Solo, IDN Times - Lahir dengan nama Slamet Rijadi, siapa sangka sosok anak muda yang satu ini punya andil besar bagi terbentuknya kekuatan militer di Indonesia. Di era pendudukan tentara kolonial Belanda, nama Slamet Rijadi begitu tersohor di kalangan gerilyawan di seluruh pelosok negeri.
Alkisah, Slamet Rijadi yang kala itu berpangkat Letnan Kolonel memimpin pertempuran melawan tentara Belanda di Solo. Dinukil dari laman resmi Pusat Sejarah TNI, Letkol Slamet Rijadi memobilisasi rakyat untuk melakukan serangan umum dalam dua gelombang.
Tujuan utama serangan itu guna mencapai kedudukan yang baik sebelum gencatan senjata berlaku. Serangan umum terhadap kota Solo juga untuk menunjukkan kepada musuh bila para gerilyawan republik tak cuma mahir bergerilya. Tapi juga mampu menyerang dengan frontal dan liniar untuk menduduki suatu daerah tertentu. Selain itu, mereka berani menghadapi gempuran musuh yang menggunakan kavaleri dan senjata berat.