Baca Hadits Qudsi ini Sebagai Penyemangat atau Motivasi dalam Hidup

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِمَلَائِكَتِهِ: اِنْطَالِقُوا اِلَى عَبْدِى فَصُبُّوا عَلَيْهِ الْبَلَاءَصَبًّا فَاِنِّى اُحِبُّ اَنْ اَسْمَعَ صَوْتَرُ  

Artinya: Allah berfirman kepada Malaikat-Nya: "Pergilah kepada hamba-Ku. Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mau mendengar suaranya." (HQR Thabarani yang bersumber dari Abu Umamah r.a.)

Dalam kehidupan memang tidak lepas dengan yang namanya susah dan senang, kedua hal tersebut tentu saja tidak bisa dipisahkan satu sama lain dikarenakan hal tersebut merupakan sunatullah pada alam ini.

Kehidupan tanpa adanya susah atau senang akan terasa bosan dan kita pasti tidak akan merasakan yang namanya apa itu bahagia dan apa itu kesedihan. Jadi, segala sesuatu apabila tidak diuji dan dicoba, maka tidak akan nampak keasliannya, sehingga orang tidak tahu mana emas murni dan mana emas palsu.

Ujian dan cobaan tidak hanya berbentuk kesulitan atau kesusahan dan sebagainya, akan tetapi bisa juga dengan berbentuk kesenangan atau kebahagiaan dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan firmal Allah SWT. didalam al-Quran yakni surah al-Anbiya ayat ke 35, yang artinya "Dan Kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan dan kepada Kamilah kalian kembali."

Oleh karena itu, dari hal-hal yang telah disebutkan di atas apapun masalah kalian baik itu kesenangan maupun kesedihan, itu semua berasal dari Allah SWT. yang mana Allah SWT. ingin mendengar suara kita sebagai hamba-Nya, apakah kita sabar apabila diberi ujian berupa kesedihan, kesulitan, kesakitan dan sebagainya atau bahkan bagaimana sikap kita apabila diberi kesenangan kedudukan harta yang banyak, apakah kita akan bersyukur atau malah kita menjadi jauh dari Allah SWT. 

يَا ابْنَ ادَمَ اِذَاذَكَرْتَنِ خَالِيًا ذَكَرْتُكَ خَالِيًّا وَاِذَاذَكَرْتَنِى فِى مَلَأٍ ذَكَرْتُكَ فِى مَلَأٍ خَيْرٍ مِنَ الَّذِينَ تَذْ كُرُنِى فِيهِمْ 

Artinya: Wahai anak Adam! Apabila engkau ingat pada-Ku dalam keadaan sunyi sepi, Aku akan ingat pula kepadamu dalam keadaan sunyi sepi. Dan apabila engkau ingat kepada-Ku di tengah khalayak ramai, Aku akan ingat pula kepadamu di tengah khalayak ramai yang lebih baik dari tempat engkau ingat kepada-Ku. (HQR Bazzar yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a.)

Didalam Hadits Qudsi tersebut terdapat kata dzakartani yang berasal dari kata "dzikir", yang memiliki arti mengagungkan-Nya, mensucikan-Nya, dan melakukan pujian-pujian kepada-Nya dengan segala macam bentuk dan cara.

Jadi, apabila kita dihadapkan kepada sebuah masalah selalu ingatlah bahwa ada Allah yang Maha atas segala-galanya.

Bukan hanya pada saat tertimpa sebuah masalah, akan tetapi kita diharuskan mengingat bahwa apa yang terjadi dimuka bumi ini atas kehendak-Nya sang Maha kuasa atas segala sesuatu.

Apabila kita mengingat akan adanya kekuatan Allah SWT. dan beriman akan hal itu, In Sya Allah segala permasalahan yang kita hadapi akan menemukan jalan keluarnya sendiri, karena Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang selalu ingat kepada-Nya.

اِذَا وَجَّهْتُ اِلَى عَبْدٍ مِنْ عَبِيدِ ى مُصِيبَةً فِى بَدَ نِهِ اَوْمَا لِهِ اَوْوَلَدِهِ ثُمَّ اسْتَقْبَلَ ذَلِكَ بِصَبْرٍ جَمِيلٍ اسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَنْ اَنْصِبَ لَهُ مِيزَا نًااَوْاَنْشُرَلَرُدِ يوَانًا

Artinya: Apabila telah Kubebankan kemalangan (bencana) kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian ia menerimanya dengan sabar yang sempurna, Aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amalannya baginya. (HQR al-Qudla'i, ad-Dailami dan al-Hakimut-Turmudzi dari Anas r.a.)

Jadi, menurut Hadits Qudsi diatas apabila kita memahami secara tekstual dari arti tersebut, Allah memberikan pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang bersabar atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Sampai-sampai menurut Hadits Qudsi tersebut Allah merasa enggan untuk menegakkan timbangan amal bagi orang yang bersabar pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amalannya selama hidup di dunia pada hari kiamat nantinya.

Sabar memiliki arti suatu kekuatan atau daya preventif (mencegah) yang menghalangi seseorang untuk melakukan kejahatan (bertindak sesuai hawa nafsunya). Sabar bukan berarti pasrah dengan keadaan, tetapi sabar lebih mengarah kepada menahan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan syara' dan mengarahkannya kepada sesuatu yang positif.

Artinya kita harus bisa mengendalikan diri kita jangan sampai hawa nafsu yang mengendalikan kita, selalu ingat bahwa Allah akan memberikan balasan yang lebih besar akibat dari sabar tersebut.

Dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan:

• Apapun permasalahan yang sedang dihadapi baik itu perasaan senang maupun bahagia, itu merupakan ujian dari Allah SWT. dan Allah SWT. memberikan sebuah ujian hanya untuk mendengar suara hamba-hambar-Nya yang senantiasa beriman kepadanya. 
• Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya dan ingatlah selalu kepada Allah SWT. dan In Sya Allah, Allah akan memberikan jalan keluar setiap permasalahan yang akan dihadapkan asalkan kita yakin dengan sepenuh hati kepada-Nya.
• Bersabarlah setiap menghadapi masalah (ujian dari Allah SWT.), karena dibalik dari itu terdapat balasan yang sangat besar dari Allah SWT.