Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apa yang Terjadi jika Kamu Sering Overthinking Tiap Hari?

ilustrasi overthinking (pexels.com/energepic)
ilustrasi overthinking (pexels.com/energepic)

Overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa merusak kesehatan mental dan fisik jika terjadi terus-menerus.

Ketika pikiran terus-menerus dipenuhi oleh kekhawatiran, penyesalan, atau kemungkinan yang belum tentu terjadi, otak bekerja lebih keras dari biasanya. Ini bukan hanya melelahkan secara emosional, tetapi juga bisa berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Kebiasaan ini sering kali muncul tanpa disadari, terutama saat seseorang sedang berada dalam tekanan atau mengalami ketidakpastian. Semakin lama dibiarkan, semakin besar kemungkinan munculnya gangguan psikologis dan bahkan penurunan fungsi tubuh secara umum. Berikut penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika overthinking menjadi rutinitas harian.

1. Mengganggu kesehatan mental

ilustrasi seseorang yang depresi (pexels.com/Pixabay)

Overthinking yang berlangsung setiap hari dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Pikiran yang berputar tanpa henti bisa menyebabkan perasaan tidak berdaya, frustrasi, dan kelelahan emosional. Dalam jangka panjang, ini dapat membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial dan kehilangan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Stres yang berkepanjangan akibat overthinking juga menurunkan kapasitas otak untuk memproses informasi dengan jernih. Ketika seseorang terlalu fokus pada ketakutan atau penyesalan, kemampuan otak untuk mengambil keputusan secara rasional menjadi terganggu. Ini bisa berdampak buruk pada pekerjaan, hubungan pribadi, dan kepercayaan diri.

2. Memengaruhi kualitas tidur

ilustrasi orang yang sedang duduk di kasur (pexels.com/cottonbro studio)

Pikiran yang tidak berhenti bekerja saat malam hari membuat seseorang sulit tidur atau bahkan mengalami insomnia. Saat otak terus memikirkan skenario-skenario negatif atau kejadian yang sudah berlalu, tubuh tetap berada dalam kondisi siaga meskipun secara fisik sudah lelah. Ini menyebabkan sulitnya untuk rileks dan masuk ke fase tidur yang dalam.

Kurang tidur akibat overthinking akan berdampak langsung pada energi, konsentrasi, dan suasana hati keesokan harinya. Dalam jangka panjang, gangguan tidur yang terus menerus meningkatkan risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi dan gangguan imun. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.

3. Menurunkan produktivitas dan fokus

ilustrasi anak muda yang sedang bekerja (unsplash.com/Tim Gouw)

Seseorang yang terbiasa overthinking cenderung mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dengan efisien. Pikiran yang terus berputar bisa menghambat proses pengambilan keputusan karena terlalu banyak mempertimbangkan kemungkinan buruk dan risiko-risiko yang sebenarnya belum tentu terjadi. Bahkan tugas sederhana pun bisa terasa rumit dan melelahkan secara mental.

Selain itu, overthinking menguras energi kognitif yang seharusnya bisa digunakan untuk fokus dan berpikir kreatif. Alih-alih menyelesaikan pekerjaan, seseorang justru terjebak dalam kekhawatiran yang belum tentu terjadi, terutama dalam hal-hal sepele. Ini menyebabkan penurunan produktivitas dan membuat hasil kerja jadi kurang maksimal dari yang seharusnya.

4. Memicu masalah fisik dan gangguan pencernaan

ilustrasi sakit perut (pexels.com/cottonbro studio)

Dampak dari overthinking bukan hanya soal mental, tapi juga bisa menyerang tubuh. Stres berlebihan akibat pikiran yang terus menerus aktif memicu peningkatan hormon kortisol yang memengaruhi berbagai sistem tubuh. Salah satu dampak paling umum adalah gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, atau sindrom iritasi usus.

Selain pencernaan, overthinking yang kronis juga bisa menyebabkan sakit kepala, otot tegang, dan kelelahan berkepanjangan. Tubuh secara tidak langsung merespons kecemasan yang terus muncul, dan ini menurunkan daya tahan tubuh dalam jangka panjang. Jika tidak diatasi, kondisi fisik bisa semakin memburuk.

Overthinking yang terjadi setiap hari bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi bisa menjadi akar dari berbagai masalah kesehatan mental dan fisik. Mengabaikannya hanya akan memperparah kondisi tubuh dan pikiran dari waktu ke waktu. Membangun kesadaran diri, mengelola stres, dan mencari bantuan profesional jika perlu adalah langkah penting agar hidup menjadi lebih tenang dan seimbang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us