8 Outfit Terbaik Zoro Sepanjang Serial One Piece, Super Keren

Sama seperti Monkey D. Luffy, Zoro juga bisa tampil beda hanya dengan mengganti satu potong pakaian. Di arc Kepulauan Sabaody, ia mengganti kemeja biasanya dengan kemeja bergaris merah putih yang trendi.

Kedatangan Bajak Laut Topi Jerami di Sabaody adalah kesempatan bagi mereka untuk bersantai dan menjelajahi berbagai tempat menarik di kepulauan tersebut, layaknya liburan singkat. Kemeja baru Zoro sangat cocok dengan suasana santai ini. Ditambah lagi, ia memakainya dengan kancing terbuka, memamerkan bekas luka pemberian Mihawk dengan bangga.

Arabasta sebuah kerajaan yang terinspirasi oleh Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya, memiliki iklim gurun yang panas. Ketika Bajak Laut Topi Jerami harus melintasi gurun ini, mereka pun menyesuaikan pakaian mereka dan Zoro tampil menonjol dengan busananya yang khas.

Penampilannya sebenarnya cukup sederhana: ia menambahkan mantel panjang dan keffiyeh pada pakaian aslinya. Namun, kombinasi ini terlihat sangat serasi. Mantel dengan desain yang rumit dan keffiyeh yang melilit kepalanya tidak hanya membuatnya menyatu dengan budaya setempat, tetapi juga memberikan perlindungan praktis dari panasnya gurun.

Seperti halnya rekan-rekannya di Topi Jerami, pakaian pertama Zoro yang ia kenakan di awal-awal petualangannya adalah yang paling ikonik. Penampilan ini berhasil memadukan elemen bajak laut dan samurai dengan sempurna, menciptakan desain yang unik dan khas. Selain itu busana ini terlihat ringan dan nyaman, sangat penting bagi Zoro yang selalu membawa tiga katana.

Namun, sentuhan akhir yang membuat busana pertama Zoro begitu berkesan adalah bandana hitamnya. Biasanya ia mengalungkannya di lengan, tetapi ketika pertarungan memanas bandana ini berpindah ke kepalanya menciptakan aura yang mengagumkan. Hal ini menunjukkan bagaimana Oda menggunakan pakaian untuk mengekspresikan suasana hati karakter dan Zoro konsisten melakukannya dengan outfit-outfit lainnya.

Setelah dua tahun berlatih di bawah bimbingan Mihawk, Zoro kembali ke Bajak Laut Topi Jerami dengan penampilan baru yang lebih kuat dan berwibawa. Busana bergaya samurai ini menjadi salah satu penampilannya yang paling ikonik dilengkapi dengan bandana hitam yang tetap setia melilit lengannya.

Selanjutnya, dalam Serbuan Onigashima di arc Wano Country, Zoro mengenakan versi modifikasi dari busana ini. Perbedaan utama terletak pada mantel hitam yang ia kenakan, memberikan kesan yang lebih dramatis dan menyatu sempurna dengan estetika Wano, negeri yang kental dengan budaya Jepang.

Terkadang busana non-kanon Zoro terasa kurang memuaskan, namun One Piece Film: Z menghadirkan salah satu penampilannya yang paling mengesankan. Dalam klimaks film tersebut, semua anggota Bajak Laut Topi Jerami mengenakan pakaian merah untuk menghadapi Z dan krunya. Zoro pun tampil dengan gaya yang memukau dalam skema warna ini.

Outfit ini terasa seperti perkembangan alami dari pakaian pasca timeskip-nya yang ikonik, dengan pertukaran warna yang menarik antara mantel dan ikat pinggangnya. Namun, yang membuatnya benar-benar istimewa adalah mantel tambahan yang dikenakan Zoro di punggungnya, seperti jubah. Mantel ini memberikan aura yang garang dan mengancam. Sayangnya, Zoro melepas mantel tersebut saat pertarungan terakhir melawan Ain.

Zoro yang biasanya tampil dengan pakaian sederhana bergaya Jepang bukanlah tipe yang akan mengenakan setelan mewah. Namun, ketika ia terpaksa melakukannya di arc Dressrosa saat mencoba menyamar di wilayah Doflamingo, hasilnya sungguh menawan.

Kacamata hitam dan kumis palsu yang ia kenakan ternyata sangat cocok dengannya. Bahkan setelah identitasnya terbongkar, Zoro tetap mempertahankan setelan hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Meskipun tergolong sederhana, busana ini terlihat sangat elegan pada Zoro, membuktikan bahwa ia seharusnya lebih sering tampil dengan gaya seperti ini.

Arc Egghead menghadirkan koleksi busana retro-futuristik yang unik bagi para Bajak Laut Topi Jerami. Para pria dalam kru tampil lebih segar dengan gaya baru ini dan Zoro mencuri perhatian dengan penampilannya yang memukau. Biasanya mengenakan pakaian tradisional, Zoro tampil mengejutkan dengan gaya modern dan kontemporer.

Kemeja dan celana hitamnya terlihat sangat pas di tubuhnya, namun jaket tebal barunya lah yang menjadi bintang utama dalam busana ini. Dengan penampilan ini, Zoro terlihat seperti pria trendi yang siap berjalan-jalan di dunia modern. Detail kecil lainnya yang menambah kesan modis adalah cara ia membawa katana di punggungnya, bukan di pinggang seperti biasanya.

Roronoa Zoro dengan karakternya yang terinspirasi dari samurai Jepang, akhirnya menemukan busana yang paling sesuai saat tiba di Wano. Negeri yang kental dengan budaya Jepang. Ia tampil memukau dengan pakaian tradisional yang membuatnya terlihat seperti samurai yang gagah berani dan dihormati sesuai dengan jati dirinya.

Kombinasi yukata putih dan haori hijau di punggungnya menciptakan kesan yang elegan dan berwibawa. Gaya rambut chonmage yang ia adopsi, gaya rambut tradisional samurai Jepang semakin memperkuat citra samurai yang ia pancarkan. Tiga katana yang selalu ia bawa, alih-alih terlihat mengganggu justru menyempurnakan penampilannya yang ikonik ini.

Dari gaya kasual hingga busana tradisional yang elegan, Zoro selalu berhasil tampil memukau dengan berbagai pilihan pakaiannya. Setiap outfit atau busana tidak hanya mencerminkan kepribadiannya yang kuat dan berprinsip, tetapi juga menunjukkan kemampuan Oda dalam menciptakan desain yang unik dan berkesan.