Semarang, IDN Times - Melewati pandemik COVID-19 selama sembilan bulan terakhir bukanlah perkara yang mudah bagi Aiptu Broto. Pekerjaannya sebagai seorang Babinkamtibmas memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap penularan virus Corona.
Terlebih lagi, selama pandemik ia juga mendapat kepercayaan yang lebih dari para tetangganya, di Perumahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Yakni sebagai sopir ambulans pengantar jenazah dan pasien COVID-19.
Saat ditemui IDN Times di Masjid Jami Jatisari Mijen, Aiptu Broto menunjukan sebuah ambulans yang terparkir di pelataran masjid. Ambulans yang ia maksud berkelir putih dengan garis oranye khas simbol dari lembaga pengumpul zakat Lazis.
"Itu satu-satunya ambulans yang saya pakai untuk mengantarkan orang-orang yang sakit maupun jenazah dari Jatisari Mijen," ujar Babinkamtibmas yang bertugas di Polsek Mijen tersebut belum lama ini.