Faktor Risiko Penyakit Malaria dan Tips Mencegah Penyebarannya

26 Mei 2024, 19:00 WIB

Yayan Alvredo

ilustrasi malaria (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

Malaria penyebab kematian tertinggi di dunia karena kurangnya perhatian masyarakat dan fasilitas kesehatan yang terbatas.
Gigitan nyamuk membawa parasit malaria yang dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, mual, nyeri otot, dan gangguan pernafasan.
Parasit penyebab malaria disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina, dengan risiko tertinggi bagi anak kecil, orang tua, turis dari daerah bebas malaria, dan wanita hamil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Malaria merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap malaria dan penanganannya yang terbatas. Daerah dengan endemisitas malaria yang tinggi, kebanyakan belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang menginfeksi jenis nyamuk tertentu. Kemudian, nyamuk yang membawa parasit ini akan menyebarkan ke manusia melalui gigitannya. Parasit yang masuk ke tubuh manusia, akan berkembang dan menyerang sel darah merah, sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala klinis.

1. Gejala malaria

ilustrasi gejala malaria (freepik.com/freepik)

Gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit malaria akan menyebabkan parasit tersebut masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah, kemudian berkembang biak dan menetap di organ hati. Dilansir Cleveland Clinic, ada lima jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia. Bahkan, ada beberapa jenis parasit malaria yang dapat tertidur di tubuh hingga satu tahun.

Dilansir Mayo Clinic, gejala malaria akan muncul dalam beberapa minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Kondisi awal biasanya dimulai dengan tubuh menggigil disertai demam tinggi, berkeringat, dan suhu kembali normal. Gejala lainnya termasuk:

Panas dingin
Sakit kepala
Nyeri otot
Kelelahan
Mual dan Muntah
Nyeri dada, batuk, dan gangguan pernafasan
Diare

2. Faktor risiko

ilustrasi malaria (freepik.com/benzoix)

Mengutip laman Kemenkes RI, parasit plasmodium penyebab malaria disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Jenis nyamuk ini banyak dijumpai dan berkembang biak di daerah tropis dan subtropis, seperti Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Asia Selatan, Kepulauan Pasifik, hingga Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Tingkat risiko penyakit malaria berbeda-beda, tergantung pada cara pengendaliannya pada setiap daerah. Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit mematikan ini sebagai berikut:

Anak kecil dan bayi
Orang tua dan lansia
Pendatang atau turis dari daerah yang terbebas malaria
Wanita hamil dan belum melahirkan

3. Tips mencegah penyebaran malaria

ilustrasi fogging untuk membasmi malaria (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Seperti diketahui, parasit yang menyebabkan infeksi malaria menyebar melalui gigitan nyamuk. Maka dari itu, langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah malaria adalah dengan melindungi diri kita dari gigitan nyamuk. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

Memakai celana dan baju lengan panjang untuk menutupi kulit.
Memakai lotion anti nyamuk pada area kulit yang terbuka.
Menggunakan kambu tidur anti nyamuk.
Memasang tirai pada pintu dan jendela.
Jangan asal menggantukan pakaian, yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Menyemprotkan cairan yang mengandung permetrin pada pakaian dan perabotan rumah.

Malaria merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Kita harus senantiasa waspada terhadap penyebaran penyakit ini dengan menerapkan beberapa tips di atas. Apalagi kita tinggal di Indonesia yang beriklim tropis, sehingga memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap malaria.