Banyumas, IDN Times - Pengumpulan jelantah, atau minyak goreng bekas, merupakan kegiatan yang semakin populer di Indonesia. Kisah seorang pengumpul jelantah biasanya melibatkan berbagai tantangan dan motivasi yang beragam.
Salah satunya adalah Wilibrordus Megandika Wicaksono (35 tahun) yang tinggal di Karangrau, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. Sebelas tahun terakhir menekuni profesi sebagai jurnalis di suatu media cetak nasional dengan wilayah liputan di Jateng bagian selatan.
"Lewat pengalaman liputan pada 2021, saya mengenal gerakan Komunitas Peduli Jelantah di Karangklesem, Purwokerto Selatan. Dari sana, saya mengetahui bahwa jelantah yang biasa kita buang masih bernilai ekonomi,"jelas Dika sapaan akrab kepada IDN Times, Minggu (4/8/2024).
