Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama Gofood

Geprek Bang Zafran berhasil survive berkat GoFood

Ayam geprek menjadi makanan yang kerap diburu oleh masyarakat Jawa Tengah. Geprek yang notabene terbuat dari ayam yang ditumbuk halus dengan taburan ulekan cabai rawit setan bahkan telah digandrungi oleh warga Semarang. 

Gojek sebagai penyedia layanan transportasi online di Indonesia juga menasbihkan geprek jadi masakan yang laris manis dipesan oleh masyarakat lewat layanan Gofood selama masa pandemi COVID-19. Hal itu bukan isapan jempol mengingat warung ayam geprek saat ini menjamur di seantero Kota Semarang. 

Salah satu warung geprek yang sedang menggeliat adalah Geprek Bang Zafran yang terletak di Kampung Lamongan I Nomor 58 RT 01/RW I, Kelurahan Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Semarang. 

Di warung Geprek Bang Zafran, IDN Times melihat para ojol sering wira-wiri untuk mengambil pesanan pelanggannya yang diorder lewat GoFood. 

Sedari pagi, Kanjeng Karebet, pemilik warung Geprek Bang Zafran bersama istri tercintanya, Endang Septiani tampak telaten meladeni berbagai macam orderan.

Pasangan suami istri tersebut menyulap pelataran rumahnya menjadi sebuah warung ayam geprek berukuran kecil. Karebet bilang bisnis gepreknya ia rintis sejak akhir 2019 silam. 

"Sekitaran setahun saya kerja jadi ojek online, sehari-hari sering antar jemput penumpang. Juga kadang dapat orderan GoFood. Pas dapat orderan GoFood itu, saya banyak dapat pesanan antar ayam geprek," kata Karebet ketika berbincang dengan IDN Times, Rabu (13/10/2021).

Karebet dan istrinya kombinasikan ayam geprek dengan bumbu gongso

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodLokasi warung Geprek Bang Zafran tergolong mudah dijangkau di kawasan Sampangan, Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia mengaku GoFood saat itu menjanjikan peluang penghasilan yang besar untuk membantu kebutuhan rumah tangganya. Di sela kesibukannya, istrinya kadang memasak ayam greprek di rumah. 

"Karena istri suka masak greprek, terus saya rasakan bumbunya enak. Ya lama-lama beberapa teman yang sering nongkrong di depan rumah saya suruh nyicipin. Saya juga bikin sendiri bumbu gongso dan mozarelanya. Sampai saya ngerasa pas di lidah, ya akhirnya saya coba-coba jualan depan rumah," ujarnya. 

Sekitar dua bulan berjualan geprek di rumahnya, ia memutuskan berhenti bekerja sebagai ojol. Sebagai gantinya, Karebet bilang dirinya memilih membantu istrinya berjualan ayam geprek saban hari di rumah. 

"Awalnya saya sama istri jualannya cuma geprek biasa aja. Lalu kita kombinasikan menjadi geprek bakar gongso, keju mozarela. Kalau keseluruhannya ada belasan varian rasa," terangnya. 

Baca Juga: Resep Sambal Bawang Geprek yang Pedasnya Mantap, Cobain deh!

Penjualan geprek bakar gongso drop ketika awal pandemik

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodKarebet sedang melayani orderan geprek keju mozarela di warungnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Meski begitu, menurutnya wabah virus Corona yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia membuat dirinya kepayahan. 

Penjualan ayam grepreknya melalui aplikasi GoFood langsung drop. Dari semula mampu menghabiskan 15 kilogram daging ayam sehari. Saat awal pandemik tahun 2020 kemarin, dalam sehari dirinya hanya menghabiskan 10 kilogram daging ayam. 

"Otomatis kena imbas semuanya. Karena semua jalan-jalan kan ditutup. Jam buka warung juga dibatasi. Orang kalau mau permit pasti susah. Misalnya mau ambil orderan ke Geprek Zafran aja, ojolnya musti muter-muter nyari jalan yang bisa dilewati. Pas awal pandemik COVID-19 tahun kemarin, penjualan kita ikut berkurang," sahut Endang sembari melayani pembelinya. 

Aplikasi GoBiz membantu strategi penjualan geprek bakar gongso

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodFitur unggulan GoBiz PLUS (Dok. IDN Times)

Agar usahanya tetap berjalan, Karebet dan istrinya sepakat mengikuti beragam promo yang ditawarkan oleh GoFood. Ia sering memakai aplikasi GoBiz untuk membantunya berjualan terutama mendapatkan trik baru untuk berjualan ayam geprek. 

Sejumlah pelanggannya juga diberi layanan promo dari Gojek. "Efek dari pandemik ini yang kita rasakan ketika harus sering tutup, keluarga juga ada yang tertular COVID-19, tentunya jualan kita jadi gak maksimal. Makanya untuk survive, apapun saya lakukan semampunya. Promo-promo rutin kita ikut semua," aku Karebet. 

Karebet berkata usahanya baru bisa pulih kembali saat Pemkot Semarang menurunkan level PPKM dari level 4 menjadi level 2. Dengan adanya pelonggaran aturan, ia menyatakan saat ini orderan Gofood mulai meningkat. "Sehari kurang lebih bisa lima puluh porsi," tambah bapak dua anak ini. 

Geprek Bang Zafran bisa raup penjualan Rp5 juta lebih sebulan

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodTampak papan nama GoFood terpasang di depan warung Geprek Bang Zafran. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, Sutan Mulawarman, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central & West Java, menyebutkan untuk transaksi penjualan geprek dari warung Geprek Bang Zafran di Sampangan, katanya bisa meraup pendapatan mencapai lebih dari Rp5 juta.

"Dari total transaksi GoFood untuk UMKM sekelas Geprek Bang Zafran transaksi penjualannya sekitar Rp5 juta ke atas per bulan," kata Sutan kepada IDN Times, Jumat (29/10/2021).

Bisnis ayam greprek menjadi peluang usaha yang memiliki prospek yang cerah selama masa pandemik COVID-19. "Makanan yang paling banyak dipesan di Semarang adalah makanan yang mengandung ayam dan diproses dengan cara digeprek," akunya. 

Dirinya mengakui bahwa selama tiga bulan pertama pada 2020 kemarin transaksi dari berbagai platform Gojek menurun tidak hanya satu wilayah tapi seluruh Indonesia. Tantangan yang dihadapi mulai pembatasan ruang gerak dan jam operasional. 

"Sudah pasti transaksinya berkurang. selama pandemik transaksi semua platform Gojek itu terpukul. Tapi kita berusaha melakukan inovasi non teknologi dan teknologinya  supaya UMKM biar bisa survive selama pandemik," bebernya. 

Ketika di akhir Desember 2020, pihaknya mencatat mulai ada peningkatan transaksi GoFood. Pihaknya memberikan inovasi kepada para driver atau marchant GoFood agar transaksinya tetap higienis sehingga bisa mengerek pesanan makanan. 

Selain itu, banyak perubahan perilaku masyarakat yang tadinya lebih banyak berkutat pada sektor transportasi, kini menjadi fokus menggunakan pemesanan makanan GoFood dan pengiriman logistik secara instant. 

Per Juni 2020 tercatat transaksi GoSend naik 20 persen dibandingkan sebelum pandemik dikarenakan pembatasan mobilisasi PSBB dan PPKM. "Setelah PSBB dan PPKM dikendorkan, transaksi GoFood di Semarang tetapi surplus walau kenaikannya menjadi 17 persen," ungkapnya. 

Mitra GoFood naik 90 persen selama pandemik COVID-19

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodInovasi Gofood untuk Bangkitkan UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara keseluruhan, ketimbang tahun 2020, maka per April 2021 kemarin ada peningkatan pemesanan GoFood sebesar 119 persen dan di bulan Augustus kemarin juga naik sebesar 125 persen. 

Guna meringankan beban para pelaku UMKM kuliner, pihaknya menggelontorkan bantuan subsidi. Ada pula promo besar-besaran diberikan lewat akun Gojek. Dengan adanya penurunan level PPKM, ia menyampaikan transaksi GoFood di Bandung dan kota besar lainnya sudah pulih 100 persen.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sedangkan di Semarang dan Solo, transaksi GoFood belum sepenuhnya pulih. "Beberapa kota seperti Solo dan Semarang transaksi GoFood baru 93 persen. Cuman yang menarik bahwa justru ada lonjakan jumlah Marchand GoFood. Pas bulan Desember 2019 tadinya hanya sekitar. Sekarang bertambah banyak jadi 900.000 atau naiknya sampai 90 persen," paparnya.

Menurutnya lonjakan mitra GoFood sebesar itu dipengaruhi dengan pergeseran minat masyarakat yang memilih berjualan makanan dan minuman melalui GoFood karena terbentur aturan selama pandemik. 


"Bisa jadi yang tadinya tidak jualan makanan, terus kena pandemik jadi berjualan jualan makanan. Dan ada juga brasal dari masyarakat yang kena PHK. Hasil analisa kami, geprek jadi makanan paling banyak dicari di Jawa Tengah. Bahkan menjadi makanan paling banyak dipesan dan menguasai seluruh Indonesia. Jumah mitra Gojek dari penjual geprek juga meningkat pesat," kata Sutan. 

Ada tiga gebrakan untuk membangkitkan UMKM kuliner

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodInovasi Gofood untuk Bangkitkan UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilain pihak, Kevin Aluwi, Co-Founder dan CEO Gojek dalam konferensi pers secara virtual mengatakan, "Sejak Gojek lahir 11 tahun lalu, inovasi sudah menjadi bagian dari DNA kami. Kami terus hadirkan inovasi dan teknologi terbaru guna menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Di tengah pandemik, kami tidak berhenti menghadirkan solusi untuk membantu masyarakat beradaptasi. Inovasi pada ketiga layanan utama yang kami perkenalkan tidak terlepas dari nilai-nilai tersebut. Kami percaya melalui inovasi, bisa mendukung jutaan mitra driver dan mitra usaha kami, khususnya pelaku UMKM untuk terus tumbuh," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times. 

Ia pun mengemukakan bahwa tiga inovasi yang dimaksud berupa fitur GoFood PLUS dan Order Sekaligus yang membuat pelanggan semakin setia mengandalkan orderan dari GoFood.

Kedua fitur ini semakin memperkuat posisi GoFood sebagai penyedia layanan pesan-antar makanan yang value for money. Ia berkata GoFood PLUS merupakan paket berlangganan potongan harga langsung untuk bebas menikmati beragam kuliner nikmat dengan harga terjangkau, termasuk diskon ongkir. 

"Fitur ini menjadi andalan. Jumlah pelanggan GoFood PLUS nIk hampir 5x lipat dari Januari sampai Juni 2021,".

Sementara fitur Order Sekaligus memungkinkan pelanggan memesan makanan dan minuman dari banyak resto sekaligus di satu lokasi. Hingga kini, sudah ada 41 lokasi di tujuh kota besar termasuk Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.

Kevin mengatakan, GoFood juga mendorong eksposur merchant UMKM lokal melalui teknologi personalisasi data yang memudahkan pelanggan mendapatkan rekomendasi kuliner dari mitra UMKM yang berada di sekitar lokasi pelanggan. Dengan pola pendekatanw hyperlocal ini diyakini mampu memberikan UMKM akses yang semakin luas kepada pelanggan. 

Inovasi lainnya berupa GoBiz, dengan fitur inovatif BizTips yang memuat tips sukses mengelola bisnis secara mandiri. 

Berkat ragam inovasi ini, GoFood terus menjadi platform andalan tidak hanya bagi pelanggan, namun juga bagi para mitra usaha untuk go online dan menumbuhkan usaha mereka di tengah pandemik. 

Ia menyatakan hingga saat ini tedapat 1 juta mitra usaha kuliner yang memanfaatkan GoFood serta sekitar 99 persen berskala UMKM. Untuk 250 ribu mitra usaha baru bergabung di GoFood pada 2020, ada kurang lebih 43 persen sebagai pengusaha pemula

"Berdasarkan data internal perusahaan menunjukkan pendapatan rata-rata bulanan mitra usaha yang baru bergabung ke GoFood pada kuartal dua tahun 2020 meningkat 7 kali lipat," tegasnya. 

"Tentunya dengan usia 11 tahun yang semakin matang, akan semakin kuat pula kolaborasi Gojek bersama mitranya, untuk saling bahu membahu memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat. Lewat kolaborasi yang kuat, kami percaya ekosistem Gojek dapat bangkit bersama melewati masa penuh tantangan ini dengan baik," sambungnya. 

Gojek juga gelontorkan bantuan untuk tingkatkn rasa aman para mitra usaha

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodMitra Gojek saat berada di posko aman Kota Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Diluar itu, Kevin menuturkan jika selama pandemik, Gojek telah menyalurkan bantuan sekitar Rp260 miliar melalui Program Kesejahteraan Mitra Driver yang termasuk tiga pilar utama. 

Masing-masing bantuan Kebutuhan Pokok senilai Rp175,8 miliar, mencakup uang belanja sembako (termasuk Rp17 Miliar yang didistribusikan di periode ini), voucher belanja sembako, voucher potongan harga sembako dari GoPay, serta voucher makanan murah dan sehat untuk keluarga mitra driver.

Kemudian antuan penyediaan layanan kesehatan senilai Rp70,3 miliar terdiri dari pembagian masker, hand sanitizer, disinfektan, operasional Posko Aman, edukasi dan sosialisasi vaksin, serta penyelenggaraan operasional pos pelayanan vaksin bagi ratusan ribu mitra driver di lebih dari 70 kota.

Yang terakhir berwujud bantuan pendapatan bagi mitra driver senilai Rp15 Miliar, berupa pengganti pendapatan bagi mitra yang non-aktif sementara. 

Selain ketiga pilar bantuan yang dijalankan secara nasional tersebut, di tingkat regional Gojek turut menjalankan berbagai program bantuan yang kebutuhannya disesuaikan dengan masing-masing wilayah. 

Di antaranya, Gojek bekerja sama dengan beberapa warung untuk menyediakan menu makan siang terjangkau bagi mitra driver, memberikan bantuan pendidikan/beasiswa dan pembinaan, juga program swadaya yang meringankan beban harian operasional.

UMKM tetap diandalkan sebagai pahlawan ekonomi

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodIlustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UMKM), Siti Azizah dalam kesempatan yang sama optimistis kalau UMKM lokal tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Untuk itulah, dukungan komprehensif baik solusi teknologi dan pemberdayaan menjadi krusial supaya pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnis, sekaligus membuka lapangan pekerjaan. 

"Saya telah menyaksikan langkah nyata GoTo Grup untuk UMKM, sehingga Pemerintah berharap komitmen #BangkitBersama dari GoTo dapat menjadi ajakan bersama untuk masyarakat Indonesia bergotong royong mendukung UMKM sebagai pahlawan ekonomi," terangnya. 

65,33 persen UMKM makanan dan minuman di Jateng terpuruk selama pandemik

Nasib Mujur Juragan Geprek, Kembali Bangkit Bersama GofoodJajanan Semarang roti sisir. (dok. Instagram @dekoningcake)

Secara terpisah, Emma Rachmawati, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, menuturkan selama pandemik masih banyak pelaku UMKM yang kesulitan bangkit. Kebanyakan masih terkendala pada pasokan bahan baku.

Emma mengatakan hasil pendataan yang dilakukan pihaknya, sebanyak 44.338 pelaku usaha mikro kecil dan menengah ternyata telah terdampak pandemik COVID-19. "Paling banyak yang kena dampaknya tentu penjual makanan dan minuman. Hampir 65,33 persen yang terpuruk. Sisanya ya dari pelaku usah jasa yang terkena efek sekitar 6,93 persen. Yang pelaku usaha perdagangan ada 16,40 persen," ujar Emma kepada IDN Times. 

Pihaknya menyambut baik ketika sejumlah penyedia aplikasi online seperti Gojek dan Shopee ikut berusaha memulihkan kondisi pelaku usaha UMKM di Jawa Tengah. 

Dengan Gojek, UMKM bisa berkolaborasi melalui platform Go-Shop. Untuk kerjasama bareng Shopee, pihaknya mendirikan Kampus UMKM. "Sementara ini dengane Gojek, omzet UMKM mencapai Rp2,5 miliar. Dan yang dipasarkan lewat UKM Virtual Expo omzetnya sebesar Rp4,8 miliar," tandasnya. 

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi turut mengapresiasi langkah Gojek yang telah berupaya berkolaborasi guna membantu percepatan vaksinasi nasional. 

Keterlibatan Gojek untuk merangkul seluruh mitranya untuk menjalani vaksinasi melalui berbagai inisiatif, salah satunya dengan pemberian apresiasi ini, merupakan langkah yang patut ditiru. 

"Inisiatif dari hulu ke hilir tidak hanya membantu driver secara finansial untuk memenuhi kebutuhan, namun juga membuat mitra lebih terpacu dalam menjaga kesehatan," paparnya. 

Baca Juga: 15 Aplikasi Terintegrasi PeduliLindungi, Gojek Sampai Shopee

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya