Ilustrasi alergi dingin (okoa.org)
Udara dingin memang dapat memberikan rasa segar dan menyegarkan di pagi hari, namun bagi beberapa orang, hal itu bisa menyebabkan hidung tersumbat saat bangun tidur. Seringkali, orang memiliki sensitifitas berlebih dengan udara dingin yang mengalami masalah ini.
Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports menemukan bahwa, orang yang sensitif dengan udara dingin termasuk penderita asma dan rhinitis akan mengalami dampak dari paparan udara dingin terlebih lagi diwaktu dini hari hingga pagi hari.
Rekasi jangka pendek dari alergi udara dingin ini akan timbul dengan gejala seperti, hidung berair, nafas memendek, hidung tersumbat, hidung gatal, dan bersin.
Namun dalam jangka panjang kondisi ini akan mengakibatkan penurunan fungsi dan sensitifitas pernapasan. Selain itu, alergi udara dingin dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan epitel saluran pernapasan dan mengubah struktur dan fungsi dari saluran pernapasan.
Hal ini dikarenakan udara dingin yang cenderung kering, sehingga lapisan mukosa kehilangan elestisitas dan kelembapannya. Akibatnya, terjadi iritasi dan peradangan yang mengakibatkan respon alergi oleh sistem imun tubuh.
Oleh karena itu, saat udara dingin, disarankan untuk menggunakan humidifier untuk menjaga kelembaban udara di dalam ruangan. Selain itu penggunaan masker disarankan untuk menutupi hidung dan mulut agar tidak terpapar langsung oleh udara dingin.
Meskipun masalah ini bisa sangat menjengkelkan, namun dengan mengetahui penyebabnya, kamu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mengatasi hidung tersumbat dengan lebih efektif.
Selalu jaga kebersihan lingkungan sekitar dan hindari alergen yang mungkin memicu reaksi. Jangan biarkan hidung tersumbat mengganggu aktivitas harianmu. Yuk, lakukan perubahan kecil dan jaga kesehatan hidungmu dengan baik.