Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang 

Kisah KUB Golden Milk Fish mitra binaan BRI Incubator

Semarang, IDN Times - Tangan Sukarni Yamin terampil saat menyiangi puluhan kilogram ikan bandeng yang berada di hadapannya. Bersama anaknya Sugiarti, perempuan berusia 71 tahun itu cekatan mengambil ikan bandeng satu persatu lalu menghilangkan sisik-sisiknya kemudian membelah tubuh ikan dan membersihkan kotoran hingga bersih. 

Para perempuan di Tambakrejo Semarang menggantungkan hidup pada ikan bandeng

Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang Sukarni Yamin, warga Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo sedang membersihkan ikan bandeng di UD Mina Makmur di Jalan Purwosari IV Nomor 17, RT 5 RW 3 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selanjutnya, ratusan ikan bandeng itu disusun rapi lalu diantarkan ke dapur untuk dibumbui dan diproses kukus dengan tekanan tinggi atau presto. Aktivitas itu rutin dilakukan Sukarni setiap hari di UD Mina Makmur milik Hartini Darmono di Jalan Purwosari IV Nomor 17 RT 5 RW 3 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.

Mulai pukul 08.00 WIB ia berangkat dari rumahnya yang berjarak hanya beberapa rumah dari UD Mina Makmur untuk bekerja. Rutinitas itu sudah dilakukan sejak tahun 1980 seiring berdirinya usaha Bandeng Presto Mina Makmur.

Dalam sehari minimal ia bisa membersihkan 100 kg ikan bandeng. Namun, jika pasokan ikan dan pesanan banyak ia bisa menyiangi 700 kg per hari. Tidak hanya membersihkan ikan segar, terkadang ia juga ikut membantu mengolah dan memasak bandeng duri lunak di sana.

Sebelum melakoni peran itu ibu delapan anak ini hanyalah seorang penjual ikan pindang keliling. Sukarni membeli ikan pindang di pasar kemudian ia pasarkan dengan berkeliling dari kampung ke kampung di wilayah Bugangan, Semarang.

‘’Suatu ketika saya sedih sampai nangis karena beberapa hari dagangan saya tidak laku. Terus karena tahu kondisi saya, saya dipanggil Bu Darmono. Saya ditawari mau nggak bantu dia mengolah bandeng. Saya bilang mau karena anak saya banyak dan masih butuh banyak biaya,’’ tuturnya saat ditemui IDN Times, Jumat (18/2/2022).

Bekerja untuk menambah pemasukan keluarga

Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang Sukarni Yamin, warga Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo menunjukkan produk bandeng duri lunak dengan merek Idola yang diproduksi di rumah di Jalan Purwosari IV, RT 5 RW 3 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sejak saat itu pekerjaan mengolah ikan bandeng di UD Mina Makmur membuat ia lebih berdaya sebagai perempuan disamping menjalankan peran sebagai istri dan ibu. Ia bisa menambah pemasukan keluarga bahkan bisa menyekolahkan dan menikahkan delapan orang anaknya.

‘’Saya merasakan dapat upah membersihkan bandeng dari Rp 50 per kilogram sampai sekarang Rp 2.000 per kilogram. Selama kerja puluhan di Mina Makmur saya juga pernah dapat bonus loyalitas dari Bu Darmono sebesar Rp 5 juta,’’ ujar perempuan lulusan SMP itu.

Kini setelah sang suami meninggal ia tidak khawatir tentang biaya hidup. Selain masih bekerja di UD Mina Makmur, Sukarni juga berjualan bandeng duri lunak dengan merek Mak Nyak. Peluang usaha itu ia peroleh setelah ia bergabung menjadi anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Global Milk Fish yang merupakan binaan dari Bank BRI melalui program BRI Incubator.

‘’Iya, sekarang juga jualan bandeng duri lunak. Kerjaan itu saya lakukan sesudah pulang kerja dari Mina Makmur. Bandeng yang saya buat ini saya pasarkan secara online melalui WhatsApp dibantu anak saya,’’ katanya.

Selain bekerja di UD Mina Makmur dan jualan bandeng duri lunak, banyak pengalaman yang diperoleh Sukarni. Apalagi, sejak mengenal Bank BRI, ia pernah diajak pameran baik di Kota Semarang hingga ke Jakarta bersama pemilik UD Mina Makmur yang juga nasabah KUR BRI. Kemudian, ia juga pernah ketemu tokoh ternama, salah satunya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Regenerasi untuk meneruskan usaha keluarga

Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang Ketua KUB Global Milk Fish, Mumpuni Kusumandari menunjukkan produk bandeng duri lunak dengan merek Idola yang diproduksi di rumah di Jalan Purwosari IV, RT 5 RW 3 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selain Sukarni, perempuan tangguh dari Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo yang merupakan mitra binaan BRI Incubator adalah Mumpuni Kusumandari. Perempuan kelahiran Kampung Tambakrejo yang tinggal di Jalan Purwosari IV, RT 5 RW 3 itu merupakan pelaku UMKM yang juga mengolah dan menjual bandeng duri lunak sebagai mata pencaharian.

Sudah sejak tahun 2012 ia melakoni peran itu selepas keluar dari pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan di klinik salah satu pabrik di Semarang. Perempuan berusia 37 tahun ini memulai dengan membantu sang ibu yang sudah puluhan berjualan bandeng presto dengan merek Bandeng Duri Lunak Bu Fatkhan.

‘’Hati saya terketuk melihat ibu saya usaha sendiri, buat bandeng sendiri. Kok kasihan sudah tua tidak ada yang membantu. Akhirnya saya memilih resign dari pekerjaan untuk membantu sekaligus melanjutkan usaha ibu saya. Soalnya sayang kalau berhenti karena usahanya sudah jalan puluhan tahun,’’ tuturnya.

Ibu tiga anak ini belajar dari sang ibu, mulai mengolah hingga memasarkan bandeng duri lunak. Hingga pada tahun 2020, setelah Mumpuni benar-benar mumpuni mengolah bandeng presto sendiri, ia membuat merek sendiri dengan nama Bandeng Duri Lunak Idola.

Dalam sebulan Mumpuni bisa memproduksi 500 kg bandeng duri lunak. Kemudian, produk buah karyanya itu ia pasarkan dengan cara sistem konsinyasi ke toko oleh-oleh di bandara serta rest area jalan tol di wilayah Ungaran dan Weleri.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

‘’Alhamdulillah, ternyata hasilnya malah lebih besar daripada bekerja di pabrik dan bisa membantu suami saya menambah pemasukan keluarga,’’ ujarnya.

Baca Juga: Kisah Hartini Darmono, Dari Bandeng Presto hingga Berdayakan Kaum Perempuan

KUB Global Milk Fish jadi mitra binaan BRI Incubator

Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang Pemilik usaha Bandeng Presto Mina Makmur, Hartini Darmono saat memberi pembinaan dan edukasi pada anggota KUB Global Milk Fish yang merupakan mitra binaan BRI Incubator. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Usaha Mumpuni pun semakin berkembang ketika Bank BRI hadir melalui program BRI Incubator dan menjadikan Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo menjadi mitra binaan. Tidak hanya Mumpuni, total sebanyak 20 pelaku UMKM bandeng duri lunak di kampung tersebut didampingi untuk mengembangkan usahanya.

Mereka membentuk KUB Global Milk Fish yang merupakan reorganisasi dari kelompok yang sudah berjalan sebelumnya. Mumpuni pun dipercaya sebagai Ketua KUB Global Milk Fish.

‘’Dari situ kami belajar lagi, menambah pengetahuan tentang mengolah bandeng. Kami belajar dengan Bu Hartini Darmono yang merupakan ketua KUB sebelumnya dan dipercaya BRI sebagai pengawas serta pelatih kami. Kami diajari tentang memilih bandeng yang baik, cara mengolah yang benar, hingga cara memasak bumbu biar makin enak,’’ jelasnya.

Selain itu, para anggota KUB Global Milk Fish juga mendapatkan ilmu tentang manajemen, pengemasan dan pemasaran. BRI pun juga menambah pengetahuan tentang literasi keuangan dan membuat pelaku UMKM di sana semakin bankable.

Mumpuni menjelaskan, reorganisasi KUB ini juga mendorong regenerasi anggota. Dari 20 orang anggota kini mayoritas adalah anak-anak muda usia millennial yang meneruskan usaha dari orang tuanya yang sebelumnya sudah puluhan tahun mengolah bandeng presto di Kampung Tambakrejo.

Dapat bantuan peralatan produksi hingga ikut bazaar BRI

Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang Produk bandeng duri lunak yang dijual UD Mina Makmur di Jalan Purwosari IV Nomor 17, RT 5 RW 3 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

‘’Lebih dari 50 persen sekarang pelaku UMKM adalah anak muda. Jadi ada regenerasi anggota dari ibunya sekarang anaknya yang mengelola usaha bandeng presto. Kemudian, melalui KUB ini kami tidak hanya dapat pembelajaran tapi juga pengalaman. Jejaring dan pasar pemasaran kami juga semakin luas melalui keikutsertaan di sejumlah pameran. Plus, masing-masing anggota dapat bantuan usaha berupa panci presto dengan kapasitas 10 kg serta ribuan dus kemasan produk,’’ jelas Mumpuni.

Saat bergabung menjadi anggota KUB Golden Milk Fish, Mumpuni mempunyai kesempatan untuk mengakses pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) BRI. Ia mendapat pinjaman senilai Rp 25 juta untuk permodalan mengembangkan usahanya.

‘’Berkat mengenal layanan BRI yang setulus hati, kami pelaku usaha bandeng duri lunak di Tambakrejo menjadi lebih kuat dan kembali bangkit dari dampak pandemik,’’ tandasnya.

Pengembangan bisnis melalui pendekatan klaster memberikan ruang yang sangat luas bagi para pelaku UMKM dalam peningkatan produktivitas, kualitas produksi, serta penciptaan pasar melalui kerja sama dengan offtaker. Upaya itu dilakukan BRI melalui program BRI Incubator di Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo.

Kepala Unit BRI LIK Kaligawe Semarang, Dicky Mochamad Abadi mengatakan, pihaknya menjalankan tugas menginkubasi KUB Global Milk Fish di Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo ini berdasarkan arahan Direktur Mikro BRI.

BRI tingkatkan literasi keuangan hingga mudahkan akses KUR

Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang Seorang konsumen membeli bandeng duri lunak di Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo, Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

‘’Kami diminta untuk membantu membina KUB Global Milk Fish. Melalui klaster ini BRI ingin membangun dan membesarkan bersama UMKM. Jadi ada nilai sosialnya juga melalui kegiatan ini termasuk mempromosikan kalau di daerah Kaligawe Semarang ada bandeng presto enak,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).

Adapun, dukungan yang sudah diberikan BRI kepada KUB Global Milk Fish antara lain memberikan peralatan produksi berupa 20 panci presto untuk pelaku UMKM, menyalurkan bantuan 40 ribu dus kemasan, memberikan pelatihan melalui pengawas KUB Global Milk Fish Hartini Darmono. Kemudian, melibatkan UMKM dalam setiap pameran atau bazaar BRI di Semarang hingga Jakarta. Bahkan, produk KUB Global Milk Fish juga dipasarkan di gerai penjualan produk klaster dan UMKM binaan BRI di LocaLoka di area Kantor BRI Pusat.

Selain itu, BRI juga berupaya meningkatkan literasi keuangan di wilayah Kampung Sentra Bandeng Tambakrejo. Bagi anggota KUB Global Milk Fish, BRI memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengakses permodalan melalui pinjaman KUR.

‘’Bagi mereka yang butuh bantuan permodalan untuk mengembangkan usahanya dapat mengakses KUR dengan plafon pinjaman maksimal Rp 50 juta. Mereka yang sudah dapat pinjaman rata-rata untuk membeli etalase agar produknya bisa dipajang, kemudian juga membantu mereka bangkit dari pandemik dari yang awalnya tidak bisa jualan kini bisa jualan lagi,’’ tandas Dicky.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1 2021, Bali United Taklukan PSIS Semarang dengan Skor 1-0 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya