ilustrasi seseorang yang depresi (pexels.com/Pixabay)
Rokok tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga bisa memengaruhi fungsi otak dan kesehatan mental seseorang. Studi menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan penurunan fungsi kognitif dibandingkan dengan non-perokok. Dalam jangka panjang, nikotin dalam rokok dapat memperburuk ketidakseimbangan neurotransmiter di otak yang berperan dalam regulasi suasana hati dan daya pikir.
Selain itu, kebiasaan merokok dapat mempercepat penurunan daya ingat dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan demensia. Zat kimia dalam rokok merusak pembuluh darah di otak, yang dapat menghambat aliran oksigen dan nutrisi penting bagi sel-sel otak. Akibatnya, fungsi kognitif bisa menurun lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok, terutama seiring bertambahnya usia.
Berhenti merokok memang tidak mudah, tetapi memahami risiko-risiko diatas dapat menjadi motivasi tambahan untuk mulai meninggalkan kebiasaan ini. Dengan berhenti merokok, tubuh akan mulai memperbaiki dirinya sendiri dan organ akan membaik secara signifikan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai hidup yang lebih sehat tanpa rokok.