IWF 2021: Kocak Abis! Begini 4 Cara Bikin Konten Sambat di Twitter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sambat atau dalam bahasa Indonesia berarti berkeluh kesah ternyata bisa menghasilkan cuan. Hal tersebut benar-benar dirasakan oleh Mas Aik, seorang Creative Director yang hadir dalam gelaran ajang Indonesia Writer Festival (IWF) 2021 yang disiarkan di YuTube IDN Times, Jumat malam (29/10/2021).
Mas Aik berkata sambat merupakan kata-kata yang gampang dipahami semua orang karena berasal dari bahasa Jawa. "Aku orang Jogja dan mengeluh paling enak pake bahasa Jawa. Lebih lucu," kata pria yang jua menulis buku berjudul 'Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini' tersebut.
1. Bikin konten sambatan bisa pakai teknik User Generated Content
Mas Aik mengatakan dirinya selama ini sering membuat konten sambatan di Twitter untuk menampung keluh kesah orang-orang yang takut memposting di media sosial (medsos).
Bikin konten sambat pun diakui Mas Aik bukanlah perkara yang gampang. Musti ada step by step yang perlu dikerjakan dengan teliti supaya kata-kata yang disampaikan langsung mengena ke hati pembaca.
"Ada step by step-nya. Basicnya memang UGC atau User Generated Content. Tapi aku gak ambil seutuhnya mentah-mentah sambatan orang-orang. Tapi mengkolek banyak sekali sambatan dari berbagai macam platform Instagram dan Twitter. Ya kan kalau di Twitter kan tempatnya orang sambat. Dan yang IG tempatnya orang pamer," kata Mas Aik.
Baca Juga: Sambatan dari Kebun, Nestapa Petani Cabai di Tengah Lesunya Harga
2. Kudu rajin-rajin minta masukan di Twitter
Selain itu, ia juga kerap membuka ruang diskusi di kontennya untuk menampung curhatan-curhatan atau sambatan dari followernya.
Editor’s picks
Dengan memakai metode UGC inilah, ia bisa melakukan survei, tanya interaksi, observasi dan membaca segala hal yang berbau sambatan.
"Biasanya aku tanya pas membuka ruang misal aku tweet donasi sambat hari ini. Kemudian yang replay banyak orang pada sambat. Banyak banget tulisan sambat. Gak cuma sambatan politik, juga ada banyak sambatan percintaan, sosial dan sebagainya. Dan proses kreatifnya yang paing menantang. Aku harus memakai kalimat super efektif. Jadi ketika dibaca orang langsung ngena. Karena sambatan kan relate dengan bahasa Jawa. Maka dicari kata yang bisa dimix agar gampang dipahami sama orang," bebernya.
3. Bisa perbanyak juga grafis dan gambar-gambar lucu
Jurus lain yang dipakai oleh Mas Aik adalah dengan memperkaya konten sambatannya dengan aneka bentuk grafis dan gambar-gambar yang lucu. Dengan kegiatan yang sangat padat, dalam sehari ia mampu menuliskan tiga sampai lima ungapan sambatan dalam kontennya.
"Sehari bisa bikin 3-5 kata-kata sambatan. Saya juga dibantu tim yang sukasambatan. Ada dua tim suka menulis juga dan itu gak sulit. Kemudian saya pakai grafis yang gampang dipahami. Jadi bisa ada ungkapan kata yang relate dan mudah diingat orang orang," tambahnya.
4. Ikut bantuin orang-orang yang gak paham bahasa Jawa
Menariknya apa yang sudah dilakukan oleh Mas Aik rupanya mendapat sambutan meriah dari masyarakat luar Jawa. Ia bilang ketika menelurkan buku 'Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini', diluar dugaan banyak pembacanya dari luar Jawa.
"Buku nanti sambat banyak yang ngikutin dari luar Jawa. Mereka ngaku gak tahu bahasa Jawa, tapi bisa ngikutin karena mereka merasa bisa memahami bahasanya. Dan ada dari orang Jawa Barat, kalau dia gak tahu, dia tanya di kolom komentar dan pasti ada yang bantu jawab," paparnya.
Baca Juga: Twitter: Obrolan soal Kesehatan Mental Naik Signifikan selama Pandemik