraga berlebihan yang memengaruhi?

Tidur cukup penting, tapi bukan satu-satunya kunci untuk bangun segar. Mulai sekarang, yuk lebih peka dengan kebutuhan tubuh dan pikiranmu sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us