Bisakah Rambut Beruban Dikembalikan ke Warna Aslinya?

Fakta pertama yang menarik adalah kaitan antara stres dan uban. Dilansir Jurnal eLife tahun 2021, dijelaskan bahwa stres mungkin memainkan peran penting dalam perubahan warna rambut. Para peneliti menemukan bahwa beberapa partisipan mengalami repigmentasi rambut setelah mengurangi stres, seperti mengambil liburan.

Hal ini menunjukkan bahwa warna rambut yang memutih akibat stres bisa pulih sementara jika sumber stres dihilangkan. Namun, penting untuk dicatat bahwa repigmentasi ini tidak selalu permanen. Artinya, jika stres kembali meningkat, rambut bisa kembali memutih.

Selain stres, faktor lingkungan seperti polusi, kebiasaan merokok, dan pola makan juga bisa mempercepat munculnya uban. Stres oksidatif yang dihasilkan oleh paparan radikal bebas merupakan salah satu alasan utama rambut kehilangan pigmennya.

Dilansir LiveScience, Dr. Antonella Tosti, seorang profesor dermatologi di University of Miami, menyatakan bahwa mengurangi paparan polusi dan berhenti merokok bisa membantu memperlambat proses beruban. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti blueberry, kenari, dan sayuran hijau, dipercaya bisa melawan radikal bebas yang merusak sel pigmen rambut.

Faktor utama yang menentukan kapan seseorang mulai beruban adalah usia dan genetika. Biasanya, kita akan mulai memiliki uban saat memasuki usia 50 tahun. Namun, jika orang tua atau kakek dan nenekmu beruban lebih awal, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya di usia yang sama.

Dilansir LiveScience, Dr. Joshua Zeichner, seorang dermatologi di Mount Sinai Hospital New York, menyatakan bahwa genetika menjadi faktor yang tidak bisa dihindari, bahkan dengan gaya hidup sehat sekalipun. Jadi, meskipun pola makan dan perawatan rambut bisa membantu memperlambat proses beruban, genetika tetap menjadi penentu utama kapan uban pertama akan muncul.

Hingga saat ini, belum ada metode yang terbukti secara ilmiah mampu mengembalikan warna rambut beruban secara permanen. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa rambut yang berubah warna akibat stres memiliki kemungkinan untuk kembali ke warna aslinya jika stres dikelola dengan baik.

Meski demikian, dilansir Jurnal Nature tahun 2023, dijelaskan bahwa para peneliti masih mempelajari mekanisme di balik proses tersebut. Salah satu area penelitian yang menjanjikan adalah studi tentang folikel rambut dan peran stem cell di dalamnya. Harapannya, di masa depan, akan ada solusi medis untuk memperbaiki atau bahkan mencegah perubahan warna rambut.

Rambut beruban adalah fenomena yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari stres, lingkungan, hingga genetika. Meski beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengelola stres atau mengubah gaya hidup bisa membantu memulihkan warna rambut secara sementara, belum ada solusi permanen yang terbukti. Namun, memahami faktor-faktor ini bisa membantumu lebih bijak dalam merawat rambut.