8 Film Terbaik Dengan Genre Kaiju, Hadirkan Monster Bertubuh Raksasa

Godzilla memang merupakan film yang mempopulerkan genre Kaiju, tapi jauh sebelum rilis Godzilla sudah pernah ada film tentang monster raksasa buatan Hollywood berjudul King Kong.

Dalam film klasik rilisan tahun 1933 ini, penonton akan mengikuti petualangan epik yang dari seorang sutradara bernama Carl Denham, seorang wanita terkenal bernama Ann Darrow dan krunya saat mereka mencari Skull Island yang misterius.

Setelah kedatangan mereka di Skull Island, Ann diculik oleh Kong raksasa. Carl dan krunya berhasil memburu dan akhirnya menangkap makhluk itu.

Film ini menampilkan animasi stop-motion yang luar biasa oleh Willis O'Brien, dan pertempuran sengit di antara gedung pencakar langit dan dengan latar belakang hutan yang luas. 

Film yang menciptakan salah satu monster paling kuat sepanjang masa, film karya Toho tahun 1954 berjudul Godzilla membuka jalan bagi genre kaiju.

Diciptakan oleh produser Tomoyuki Tanaka dalam penerbangan ke Jepang, Godzilla adalah makhluk metaforis yang lahir dari ketakutan seputar senjata nuklir. Mempertimbangkan efek pemboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, monster raksasa yang mewakili kecemasan itu benar-benar masuk akal.

Dari sinematografi yang menghantui oleh Masao Tamai hingga scoring yang mengerikan dari Akira Ifukube, Godzilla yang asli terus menginspirasi baik dalam pencapaiannya maupun gagasannya dalam genre kaiju.

Ini adalah karya sutradara Ishirō Honda dan pelopor efek khusus Eiji Tsuburaya yang benar-benar menetapkan standar untuk semua film monster raksasa yang akan datang.

Film Shin Godzilla arahan sutradara Hideaki Anno adalah karya pembuatan film kaiju yang luar biasa dengan berbagai peningkatan di berbagai aspek.

Citranya yang kelam tidak hanya memberikan penghormatan kepada film Godzilla rilisan tahun 1954, tetapi juga menambahkan pengetahuan baru yang mengerikan ke King of the Monsters yang sudah ikonik.

Film ini mengisahkan penemuan publik tentang sosok Godzilla. Sementara film Godzilla yang asli berfungsi sebagai pengingat tentang  bom atom Hiroshima dan Nagasaki, film karya Anno adalah cerminan budaya pop dari bencana yang lebih baru dalam sejarah Jepang. Film ini mengangkat tentang kematian, kehancuran, dan politik modern Jepang.

Film kedua dalam seri Godzilla pada era Heisei, Godzilla vs. Biollante menghadirkan petualangan yang mendebarkan. Plot befokus pada seorang ilmuwan yang mencampur sel-sel putrinya yang sudah mati dengan sel-sel mawar.

Terjadi sebuah kecelakaan dalam eksperimennya, DNA Godzilla bercampur dengan bunga, menciptakan senyawa yang disebut Biollante. Hasilnya adalah kelahiran kaiju bernama Biollante.

Godzilla vs. Biollante menarik banyak perhatian sejak awal. Ada seorang gadis yang dapat berkomunikasi dengan tanaman dan kaiju paranormal, perusahaan saingan yang mengirim agen rahasia untuk mengumpulkan DNA Godzilla, dan seorang pria yang berduka karena kehilangan anaknya. Namun, dengan semua plot ini, film ini masih bisa membuat salah satu monster paling unik sepanjang masa yakni Biollante.

Berbeda dengan kebanyakan film kaiju lainnya, film Gamera 2: Attack of the Legion memiliki ciri khas tersendiri. Cerita dalam film ini berlatar setelah peristiwa film Gamera sebelumnya dan berfokus pada dampak meteorit yang membawa kehidupan asing ke Jepang.

Ketika makhluk dan tumbuhan aneh mengambil alih Sapporo, semua harapan hilang, sampai Gamera yang perkasa kembali untuk menyelamatkan Bumi sekali lagi.

Meskipun Gamera telah menghadapi musuh besar di masa lalu, tidak ada yang sekuat alien, Legion. Gamera 2: Attack of the Legion memiliki genre yang paling terkenal, ini menjadi film kaiju era Heisei yang terbaik.

Dengan rival kuat Godzilla, monster berkepala tiga bernama Ghidorah tetap menjadi salah satu entri terpenting dalam franchise ikonik buatan Toho. Cerita dimulai dengan seorang putri alien yang turun ke bumi untuk memperingatkan rakyatnya tentang monster raksasa (Ghidorah).

Terlepas dari keengganan pemerintah Jepang untuk mengakuinya, satu-satunya harapan untuk bertahan hidup datang dalam bentuk tiga kaiju: Godzilla, Rodan, dan Mothra. Ghidorah, The Three-Headed Monster adalah film monster raksasa kedua buatan Toho, sangat mengesankan untuk melihat seberapa baik film itu. 

Disutradarai oleh pemenang Academy Award Bong Joon Ho, The Host menceritakan kisah monster yang muncul setelah ahli patologi militer Amerika memesan tempat pembuangan bahan kimia di Sungai Han, Korea Selatan.

Film ini kemudian berfokus pada Park Gang Du (Song Kang Ho), seorang pedagang yang putrinya ditangkap oleh monster itu.

Sekarang Park Gang Du harus mencari cara untuk menyelamatkan putrinya dari cengkeraman monster tersebut. Meskipun cukup berbeda dari film monster lainnya, The Host seperti film berkelas dalam genre kaiju. 

Film terakhir Godzilla di era Heisei, Godzilla vs. Destoroyah adalah film kaiju sangat memukau. Dalam film tersebut, jantung reaktor nuklir Godzilla akan runtuh, yang berarti kematiannya akan menyebabkan kehancuran besar.

Pada saat yang sama, makhluk baru muncul dari laut, berkembang menjadi makhluk raksasa yang dikenal sebagai Destoroyah. Dengan dua ancaman besar, Miki Saegusa (Megumi Odaka) dan pemerintah Jepang harus menemukan cara untuk menyelamatkan semua orang dari makhluk itu. 

Genre kaiju tak hanya berpusat di film buatan Jepang saja, ada juga beberapa film kaiju yang merupakan produksi film Amerika Serikat dan Korea Selatan. Gimana, kamu mau nonton yang mana, nih?