Doa Mohon Ampun dari Dosa Ghibah dan Menjaga Diri Dalam Islam

Dalam perjalanan hidup, manusia tidak lepas dari dosa dan salah. Salah satu dosa yang seringkali terabaikan namun memiliki dampak besar adalah dosa ghibah. Ghibah, atau menggunjing, adalah tindakan menyebarkan informasi negatif atau merendahkan seseorang di belakangnya.
Meskipun sering dianggap sepele, dosa ghibah memiliki potensi untuk merusak hubungan sosial dan merugikan baik individu maupun pertemanan. Lalu, bagaimana jika terlanjur terlibat dalam dosa ghibah?
1. Penjelasan tentang ghibah

Dikutip dari kitab Al-Adzkar karangan Imam Nawawi. Ghibah, merupakan tindakan membicarakan keburukan seseorang, entah melalui perkataan, tulisan, atau isyarat menggunakan bahasa tubuh. Sifat ini sangat tidak disukai oleh Allah SWT dan dianggap sebagai perbuatan yang haram.
Tidak hanya perkara haram dalam pengucapannya, mendengarkan ghibah juga diharamkan. Bahkan, diwajibkan untuk menghindari atau mencegah jika ada yang memulai membicarakan keburukan seseorang. Jika memiliki kemampuan untuk mencegah ghibah namun tidak melakukannya, maka kamu berada dalam dosa.
Sebagaimana dijelaskan tentang ghibah dalam Al Quran Surah Al-Hujurat Ayat 12:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Yaaa ayyuhal laziina aamanuj tanibuu katsiiram minaz zanni inna ba'daz zanni ismuw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dukum ba'daa; a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqullah; innallaaha tawwaabur rahiim.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."
2. Doa mohon ampun dari dosa ghibah

Jika terlanjur melakukan dosa ghibah, langkah pertama adalah menyadari kesalahan dan segeralah bertaubat kepada Allah SWT. Lalu baca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Allahummaghfir lanaa wa lahuu.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah kami dan ampunilah dia."
Doa ini dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab Al-Da’awat Al-Kabir dari Anas bin Malik.
3. Menjaga diri dari ghibah

Bagi umat muslim, menjaga lisan dari segala ucapan adalah kewajiban, kecuali ucapan yang dapat membawa manfaat. Penting untuk tahu kapan mengungkapkan pikiran dan kapan lebih bijak memilih diam demi kebaikan.
Perlu disadari bahwa berprasangka buruk terhadap sesama merupakan permainan pikiran setan. Oleh karena itu, hindari memberikan kesempatan pada setan untuk meracuni pikiran dengan pemikiran negatif.
Jika mengetahui kekurangan seseorang, terutama sesama muslim, sampaikan nasihat secara pribadi dengan penuh kebijaksanaan. Jangan sampai setan memanfaatkan kesalahan tersebut untuk mengajak kita terlibat dalam ghibah.
Barang siapa yang memahami dengan baik hendaklah meninggalkan ghibah dan ingtatlah dalam Al-Quran Surah Qaf ayat 18 dan An-nur ayat 15.
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
Maa yalfizu min qaulin illaa ladaihi raqiibun 'atiid.
Artinya: "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat (QS Qaf: 18).
اِذْ تَلَقَّوْنَهٗ بِاَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِكُمْ مَّا لَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ وَّتَحْسَبُوْنَهٗ هَيِّنًاۙ وَّهُوَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمٌۚ
Idz talaqqaunahuu bi alsinatikum wa taquuluuna biafwaahikum maa laisa lakum bihii 'ilmuw wa tahsabuunahuu haiyinaw wa huwa 'indllaahi 'aziim
Artinya: "Ingatlah ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu masalah besar (QS An-nur: 15)."
Kemudian untuk menjaga diri dari ghibah, hendaklah selalu mengigat bahwa Allah selalu bersamaku, Allah selalu menyaksikannku, dan Allah selalu melihatku.