Dalang Muda Sindhunata dari Semarang, Mendekatkan Wayang dengan Generasi Milenial
Semarang, IDN Times - Lahir sebagai orang Jawa dan besar di lingkungan keluarga yang mencintai kebudayaan Jawa membentuk Sindhunata Gesit Widiharto menjadi seorang dalang di usia muda. Cerita itu bermula ketika sang ayah kerap mengundang pakeliran wayang kulit setiap malam Jumat Kliwon sejak tahun 1991 hingga sekarang.
1. Sindhu lahir di keluarga pecinta budaya Jawa
Saat lahir di tahun 1996, pria yang akrab disapa Sindhu itu turut luruh menikmati tontonan itu baik secara langsung maupun dari rekaman kaset video. Namun, tidak sekadar turut menonton pakeliran wayang kulit, dari aktivitas itu muncul kecintaan Sindhu yang lain yaitu mendalang.
Saat berusia empat tahun, Sindhu kerap menggunakan gantungan pakaian milik ibunya untuk bermain wayang. Hal itu diketahui oleh sang ayah, Soehartono Padmo Soemarto yang notabene pemilik Teater Lingkar di Kota Semarang.
‘’Dari situ saya kemudian dibelikan wayang kardus oleh bapak. Nggak sampai sehari, wayang itu sudah remuk. Akhirnya, bapak belikan saya wayang kulit yang asli dan saya mulai belajar ndalang sejak kelas 4 SD,’’ ungkapnya kepada IDN Times, Jumat (4/11/2022).
Meskipun bukan keturunan dalang, pria kelahiran Semarang, 10 Januari itu belajar mendalang dengan guru-guru dalang yang dikenal oleh sang ayah. Ia pun juga mendatangi satu per satu dalang kondang untuk belajar.