Salut! Juragan Truk Saweran Bantu Tukang Kubur sampai Sopir Ambulans

Aptrindo Jateng minta pengusaha lain jangan pikirkan egonya

Semarang, IDN Times - Aksi solidaritas ditunjukan oleh para juragan truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) untuk menyikapi himpitan ekonomi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro Darurat di Jawa Tengah. 

Dengan menggalang donasi, para juragan truk dari berbagai wilayah Jawa Tengah sepakat saweran guna membantu orang-orang yang jadi petugas garda terdepan dalam menanggulangi penularan COVID-19. 

1. Perwakilan juragan truk keliling bagikan nasi bungkus

Salut! Juragan Truk Saweran Bantu Tukang Kubur sampai Sopir AmbulansPetugas kepolisian juga kebagian bantuan nasi bungkus dari Aptrindo Jateng. (Dok Humas Aptrindo Jateng)

Ketua Aptrindo Jateng dan DIY, Chandra Budiwan mengatakan uang saweran yang terkumpul saat ini didonasikan untuk membagikan ratusan nasi bungkus kepada masyarakat yang membutuhkan setiap hari. 

Pihaknya berkeliling ke sejumlah rumah sakit, menyambangi tukang kubur sampai membagi-bagikan nasi bungkus di pinggir jalan. 

"Aksi ini kami galang atas permintaan dari beberapa anggota kami yang merasa ikut bertanggung jawab secara moral terhadap sesama bangsa yang sedang mengalami masa sulit. Kita tidak bisa hanya mengandalkan apalagi menuntut kepada pemerintah saja dalam keadaan serba susah seperti sekarang ini, semua orang wajib bergotong royong," kata Chandra dalam keterangan yang didapat IDN Times, Jumat (16/7/2021). 

Baca Juga: 27 Titik Exit Tol di Jateng ini Tutup 16 Juli 2021, Pengusaha: Lumpuh

2. Bantuan nasi bungkus diberikan kepada tukang kubur, sopir ambulans, pemulung dan tukang sampah

Salut! Juragan Truk Saweran Bantu Tukang Kubur sampai Sopir AmbulansAptrindo Jateng menyambangi Polrestabes Semarang untuk berikan dukungan. (Dok Humas Aptrindo Jateng)

Menurutnya uang saweran juga akan dibagikan juga kepada DPC-DPC Aptrindo di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, eks-Karesidenan Banyumas dan eks-Karesidenan Pekalongan dan Solo Raya untuk dilakukan aksi serupa.

Chandra bilang bahwa dirinya pada Kamis kemarin sudah menyambangi markas Polrestabes Semarang untuk memberikan support kepada aparat kepolisian. 

"Kalau kita mau berkeluh kesah terus tentu tidak akan ada habisnya. Kita harus sadar masih banyak saudara kita yang lebih susah daripada kita. Kami fokus membagikan nasi bungkus setiap hari kepada tukang becak, petugas kamar mayat, tukang kubur, tukang sampah, pemulung, buruh harian dan siapa saja yang membutuhkan," jelasnya. 

3. Aptrindo minta pengusaha lain tidak pikirkan ego pribadinya

Salut! Juragan Truk Saweran Bantu Tukang Kubur sampai Sopir AmbulansPembagian nasi bungkus di Satlantas Polrestabes Semarang. (Dok Humas Aptrindo Jateng)

Ia berharap apa yang sudah ditunjukan oleh anggotanya bisa mengetuk hati paguyuban pengusaha lainnya supaya tidak hanya memikirkan ego sektoral saja. Melainkan supaya tetap memiliki tanggung jawab sosial, cinta kasih dan rasa perikemanusiaan terhadap sesama manusia. 

"Kita mesti menjunjung tinggi nasionalisme diatas segalanya," tegasnya. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

4. Aptrindo Jateng usul enam gerbang tol tetap dibuka

Salut! Juragan Truk Saweran Bantu Tukang Kubur sampai Sopir AmbulansIlustrasi tol. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Sedangkan, Wakil Ketua Bidang Antar Lembaga dan Hubungan Masyarakat Aptrindo Jateng, Bambang Widjanarko menyampaikan untuk menyikapi penutupan exit tol di seluruh Jawa Tengah, pihaknya mengusulkan agar beberapa ruas tol tetap harus dibuka. 

"Usulan ini sih sebenarnya sejak rapat pengurus kemarin. Dengan pertimbangan gerbang-gerbang tol tersebut yang paling dekat dengan kawasan industri Dan pergudangan, namun jauh dari kawasan wisata dan pusat keramaian manusia," papar Bambang. 

Berikut ini daftar usulan Aptrindo Jateng untuk memperlancar operasional truk logistik selama PPKM Darurat:


1. GT. Brebes Barat


(Akses menghindari penyekatan Pekalongan-Pemalang)


2. GT. Kandeman


(akses menghindari penyekatan Pemalang-Pekalongan)


3. GT. Weleri


(menghindari penyekatan Kota Kendal dan akses ke arah barat)


4. GT. Muktiharjo


(untuk menghindari penyekatan Kota Semarang dan Akses Menuju ke/dari arah timur)


5. GT. Colomadu


(menghindari penyekatan Boyolali, Kartasura dan akses ke Barat dan Timur)


6. GT. Karanganyar


(menghindari penyekatan kota Solo dan Akses ke Timur)

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya