Semarang, IDN Times - Penyebaran virus corona (COVID-19) ternyata juga berdampak pada para musisi di Kota Semarang. Sebab, banyak job manggung mereka harus ditunda atau dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Hal tersebut juga dialami oleh Hendra Kumbara, musisi dan penyanyi lagu berlirik bahasa Jawa yang sedang naik daun berkat single ‘’Dalan Liyane’’ dan digemari millennial ini. Semua jadwal pertunjukannya mulai bulan Maret hingga Mei mendatang dibatalkan karena pandemi COVID-19.
‘’Akhirnya, ya di rumah saja sesuai anjuran pemerintah,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (11/4).
Namun, meski di rumah saja tidak membuat lelaki kelahiran Pati 12 Agustus 1989 ini berdiam diri. Hendra tetap produktif dengan kembali menulis dan menciptakan lagu. Hingga akhirnya merilis lagu single terbarunya berjudul ‘’Dino Liyane’’ 10 hari lalu.
Lagu tersebut menceritakan tentang kondisi sekarang ini dimana dengan merebaknya virus corona berdampak pada semua orang, termasuk mereka yang berencana menikah tapi akhirnya batal atau diundur.
‘’Waktu itu lagi iseng gitaran genjreng-genjreng, terus sambil lihat Whatsapp dan Instagram Story. Kok banyak warganet yang curhat di status, nikahannya batal atau diundur. Kondisi itu juga dialami teman saya yang jadi model video klip Dino Liyane, yang semula nikah bulan ini harus tertunda,’’ tuturnya.
Lirik lagu yang berisikan tentang keikhlasan calon pengantin yang sudah menyiapkan pernikahan, tapi harus ditunda atau dibatalkan karena virus corona menyerang itu tampak pada bait-bait lagu. Seperti, “Gusti kulo salah nopo. Rabine kok dibatalno. Wes kadung nyebar undangan. Malah corona menyerang’’
Dalam waktu lima hari, Hendra memproduksi lagu tersebut dari mulai menulis lirik sampai membuat video klip di studio pribadinya Syalala Production.
‘’Lagu ini saya buat akustikan, agar tidak melibatkan banyak orang, di rumah sendiri, bikin lirik dan musiknya sendiri, nyanyi sendiri. Hanya pembuatan video klip yang dibantu teman-teman, tapi juga tidak banyak dan saya bagi agar tidak menimbulkan kerumunan,’’ jelas alumni jurusan Seni, Drama Tari, dan Musik Universitas Negeri Semarang itu.
Dalam waktu sehari video klip ‘’Dino Liyane’’ jadi, lalu diunggah ke YouTube dan dibagikan ke media sosial. Sejak dirilisnya lagu tersebut hingga sekarang sudah hampir satu juta akun yang menonton video klip tersebut. Lagu ‘’Dino Liyane’’ inipun sepertinya akan menyusul kesuksesan single lagu karya Hendra Kumbara sebelumnya berjudul ‘’Dalan Liyane’’ yang berhasil mengundang 12 juta penonton di YouTube.
Meski berlirik bahasa Jawa, tapi lagu-lagu karya sarjana Seni Musik ini banyak digemari oleh kaum milenial. Hendra yang aktif berinteraksi dengan penggemarnya melalui media sosial Instagram ini juga memiliki 37 ribu pengikut dan sudah manggung di berbagai pertunjukkan, termasuk di acara pentas seni di sekolah atau kampus.
Kini sambil mempromosikan lagu ‘’Dino Liyane’’ melalui channel YouTube Syalala Production, Hendra juga membuka donasi untuk pengadaan tempat cuci tangan portabel yang nantinya akan ditempatkan di pusat-pusat keramaian di Kota Semarang.
‘’Tidak ada target harus buat berapa tempat cuci tangan, karena niatnya untuk membantu masyarakat dan mendorong mereka hidup bersih serta sehat dalam kondisi seperti sekarang. Yang penting bagi yang ingin berdonasi harus ikhlas,’’ tuturnya yang sudah berkarya di dunia musik sejak tahun 2007 itu.
Sementara sambil berdoa agar virus corona segera berlalu, Hendra saat ini sedang menyiapkan album terbaru yang akan dirilis sebelum atau saat Ramadan nanti. Tetap memilih lagu-lagu berbahasa Jawa, album akustik yang sedang dalam proses rekaman ini akan mengandung banyak pesan seperti single lagu sebelumnya.
‘’Seperti Balungan Kere, Dalan Liyane, dan Dino Liyane, dalam album nanti juga akan saya selipkan pesan-pesan kebaikan untuk masyarakat terutama kalangan milenial,’’ tandasnya.