Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan Kayu

Klenteng tertua di Kota Semarang berbenah jelang Imlek

Semarang, IDN Times - Memasuki tahun 2022, perayaan Imlek akan jatuh pada tanggal 1 Februari nanti. Segala persiapan mulai dilakukan oleh sejumlah klenteng di Kota Semarang. 

Salah satu persiapan yang mencolok dilakukan oleh pengelola Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di Gang Lombok, kawasan Pecinan, Kecamatan Semarang Tengah. Di tengah suasana pandemik COVID-19 yang masih melanda seluruh dunia termasuk Kota Semarang, untuk kedua kalinya perayaan Imlek tahun ini akan digelar secara terbatas. 

Sebagai klenteng tertua di Kota Semarang, Klenteng Tay Kak Sie mulai menyiapkan perayaan Imlek pada Sabtu (15/1/2022). 

Sedari pagi, sejumlah umat Tri Dharma pun berdatangan untuk bersembahyang di depan altar dewa-dewi. Seorang perempuan yang memakai baju putih tampak berjalan ke depan altar utama Klenteng Tay Kak Sie untuk bersembahyang di depan altar Dewi Kwan Im.

Doa dipanjatkan di altar Dewi Kwan Im sembari merapalkan setiap harapan agar diberi kelancaran rezeki dan kelancaran hidup di dunia.

1. Berdoa di altar Dewi Kwan Im bisa meneladani ajarannya yang penuh welas asih

Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan KayuIDN Times/Istimewa

Andre Wahyudi, Sekretaris Yayasan Klenteng Tay Kak Sie berkata patung Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Asih yang dipajang di altar utama menjadi salah satu bagian terpenting dari sejarah panjang Klenteng Tay Kak Sie. 

"Setiap umat yang datang kemari pasti menyempatkan berdoa di depan altar Dewi Kwan Im. Dengan berdoa di altarnya, maka setidaknya bisa meneladani ajaran dan sikapnya yang penuh welas asih dengan segala kemurahan hatinya. Dengan begitu kita bisa memiliki perilaku yang rendah hati dan saling menyayangi antar sesama umat manusia," kata Andre kepada IDN Times. 

Baca Juga: Imlek 2579, Umat Berdoa di Altar 6 Dewa Penjaga Klenteng Tay Kak Sie 

2. Patung Dewi Kwan Im di Tay Kak Sie sudah ada sejak tahun 1772

Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan KayuPenampakan altar Dewi Kwan Im yang dihiasi pernak pernik berornamen merah merona di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Andre mengaku patung Dewi Kwan Im di Klenteng Tay Kak Sie memang tergolong istimewa. Patung Dewi Kwan Im tersebut telah berusia 300 tahun. 

Keberadaan patung berjubah merah itu sudah ada sejak tahun 1772. Menurut Andre patung Dewi Kwan Im dibuat dari serpihan kayu sehingga membutuhkan perlakuan yang khusus. 

"Kita tidak bisa seenaknya memindahkan patung Dewi Kwan Im. Sebab patung yang terbuat dari serpihan kayu dan usianya yang mencapai 300 tahun sangat rawan rusak kalau dipegang sembarangan," ungkapnya. 

3. Patung Dewi Kwan Im hanya dibersihkan pakai kuas

Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan Kayupexels.com/Pixabay

Andre sering mengawasi proses perawatan terhadap patung Dewi Kwan Im. Saban tahun ia meminta petugas klenteng untuk mengganti jubah patung tersebut. 

Setiap menjelang Imlek, petugas klenteng juga dilarang mencuci patung Dewi Kwan Im menggunakan air. Untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel pada bagian patung, petugas hanya boleh membersihkannya dengan mata kuas. Dengan cara itu, ia memastikan walau telah berusia ratusan tahun, namun patung Dewi Kwan Im masih terjaga keasliannya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Kita sangat hati-hati merawat patung Dewi Kwan Im. Jangan sampai ada yang rusak. Jadi, patung Dewi Kwan Im hanya dibersihkan memakai kuas. Tidak memakai cairan kimia karena tetesan air bisa merusak struktur patung yang terbuat dari sisa-sisa kayu," akunya. 

Andre mengatakan keberadaan patung Dewi Kwan Im juga menyimpan sejarah yang unik. Patung itu semula berasal dari Klenteng Kwan Im Eng yang terletak di Jalan Gang Belakang, Pecinan Semarang.

Ketika zaman kolonial Belanda, katanya Klenteng Kwan Im Eng terpaksa ditutup lantaran tempat pemujaan dewa-dewinya yang sempit. Sebagai gantinya, pengurus Klenteng Kwan Im Eng memutuskan memindahkan patung Dewi Kwan Im ke altar utama Tay Kak Sie.

"Dan memang kita gak pernah mengeluarkan patung Dewi Kwan Im. Dalam sejarahnya, patung Dewi Kwam Im hanya sekali seumur hidup dibawa keluar klenteng. Itu terjadi saat Semarang dilanda badai La Nina tahun 2005 silam. Waktu itu, patung Dewi Kwan Im dibawa ke Pantai Marina untuk didoakan sekaligus meminta pertolongan kepada Tuhan agar masyarakat Semarang terhindar dari marabahaya," ungkapnya.

4. Ada 29 patung dewa-dewi penjaga Klenteng Tay Kak Sie

Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan KayuAltar Dewi Thian Siang Seng Hoo atau dewi samudera juga salah satu yang diagungkan oleh umat Tri Dharma di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Tercatat hingga saat ini Klenteng Tay Kak Sie memiliki 29 patung dewa-dewi yang senantiasa digunakan untuk berdoa bagi umat Tri Dharma. Patung Dewi Kwan Im ditaruh pada bagian terdepan altar utama dengan berbagai jenis sesaji dan ragam hiasan lilin dan pernak pernik sebagai bentuk perhormatan bagi sang dewi.

Selain patung Dewi Kwan Im, patung dewa perang dan patung dewi samudera merupakan dua patung yang paling menonjol di Tay Kak Sie.

Andre mengungkapkan patung dewi samudera bahkan konon begitu diagungkan oleh Laksamana Cheng Ho dan dibawa saat mengarungi lautan menuju Kepulauan Nusantara.

"Laksamana Cheng Ho ketika berlayar menuju Nusantara membawa patung dewi samudera. Dia sangat menghormati patung dewi samudera sehingga kita memilih menaruh patung dewi samudera di samping altar Kwan Im. Bagi kita yang tinggal di wilayah Pantura, dewi samudera menjadi penjaga dari bencana banjir. Kita selalu memanjatkan doa di altarnya supaya Semarang tetap aman dan tidak dilanda banjir bandang. Sebagai bentuk penghormatan, sisa abu Laksamana Cheng Ho kita taruh berdampingan dengan altarnya Dewi Kwan Im dan dewi samudera," terangnya.

5. Klenteng Tay Kak Sie bagi-bagi angpao untuk sambut Imlek

Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan KayuKlenteng Tay Kak Sie Semarang menyambut Imlek dalam suasana pandemik COVID-19. IDN Times/Fariz Fardianto

Untuk menyambut datangnya Imlek tahun ini, Tay Kak Sie membagikan 1.500 lembar angpao kepada para lansia di Kota Semarang. Dimulai pada Sabtu (15/1/2022) hingga Minggu (16/1/2022), para lansia dari segala penjuru Kota Semarang diundang ke Tay Kak Sie untuk diberi angpao dan sejumlah paket sembako.

"Mengingat ini masih pandemik, kita sudah mengatur jadwal pembagian angpaonya. Tanggal 15-16 Januari dibagikan buat lansia wilayah Semarang Timur dan Semarang Selatan. Lalu tanggal 26 Januari dibagikan untuk lansia wilayah Semarang Utara, Semarang Barat dan Semarang Tengah," jelasnya.

6. Sembahyangan Pek Kong akan dilakukan secara terbatas

Usia 300 Tahun, Patung Kwan Im Klenteng Tay Kak Sie Dari Serpihan KayuSeorang umat memakai masker saat berjalan di dalam Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Sedangkan jadwal ritual penghantaran dewa atau Pek Kong akan digelar tanggal 26 Januari. Pada tanggal 27 Januari dilaksanakan ritual resik-resik rupa.

Selanjutnya umat Tri Dharma akan menggelar sembahyangan saat malam Imlek. Lalu di tanggal 2 Februari akan ada sembahyangan buka tahun. 

"Kita antisipasi melonjaknya jumlaj umat yang datang dengan melakukan pembatasan. Dengan status PPKM Level 2 di Semarang, kedatangan umat dibatasi 50 persen dan kita gilir jadwal ibadahnya," pungkasnya.

Baca Juga: Kisah Dewa Musik, Sosok Raja Penjaga Gedung Tua Pecinan di Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya