Melipat Surat Suara Pemilu 2024 di TPS Habiskan Waktu 10-15 Menit

Semarang, IDN Times - Cara melipat surat suara yang benar ternyata membutuhkan waktu yang lumayan lama. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menyatakan waktu melipat surat suara yang lama disebabkan jumlah surat suara yang dicoblos juga bertambah banyak.
Yang bikin repot setelah nyoblos surat suaranya

Selain itu, menurut Komisioner Divisi Logistik KPU Jateng, Muhammad Machruz masing-masing calon pemilih juga dihadapkan pada daftar parpol, caleg dan capres yang jumlahnya lebih banyak tahun ini ketimbang kontestasi Pemilu 2019 silam.
Machruz juga bilang proses melipat surat suara yang membuat calon pemilih kerepotan adalah ketika selesai mencoblos lima jenis surat suara.
"Salah satunya di bagian saat melipat surat suara setelah dicoblos," ujar Machruz saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (31/1/2024).
Habiskan waktu seperempat jam

Berdasarkan hasil simulasi Pemilu 2024 yang dilakukan KPU Jateng, setiap calon pemilih yang melipat surat suara di bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS) diperkirakan menghabiskan waktu lebih dari 5 menit.
Lamanya waktu melipat surat suara diperkirakan karena tiap calon pemilih harus lebih teliti membaca nama caleg DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota dan DPD RI sebelum menentukan nama kandidat yang akan dicoblos.
"Kita hitung pemilih sejak masuk ke TPS sampai keluar TPS sekitar 10-15 menit," kata Machruz.
Pedagang pasar berharap gak salah baca

Sedangkan bagi sejumlah warga Kota Semarang, surat suara yang dipakai untuk mencoblos ke TPS memang banyak ketimbang Pemilu tahun-tahun sebelumnya.
Sulastri, seorang pedagang Pasar Karangayu Semarang mengaku butuh kehati-hatian saat membuka surat suara. "Takutnya kan kalau gak hati-hati bisa sobek. Terus pas melipatnya lagi juga takut keliru. Jadi musti pelan-pelan," kata Sulastri saat ikut kegiatan sosialisasi pencoblosan yang diadakan seorang caleg PKB.
Selama sosialisasi pencoblosan ia bilang sedikit banyak jadi paham bagaimana caranya membuka surat suara yang benar. Lalu bagaimana caranya mencari nama caleg, capres dan nama parpol.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti itu, bagi dirinya cukup membawa manfaat. Terlebih lagi acara sosialisasi pencoblosan juga diselingi dengan lomba melipat surat suara yang diikuti antar pedagang pasar.
"Ya moga-moga pas di TPS gak salah baca, Mas," katanya.
Ada lomba melipat surat suara di pasar

Sedangkan Sri Suparti, pedagang Pasar Karangayu lainnya mengungkapkan beruntung bisa dapat hadiah saat ikut lomba melipat surat suara. Saat melipat surat suara ia mengaku tak mengalami kesulitan.
Ia menang lomba melipat surat suara karena jadi yang paling cepat dan paling rapi lipatannya.
"Kan udah biasa bungkus bungkus jajanan, jadinya sudah hapal cara melipat kertas itu gimana. Kayak kertas suara buat Pemilu ini ya gampang," akunya.
Nanang Fardiansyah, seorang caleg PKB yang menginisiasi lomba melipat surat suara di Pasar Karangayu menyampaikan tujuan dari lomba tersebut biar para pedagang tahu mengenai cara mencoblos. Sehingga bisa menyalurkan hak pilihnya di TPS dengan lancar dan tanpa ada kerusakan atau robek.
"Tujuannya supaya para pedagang terutama emak-emak gak kelamaan di TPS. Mereka bisa cepat lipat surat dan nyoblos tidak salah. Kasihan para orang tua kalau berduyun-duyun ke TPS tetapi kalau salah kan gak berlaku hak suara mereka," kata Caleg DPRD Kendal ini.
Caleg PKB minta emak-emak jangan golput tanggal 14 Februari

Di samping itu, alasannya menyasar para pedagang pasar atau emak-emak supaya mereka juga bisa mengajarkan keluarganya di rumah. Nanang berharap masyarakat akan lebih banyak yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
"Siapa tahu emak-emak di Pasar bisa sosialisasi kepada masyarakat agar tidak golput dan datang ke TPS pada 14 Februari. Para ibu-ibu pedagang pasar ini semoga bisa mengajari anaknya cucunya bahkan suaminya untuk cara nyoblos yang bener dan datang ke TPS," ungkap alumni Tebuireng tersebut.
Melalui sosialisasi dan lomba, masyarakat semakin menyadari pentingnya menyalurkan hak pilih atau tidak golput dalam pesta demokrasi di tahun 2024 ini.
"Walaupun sesibuk apapun di pasar, tapi emak-emak harapannya tidak lupa dengan Pemilu. Sehingga mereka bisa buka dulu di pasar jam 3 pagi dan jam 9 atau 10 datang ke TPS," ujar Nanang.