Seorang wartawan online mencoba mengamati satwa langka yang banyak dijumpai di Curug Lawe Secepit Limbangan. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Satu titik obyek wisata yang belakangan jadi jujugan wisawatan adalah Curug Lawe Secepit yang letaknya kurang lebih sekilo dari warung Kopi Pucu'e Kendal.
Berkat keunikan Curug Lawe Secepit, Wahyudi bersama Polo dan para anggota Pokdarwis Gunungsari pun mampu menjual paket wisatanya.
Paket wisata yang dimaksud berupa titik pengamatan burung atau bahasa kerennya bird watching. Wisata pengamatan burung ini jadi obyek wisata favorit bagi anak-anak Gen Z dan Millennial.
"Dengan paket wisata yang dibuat teman-teman, setiap ada kunjungan wisata, ada burung atau tidak, kita tetap dapat cuan. Kita secara lisan rutin nginfo ke wisawatan kalau ada flyer daftar paket yang bisa dipilih. Anggota Pokdarwis semuanya kayak jadi marketingnya," ungkapnya.
Saban kali melakukan pengamatan burung, Pokdarwis Gunungsari mengajak wisawatan datang subuh subuh ke satu titik hutan yang sudah ditentukan. Tepat jam 06.00 pagi, mereka bisa memperlihatkan ke wisawatan rangkong julang emas maupun elang brontok yang berhasil diamati menggunakan teropong binokular maupun hasil jepretan kamera DSLR.
"Biasanya kami sering menginformasikan ke teman-teman turis kalau tepat jam enam harus sampai ke titik pengamatan untuk mencari aktivitas julang emas yang memberi makan anaknya. Dari titik itu kita bisa amati perilaku julang emas pakai binokular, DSLR atau alat teropong lainnya. Terus bisa juga mengamati aktivitas elang Jawa, elang brontok sampai lutung," urainya.