Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Amir Farhat atlet arung jeram nomor r6 sprint asal banyumas yang raih perak di pon XXI aceh sumut ternyata anggota mapala di kampusnya.(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Banyumas, IDN Times - PON XXI di Aceh dan Sumut beberapa hari lalu telah berakhir, banyak cerita indah terutama bagi para peraih medali ketika para atlet kembali ke masing masing daerahnya.

Kisah-kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang arti kerja keras, disiplin, dan semangat dalam mencapai impian, tak hanya di dunia olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya adalah Amir Farhat asal banyumas yang tergabung dalam atlet kontingen jawa tengah yang meraih medali perak cabor arung jeram dari nomor R6 sprint putra di aceh.

1. Aktif sebagai anggota mapala gramatepa

Salah satu kegiatan oleh anggota mapala gramatepa stt wiworotomo Purwokerto.(IDN Times/@mapalgramatepa)

Amir Farhat yang masih berkuliah di STT Wiworotomo Purwokerto ini mengaku bangga atas pencapaian meraih perak, terlebih keberhasilannya itu mendapat apresiasi dari organisasi yang dia ikuti. Sehingga mendapat tambahan energi untuk terus mengasah kemampuannya.

Dikampusnya, Amir juga aktif dalam organisasi mapala Gramatepa
Disebutjan secara pribadi maupun organisasi sangat terkesan, dengan keterbatasan yang ada di dalam kampus, tapi bisa melahirkan atlit untuk Jawa Tengah.

"Harapan kami dari pihak Akademik selaku bapak dari organisasi Gramatepa bisa lebih support dan mendukung dari segi Fasilitas untuk menuju prestasi yang lebih baik lagi,"harapnya.

2. Harumkan organisasi dan banyumas

Amir Farhat bersama tim arung jeram r6 sprint jateng saat terima medali perak pon XXI aceh sumut beberapa waktu lalu.(IDN Times/Dok. Amir Farhat)

Sementara Ketua Umum Gramatepa, Untung Prasetyo menyampaikan, prestasi Amir turut mengharumkan organisasinya dan menjadikannya sebagai upaya untuk memompa semangat untuk terus berjuang ke prestasi-prestasi selanjutnya.

"Alasan memberi apresiasi, salah satu rasa kebanggaan tersendiri karena anggota kami ada yang berprestasi, mendapat medali perak pada even PON 2024, tentunya membawa nama baik di mata masyarakat, dan juga bangga bisa menyumbang medali kepada Jawa tengah," katanya.

Sedang pelatih FAJI Banyumas Abdul Muiz juga mengaku bangga karena saa itu Banyumas bisa menjadi bagian kontingen Jateng dan menorehkan prestasi. "Kami bangga dan perlu diketahui Amir telah gabung di FAJI Banyumas sekitar tahun 2021, dan usianya yang masih muda sehingga masih sangat berpotensi untuk prestasi yang lebih tinggi," kata Muiz.

3. Jadi atlet setelah bergabung di faji

Amir Farhat saat mendapat apresiasi dari organisasi mapala gramatepa, Minggu (6/10/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno/

Sebelum mengikuti PON, Amir bersama federasi arung jeram indonesia cabang Banyumas telah mengikuti Porprov. Kemudian mengikuti ajang Pra PON, dan lolos hingga tergabung memperkuat kontingen Jateng.

"Saya merasa sangat bangga kepada diri saya sudah berjuang sejauh ini. Tak lupa kepada semua pihak yang sudah mendukung dibalik layar, khususnya kepada Mapala Gramatepa yang sudah menjembatani saya sehingga saya bisa menjadi atlet arung jeram," katanya.

Kepada Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Banyumas, dia juga menyampaikan terimakasih. Sebab, langkah awal menjadi atlet, mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin ini, dia bergabung di FAJI Banyumas.

4. Tentang lomba arung jeram R6 sprint

Inilah lomba arung jeram r6 sprint saat di pon XXI aceh yang memacu adrenalin.(IDN Times/@federasiarungjeramindonesia)

Dalam cabang olahraga arung jeram, khususnya nomor R6 Sprint, perlombaan ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari 6 orang dalam satu perahu. Nomor R6 Sprint adalah salah satu jenis lomba yang menuntut kecepatan tinggi dan kekompakan tim, di mana para peserta harus mendayung dengan cepat di lintasan arung jeram yang biasanya memiliki panjang antara 300 hingga 600 meter.

Karakteristik dan Tantangan Nomor R6 Sprint adalah kecepatan dan kerjasama tim yang berjumlah 6 orang. Tim yang tercepat menyelesaikan lintasan yang ditentukan akan menjadi pemenangnya. Lintasan ini umumnya singkat tetapi penuh dengan tantangan.

Lomba dilakukan di sungai dengan aliran air yang deras, sehingga tantangan yang dihadapi tim tidak hanya dari segi kecepatan, tetapi juga bagaimana atlet bisa menjaga keseimbangan dan menghindari rintangan alami seperti batu besar, pusaran air, atau jeram-jeram berbahaya, untuk itu dibutuhkan fisik dan mental yang kuat.

Dalam ajang PON atau kompetisi arung jeram lainnya, nomor R6 Sprint menjadi salah satu nomor yang paling seru untuk ditonton, karena setiap tim berusaha mengalahkan waktu tim lain dalam jarak yang relatif singkat namun penuh adrenalin.

Editorial Team