Rayakan Dies Natalis Ke-57, Unnes Beri Penghargaan Konservasi kepada Ebiet G Ade
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Perayaan acara Dies Natalis Ke-57 di Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang dihelat hari ini, Rabu (8/6/2022) tergolong spesial bagi Ebiet G Ade.
Penyanyi balada yang populer di era 90'an tersebut secara khusus memperoleh penghargaan anugerah konservasi dari pihak Unnes.
1. Ebiet G Ade dapat penghargaan Upakarti Adhi Bhujangga
Bagi pria bernama lengkap Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far tersebut, pemberian penghargaan dari Unnes jadi momentum yang berharga. Apalagi lagu-lagunya sampai sekarang masih dinikmati oleh para penggemarnya bahkan oleh kalangan Millennial.
Dan benar saja. Tepukan riuh para tamu undangan Dies Natalis menggema tatkala panitia acara mengumumkan bahwa Ebiet G Ade mendapatkan penghargaan anugerah Konservasi Upakarti Adhi Bhujangga Utama.
"Penganugerahan bidang konservasi Upakarti Adhi Bhujangga Utama diberikan kepada penyanyi bergenre folk pop, country dan soft rock Ebiet G Ade," kata panitia di sela acara pemberian anugerah konservasi di Gedung Auditorium Prof Wuryanto.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengatakan lagu balada karya Ebiet tak hanya memiliki nilai estetik dan musikalitas yang tinggi sehingga digemari masyarakat lintas generasi. Akan tetapi mendorong untuk berefleksi sekaligus bertindak baik kepada lingkungan.
Baca Juga: Rektor Unnes Diberi Sabuk Hitam Kehormatan Karate, Apa Saja Kontribusinya?
2. Nadiem Makarim juga diberi penghargaan konservasi
Di samping itu, anugerah konservasi juga diberikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Nadiem memperoleh anugerah konservasi Upakarti Dharmakarya Adikarana atas pemikirannya dalam mewujudkan pendidikan di Tanah Air yang lebih adaptif.
Nadiem juga dianggap mampu menjawab tantangan perkembangan zaman melalui kebijakan Merdeka Belajar yang kini sedang bergulir.
Editor’s picks
"Tahun ini anugerah konservasi diberikan kepada dua tokoh yang dinilai memiliki dedikasi luar biasa melestarikan nilai-nilai konservasi pada bidangnya masing-masing," ujar Fathur.
3. Rektor Unnes anggap pemberian anugerah konservasi jadi ikhtiar strategis
Ia menganggap bahwa pemberian anugerah konservasi menjadi ikhtiar strategis kampusnya untuk menjaga, melestarikan, sekaligus mengembangkan nilai-nilai konservasi secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai kalangan.
Fathur menegaskan Unnes memposisikan diri sebagai perguruan tinggi yang siap berkontribusi melahirkan talenta yang unggul.
4. Unnes klaim jadi kampus terhijau peringkat kelima versi UI Greenmetric
Adapun capaian yang telah ditorehkan Unnes saat ini mulai dari peringkat 5 se-Indonesia sebagai kampus terhijau versi UI Greenmetric dan peringkat 45 dunia.
Dalam publikasi lembaga internasional 4ICU, kampusnya bisamenduduki peringkat 10 nasional, kemudian peringkat 22 di Asia Tenggara, peringkat ke-96 besar di Asia, dan rangking 891 di dunia. Kampusnya juga mendapatkan pengakuan dari QS Star Rating System sebagai perguruan tinggi berbintang dengan kecemerlangan akademik dan kepedulian sosial. Untuk Scimago Institution Ranking menempatkan kampusnya pada peringkat 21 nasional.
Sejak 2016 Unnes pun meraih akreditasi institusi unggul dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Untuk capaian tahun 2021, kampusnya menerima penghargaan sebagai Instansi Pemerintah Terbaik Sistem Akuntabilitas Kinerja kategori Perguruan Tinggi Negeri l sekaligus menjadi perguruan tinggi terbaik ketiga penilaian kinerja anggaran terbaik tahun 2021 kategori Badan Layanan Umum.
"Lima belas program studi telah meraih akreditasi internasional AQAS dan empat lainnya telah meraih sertifikasi AUN-QA. Allhamdulilah jumlah prodi yang terakreditasi A juga terus bertambah hingga persentasenya kini di atas 71 persen," bebernya.
Baca Juga: 21 Tahun Kumpul sama Rayap, Niken Jadi Guru Besar Unnes Semarang