5 Hal ini Harus Dilakukan untuk Mempertahankan Sesuatu yang Diyakini

- Setiap orang memiliki nilai dalam diri yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengatasi tantangan hidup.
- Mempertahankan nilai dengan mengenali diri, bersikap tegas, dan menetapkan batasan diri dapat mencegah krisis identitas.
- Kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pribadi penting untuk tidak mengorbankan nilai diri yang diyakini.
Setiap orang tentu memiliki nilai dalam diri yang diyakininya. Nilai tersebut berkaitan dengan prinsip, karakteristik, maupun pemikiran yang mampu membentuk identitas dan pandangan hidup. Nilai dalam diri yang kita yakini juga kerap berperan dalam proses pengambilan keputusan, mengatasi beragam tantangan dalam hidup, memahami tujuan hidup, hingga mendorong untuk mencapai potensi terbaik.
Namun banyak orang yang kerap bersikap mengorbankan nilai dalam diri lantaran beberapa alasan. Antara lain, kecenderungan sebagai people pleaser, rasa cemas dalam diri, hingga perasaan takut ketinggalan momen atau peristiwa (FOMO).
Tindakan demikian akan membuat kita kehilangan identitas diri. Maka, penting bagi kita untuk bersikap mempertahankan nilai yang diyakini terlepas dari beragam tantangan yang dihadapi.
1. Mengenali diri secara lebih mendalam

Setiap orang pasti memiliki value dalam diri yang beragam. Sehingga kita tak boleh memaksakan orang lain untuk memiliki nilai yang selaras dengan diri sendiri, begitu pula sebaliknya. Justru yang perlu kita lakukan yakni tetap memegang nilai yang diyakini supaya kita tidak kehilangan jati diri.
Salah satu cara mempertahankan nilai tersebut yakni dengan berusaha mengenali diri secara lebih dalam. Pastikan kita memahami kelebihan, kekurangan, maupun kebutuhan diri sendiri. Bersikap demikian akan menguatkan value yang kita yakini guna perkembangan secara pribadi.
2. Bersikap tegas terhadap hal yang diyakini

Cara lainnya dalam mempertahankan nilai dalam diri yang kita yakini yakni dengan bersikap tegas. Artinya, kita tidak membiarkan orang lain dengan mudahnya mempengaruhi diri sendiri. Ketegasan dalam menjaga nilai yang diyakini sangat diperlukan supaya kita bisa terus merawatnya.
Dengan begitu, kita tidak akan kehilangan mudah mengalami krisis identitas. Pasalnya, kita memahami hal yang diinginkan, yang menjadi tujuan, dan peran yang harus kita lakukan. Sikap tegas demikian bisa dilatih selama kita yakin dengan value yang dipegang dan bersedia untuk terus menjaganya.
3. Menetapkan batasan diri yang jelas

Batasan diri atau biasa dikenal dengan istilah self boundaries, kondisi di mana seseorang membuat batasan untuk menjaga dirinya saat melakukan proses interaksi. Menetapkan batasan diri yang jelas dapat membuat kita menjalani hidup dengan nyaman. Batasan dalam diri juga mampu memberikan ruang bagi kita untuk menghabiskan momen dengan diri sendiri.
Sehingga penting bagi kita untuk menerapkan batasan diri. Salah satunya supaya kita tidak mudah kehilangan identitas. Nilai yang kita yakini sudah semestinya dijaga supaya tidak terkontaminasi. Menetapkan self boundaries sangat efektif dalam mempertahankan value maupun prinsip yang menjadi landasan kita dalam berpikir dan bertindak.
4. Bersikap mandiri dan tidak bergantung pada orang lain

Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya saling membutuhkan. Namun, bukan berarti hal tersebuut membuat kita bergantung pada orang lain. Bersikaplah sewajarnya, dan tetap berusaha secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Dengan kemandirian tersebut akan mendorong kita untuk mengembangkan kualitas diri. Sehingga kita tak akan mudah mengorbankan nilai dalam diri yang diyakini. Pastikan kita tetap mempertahankan value tersebut dengan bersikap mandiri supaya kita tetap memiliki batasan dengan orang lain yang sudah semestinya untuk saling dihargai.
5. Konsisten dalam melakukan hal-hal tersebut

Apabila kita telah menerapkan keempat cara di atas, maka hal yang paling mendasar yakni sikap konsisten. Pastikan kita menerapkan cara-cara tersebut dengan konsisten untuk membentuk sebuah pembiasaan. Pasalnya, sikap konsisten sangat penting guna melatih kita dalam mempertahankan nilai yang diyakini.
Seringnya, akan ada beragam tantangan yang kita hadapi dalam proses mempertahankan nilai yang diyakini. Antara lain memperoleh penghinaan, dianggap berbeda, menjadi sasaran kritikan, dan masih banyak lagi. Meskipun demikian, kita tetap harus berjuang mempertahankan nilai yang diyakini selama hal tersebut berlandaskan pada kebenaran.
Persoalan respons orang lain sejatinya di luar kendali kita. Maka, yang perlu kita lakukan yakni fokus saja pada diri sendiri dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan melalui proses demikian, akan ada saatnya kita bertemu dengan orang-orang yang selaras dalam berpikir, bertindak, maupun merespons segala sesuatunya.