Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua umum UKM sun sinema universitas muhammadiyah Purwokerto M. Fadhiel Miqdad (tengah) sebut festival digelar sebagai ajang penggalian mahasiswa tentang local culture, Rabu (31/7/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Banyumas, IDN Times - Unit kegiatan mahasiswa (UKM) Sun Sinema Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggelar festival film nasional year of sun sinema yang akan diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Festival ini digelar untuk mengeksplor potensi budaya lokal di Indonesia melalui karya sinematografi dan menggali potensi para mahasiswa dibidang perfilman, hal itu juga akan diberikan reward uang pembinaan dan penghargaan dan akan diumumkan pada 6 Agustus 2024.

"Festival ini digelar untuk mengeksplor potensi budaya lokal di Indonesia melalui karya sinematografi para mahasiswa dan membuka tabir kearifan lokal sekaligus ajang promosi bahwa mahasiswa juga bisa berkreasi,"jelasnya kepada IDN Times, Rabu (31/7/2024).

1. Penjurian oleh juri film berpengalaman

Salah satu juri festival year of sun sinema 2024, Agung Setray yang pernah memproduseri film Trinil : Kembalikan Tubuhku.(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Salah satu daya tarik utama acara ini adalah kehadiran juri-juri berpengalaman, termasuk Mas Agung Setray, seorang produser film nasional asal banyumas yang sudah lama berkiprah di industri film lokal dan nasional.

"Para peserta tidak hanya berkompetisi tetapi juga mendapatkan kesempatan berharga untuk menimba ilmu melalui seminar nasional, yang akan diakhiri dengan pemberian sertifikat,"kata Miqdad.

Selain kompetisi film, rangkaian acara juga mencakup sesi berbagi pengetahuan bersama Agung Setray. Festival "Year of Sun Sinema" ini juga akan mengundang generasi z untuk dan para kepala sekolah di Kabupaten banyumas.

2. Sembilan film telah masuk dalam seleksi

Sebanyak 9 film dari karya berbagai sineas mahasiswa telah masuk penjurian.(IDN Times/Foto : Ilustrasi)

Sementara Agung Setray menambahkan sejak dibukanya pendaftaran year of sun sinema ada puluhan film yang masuk, namun hingga kini tercatat ada 9 karya film dari 9 universitas yang telah masuk dalam penjurian, mereka terdiri dari Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Ngudi Waluyo Semarang, Universitas Muhammadiyah Bandung, Universitas Nusa Cendana Kupang, AMIKOM Purwokerto, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

"Hingga sudah ada 9 karya dari berbagai perguruan tinggi, bahkan sebagian menarik minat justru dari luar jawa, sedang untuk lokal Banyumas tercatat ada Amikom Purwokerto,"ujar Agung.

Ditambahkan bahwa ada beberapa kriteria yang menjadi dasar penilaian karya film pendek dalam year of sun sinema 2024 terutama adalah lokal kultur. "Jadi yang paling utama adalah menonjolkan nilai nilai budaya lokal itu sendiri, jadi bukan pada proses pembuatan film itu,"jelasnya.

3. Fokus pada bidang sinematografi

UKM sun sinema merupakan unit kegiatan mahasiswa di UMP yang fokus pada bidang sinematografi.(IDN Times/ Foto : freepik)

UKM Sun Sinema adalah organisasi mahasiswa yang berfokus pada bidang sinematografi, yang baru saja dilegalkan setahun yang lalu pada tanggal 6 Agustus 2023 melalui Kongres Mahasiswa (Kosma).

Dalam perjalanannya yang penuh tantangan, UKM Sun Sinema terus berusaha berkembang dan berinovasi, hingga akhirnya mampu menyelenggarakan festival film tingkat nasional ini.

Dengan acara ini, UKM Sun Sinema berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia sinematografi di Indonesia, serta menjadi wadah bagi para sineas muda untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka dan menginspirasi masyarakat luas.

Selain itu, Sun Sinema UMP juga sering mengadakan berbagai acara seperti pemutaran film khusus, diskusi film, dan acara lainnya yang melibatkan komunitas mahasiswa dan masyarakat umum.

4. Manfaat sun sinema

Sun sinema, memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan karya-karya berkualitas.(IDN Times/Foto : freepik)

Festival film Sun Sinema memiliki beberapa manfaat penting terutama dalam konteks pendidikan, budaya, dan komunitas dan menyediakan platform bagi mahasiswa untuk mempelajari berbagai aspek pembuatan film, mulai dari penulisan skenario, penyutradaraan, sinematografi, hingga editing.

Mahasiswa dapat belajar tentang berbagai tema sosial, budaya, dan sejarah yang diangkat dalam film-film yang ditayangkan. Festival ini mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa dengan memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide mereka melalui film.

Kompetisi film pendek yang sering menjadi bagian dari festival ini dapat memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan karya-karya berkualitas. Festival film sering menampilkan film-film lokal yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Ini membantu meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya dan tradisi lokal.

Festival film Sun Sinema di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, tidak hanya berfungsi sebagai ajang pemutaran film, tetapi juga sebagai platform pembelajaran, pengembangan kreativitas, apresiasi budaya, networking, dan hiburan.

Editorial Team