Jadi Model Dadakan, Emak-emak Semarang Pede Pakai Kebaya Buatan Napi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Perayaan Hari Bhakti Adhyaksa tahun ini tampak berbeda dari biasanya. Sejak pagi perancang busana tersohor Anne Avantie sengaja menyambangi kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah di Jalan dr Cipto Semarang.
Kedatangan Anne untuk menghadiri acara fashion show yang digelar di aula kantor Kemenkumham Jateng. Di dalam aula pun sudah berjejer emak-emak dengan busana kebaya. Warna gaunnya terlihat mencolok. Para emak-emak tersebut satu per satu menampilkan kebaya andalannya di hadapan Anne Avantie.
1. Emak-emak yang tampil dari kalangan istri pegawai Kemenkumham Jateng
Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Jateng, Jusman Ali yang hadir di acara fashion show tersebut mengatakan emak-emak yang tampil sebagian besar istri para pegawai UPT Kemenkumham Jateng.
Mereka sengaja menerima tantangan untuk menjadi model dadakan agar perayaan Hari Bhakti Adhyaksa tambah meriah.
"Banyak pesertanya dari kalangan istri pegawai Kemenkumham. Mereka memang kita ajak unjuk kemampuan menjadi model kebaya agar bisa membuktikan jika di balik kesuksesan para suami juga ada peran besar dari istri. Makanya, ini kesempatan buat mereka agar percaya diri tampil di hadapan publik," ujar Jusman kepada IDN Times, Minggu (31/7/2022).
Baca Juga: Lapas Jateng Overload 53 Persen, RSJ Dianggap Siap Tangani Rehab Napi Narkoba
2. Puluhan emak-emak ikut fashion show Hari Bhakti Adhyaksa
Kalau dilihat dari gayanya, emak-emak yang tampil di aula Kemenkumham seakan tak mau kalah dari para model Citayam Fashion Weeks.
Editor’s picks
Setiap langkah kakinya diikuti dengan lenggak-lenggok gaya yang menampilkan kebaya dengan beragam motif. Total diperkirakan ada puluhan emak-emak yang tampil saat fashion show.
3. Produk kebaya yang ditampilkan karya napi
Menurut Jusman, busana kebaya yang ditampilkan kali ini merupakan karya dari para narapidana yang menjalani program pembinaan di tiap lapas yang tersebar di Jawa Tengah.
Ia menekankan pentingnya menunjukkan produk buatan narapidana supaya ketika bebas dari penjara, mereka bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Kebaya yang kita tampilkan saat acara fashion show Hari Bhakti Adhyaksa tahun ini dari karya narapidana. Ini perlu dilakukan supaya masyarakat menyadari bahwa setiap orang yang menjalani pidana bisa mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Sehingga ketika mengikuti pembinaan di lapas, narapidana diajari berbagai keterampilan sebagai bekal masa depannya ketika bebas nanti," terangnya.
4. Ribuan produk UMKM sudah punya hak paten
Untuk perayaan hari Bhakti Adhyaksa, Jusman menjelaskan juga menggelar lomba voli bagi pegawai lapas laki-laki dan perempuan. Acara lainnya berupa sepeda santai dan serangkaian kegiatan lainnya.
Di luar itu, pihaknya menuturkan saat ini sudah ada ribuan pelaku usaha UMKM yang telah mengurus hak patennya. Agar dapat mempercepat pertumbuhan jumlah UMKM, pihaknya mengklaim telah mempermudah izin pembentukan badan usaha perseorangan. Setiap pelaku usaha UMKM diizinkan mengurus badan usaha secara individu supaya bisa lebih mudah mendapatkan akses bantuan modal.
Baca Juga: Warga Perancis dan Korea Resmi Jadi WNI, Kemenkumham Jateng: Patuhi Hukum